45. Damba

6.9K 416 59
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya 💚

Biar aku makin semangat 💚

"Gi, pegangan tangan, dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gi, pegangan tangan, dong. Kita 'kan udah pacaran."

Anggi menyentil dahi Darren sembari melotot saat temannya itu bicara sembarangan. Saat ini mereka baru saja selesai mengambil ijazah di lantai empat dan berada di lift untuk rurun.

"Baru juga berangkat bareng, lo udah nyebut gue pacar. Jangan halu."

Darren meringis antara perih dengan sentilan Anggi yang tidak main-main dan ucapan pendasnya. "Kan lo bilang mau jadi pacar gue setelah kita lulus. Ini udah lulus, berarti resmi pacaran."

Anggi merinding dan menutup telinganya, lalu keluar dari lift setelah pintu terbuka. "Jangan ngadi-ngadi deh lo."

Alih-alih tersinggung, Darren malah menggoda Anggi dengan merangkulnya di depan banyak mahasiswa yang berlalu lalang di lobi. "Jangan malu-malu gitu, Sayang. Harus terbiasa begini biar nggak kaku di depan banyak orang."

Anggi mencibir, "Lebih malu-maluin kelihatan mesra di depan banyak orang."

"Oh, jadi kamu mau di tempat sepi? Oke, kita ke tempat sepi setelah makan."

Kalau saja tidak ada orang, Anggi sudah meninju perut Darren yang sejak tadi berisik meminta makan. Akibat situasi tidak mendukung, Anggi membuang rencana sepintasnya karena tidak mau membuat dirinya jadi pusat perhatian banyak orang. Sejauh ini tidak ada yang memandang anehㅡditambah tidak ada dosen yang akan menegurㅡjadi Anggi mau bertahan dalam posisi ini daripada mencari keributan.

Masih sembari merangkul, Darren dan Anggi pergi ke kantin untuk mengisi perut sebelum pulang membawa ijazah mereka. Kebetulan ini belum jam ramai mahasiswa kumpul, jadi kantin cukup besahabat dengan banyaknya kursi dan meja kosong untuk diisi. Alih-alih mengisi spot kosong sebelum memesan, pasangan yang tidak pasti statusnya apa itu menghampiri ketiga teman merekaㅡZanitha, Restu, dan Derilㅡyang sudah lebih dulu kumpul tanpa mereka ketahui.

"Woy! Kumpul nggak ngajak-ngajak," sapa Darren heboh dan dengan enggan melepas rangkulannya dari Anggi, lalu duduk di samping Deril yang bersyukur dalam hati ditemani teman laki-lakinya. Sedangkan Anggi sudah duduk di samping Zanitha dan memeluk temannya yang tadi baru bimbingan.

"Cieee, datang berdua," goda restu dengan mata yang menatap Darren dan Anggi bergantian. "Kayaknya udah jadian, nih?"

Anggi bergidik ngeri, sedangkan Darren tersenyum dengan bangga dan menjawab, "Iya, dong. Udah resmi pacaran dari tadi pagi."

"Heh! Ngomong dijaga!" Anggi tampak sudah gerah dengan Darren yang mengaku-aku status yang tidak ada di antara mereka.

"Gi, kasihan nih temen gue nunggu kepastian dari lo," ucap Deril yang kali ini membela temannya.

Cherish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang