22. Berapa Lama Lagi?

4.3K 415 74
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya 💚

Biar aku makin semangat 💚

Sesuai janji update hari Senin, jadi jangan lupa ramaikan ^^

Sesuai janji update hari Senin, jadi jangan lupa ramaikan ^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari itu, menjadi hari paling menyedihkan bagi Tara Vikrama. Dunianya runtuh, cahaya yang selalu menyinarinya ikut redup, bahunya tak setegak dulu, kakinya tak sanggup menjadi pilar bagi daksa, karena daksanya pun telah hancur hingga dia hanya mampu bersujud di depan potret wanita yang tengah tersenyum bersamanya, tetapi memberikan sejuta duka untuk sang pria. Separuh jiwanya telah pergi, berhasil membawa separuh jiwanya yang lain hingga Tara tidak sanggup untuk hidup lagi.

Tara menangis tiada henti dalam posisi yang sama selama dua jam penuh setelah sang istri dikebumikan. Tara mengurung diri di kamar, tak peduli ada sahutan dari luar karena dia tidak sanggup untuk bertegur sapa dengan siapa-siapa. Termasuk putrinya yang baru berusia dua hari, yang masih membutuhkan kasih sayang dan penjagaan sang ibu yang kini telah tiada. Jangankan bertemu, Tara saja tidak mengingat putri yang belum diberi nama itu. Karena ketika istri tercintanya dikabarkan pendarahan hebat dan gagal diselamatkan setelah persalinan, Tara tidak mengingat apa pun di sekitarnya selain Liona.

Masih di rumah sakit tempat Liona wafat, Tara menangis histeris sembari memeluk daksa yang tak bernyawa, memohon ampun pada Tuhan, "Tolong jangan ambil Liona! Jangan bawa Liona! Hamba masih mau sama dia! Tuhan, tolong kasih lagi Liona sama saya."

Sayang, apa yang telah diambil oleh Sang Pemilik tidak bisa kembali, jadi tidak ada cara lagi selain menerima suratan takdir.

Mulai hari itu, Tara harus menghadapi realitas bahwa dia akan hidup seorang diri di rumahnya, tanpa ada sosok yang ia cinta sebagai orang pertama yang ia lihat. Tak kuasa Tara untuk berdiri dan keluar dari kamar, hingga ia hanya bersujud dengan sisa air mata yang tak kunjung reda. Pasalnya ditinggal oleh kekasih tercinta, merupakan fakta terberat yang harus Tara terima.

Saat itu, hari-harinya berubah suram. Pekerjaan yang ia cintai sempat terbengkalai, sedangkan putrinya ia abaikan dan dibiarkan dirawat oleh neneknya. Tara baru ingat soal putrinya satu bulan setelah kepergian sang istri. Sejak saat itu di tengah hati yang masih rapuh, Tara bersumpah akan menjaga putrinya dan tak membiarkan orang lain membawanya pergi. Tara juga berjanji tidak akan berbagi hati dari putrinya, begitu menjaga Charity Vikrama sebagai satu-satunya kenangan Liona yang nyata adanya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cherish Where stories live. Discover now