[01]. Serangga

2.9K 426 116
                                    

Warn! Typo!

Happy reading

Maap baru up🙈
__________________________________________

Kesunyian menyelimuti keadaan ruang makan pagi ini. Roger meminun tehnya tanpa niatan menyentuh makanan, Jennete memakan manisan yang dibawakan pelayan dengan perasaan senang. Bunga bunga imajiner bahkan sampai terlihat. Sedangkan Ijekiel memakan sarapannya dengan aura suram.

Bagimana tidak? Saat pagi tadi ia bangun, disekitar leher dan perutnya banyak sekali tanda merah. Tanpa perlu dijelaskan pun sudah tau siapa pelakunya, kan?

Dan sialnya, pelayan pribadinya melihat tanda merah itu! Susah payah Ijekiel mencari alasan dengan wajah polos. Ijekiel sejak bangun tadi bahkan tak henti hentinya menyumpah serapahi Lucas, sipembuat mahakarya.

'Mahakarya apanya! Aku saat ini ingin sekali menendang pantatnya!' batin Ijekiel menggigit buah strawberry kasar.

Jennete menatap kakaknya bingung, sebenarnya Jennete sudah tau aura suram yang pekat dari Ijekiel sejak tadi. Tapi dia tidak peduli—lebih tepatnya, ia menomor satukan camilan manis daripada Ijekiel.

Yah mungkin jika Athanasia tau, dia akan mengacungkan dua jempol kearah Jennete.

"Kiel, pelan pelan, nanti tersedak." ingat Jennete.

"Aku ti--UHUK UHUK" karma instan.

Jennete tertawa kecil melihatnya sedangkan Roger hanya diam, dia memandang Ijekiel dari atas sampai bawah. Hingga dirinya bertanya sesuatu yang membuat Ijekiel hampir mati tersedak untuk kedua kalinya.

"Ijekiel, apa kamu memiliki kekasih?" tanya Roger dengan tatapan serius.

Blar

Bagai disambar petir dipagi hari, dan juga mati karena tersedak, Ijekiel menatap ayahnya terkejut.

"H-hah? Ayah bicara apa? Aku? Memiliki kekasih? Apa dunia akan runtuh?" yah sebut saja alasan. Ijekiel kan kerjaannya cuma diam dirumah sambil berkutat dengan buku, ayahnya pasti percaya kan?

Jennete ikut menyambar sebelum Ijekiel membuat alasan lagi.

"Aku juga berfikir kalau kamu memiliki kekasih. Maksudku, kamu kemarin tersenyum terus menerus, lalu menyanyi tidak jelas, lalu sekarang berekspresi suram. Dinovel romantis, biasanya itu orang yang lagi kasmaran." aduh Jennete sayangku, kamu itu polos banget ya? Tapi gak papa, cepuin lagi biar Roger tau.

Keringat dingin membajiri tubuh Ijekiel, ia ingin menyumpal mulut Jennete dengan strawberry berukuran jumbo didepannya ini.

"Aku setuju, tapi---apa? Kau membaca novel romantis?!" tanya Roger terkejut.

Jennete menghela nafas, "paman, paman pernah nenjadi remaja kan? Jangan jangan paman tak tau rasanya kasmaran! Kasihan." Jennete melayangkan tatapan iba kearah Roger

'Apa ini? Aku dinistakan keponakanku sendiri?' batin Roger syok.

Jennete kembali menatap Ijekiel, sedangkan Ijekiel mengalihkan pandangannya.

"Jika Ijekiel sedang naksir seseorang, siapa perempuan itu Kiel? Dari bangsawan mana?" tanya Jennete antusias, sebenarnya Roger juga sih, dapat dilihat dari mata emasnya yang berkilauan.

'KENAPA TATAPAN AYAH SEPERTI ITU?!' batin Ijekiel bertanya.

'P-perempuan? Bangsawan? Adanya penyihir tampan yang hanya tau selonjoran dan sibuk bernapas.' batin Ijekiel dengan bagian atas kepala menggelap.

"A-aku tidak sedang kasmaran atau apalah itu! Aku hanya galau karena buku bacaanku sudah habis, haha." tawa garing yang memiliki makna sebuah kebohongan.

Rival or Lover? [LucasxIjekiel FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang