[03]. Alasan (katanya)

2.1K 305 78
                                    

Ewwo aku kembali~

Sebenarnya aku hapus wattpad, terus baru download lagi sekarang nguehehe.

And yahh happy reading, selamat bermain-main dengan kesesatan~

Oiya, hati-hati typo~
__________________________________________

Ijekiel menatap Lucas datar setelah Lucas mengatakannya. Sebenarnya, dirinya tak mau jujur. Ijekiel terlalu taku---tidak! Ijekiel terlalu malu.

'Hei...kau itu tidak punya hati ya?' batin Ijekiel kesal.

Ijekiel mendorong Lucas menjauh lalu merubah posisinya menjadi duduk. Ijekiel menghela nafas berat.

'Persetan dengan rasa malu, aku malah akan teringat wajah si sialan itu.'

"Sebenarnya tidak ada alasan khusus, hanya belum siap? Mungkin? Tunggu saja." balas Ijekiel sambil tersenyum.

Lucas menghembuskan nafas lelah, lagi-lagi jawaban ini yang ia dapat. Itu benar-benar tak menjawab pertanyaannya. Mau marah tapi terlalu sayang sama Ijekiel.

'Jadi serba salah kan..' batin Lucas nelangsa.

"Memang kenapa sih kamu ngebet banget mau itu--" sialan! Ijekiel memilih topik yang salah.

Wajah Ijekiel perlahan memerah saat menyadari pertanyaannya, ia mengibaskan tangan sambil berkata lupakan kearah Lucas.

Lucas sih cuma blush dikit doang, toh dia yang mau.

"Ya anu...bukannya setiap orang berpacaran itu harus anu ya ituloh.." Lucas bahkan gelagapan sendiri.

Ijekiel menatap Lucas aneh, apa yang dia katakan?

"Jangan bilang kamu baru sekali berpacaran?" tanya Ijekiel penasaran.

"Tidak pernah, tapi para wanita mengantri untuk mendapatkan cintaku tau! Secara aku ini sangaa~aat tampan." ucap Lucas sombong.

"Sama saja ini pengalaman pertamamu." balas Ijekiel.

Perempatan imajiner muncul dikepala Lucas, kenapa menyebalkan sekali sih pacar putihnya ini?! Harusnya Lucas langsung trobos saja!

"Hah?! Memangnya kau tidak?!"

"Aku sudah pernah berpacaran, yah walau satu kali sih sebelum denganmu. Dia seniorku di Arlanta, dia juga ketua osis dan aku wakilnya. Setiap hari bertemu, aku juga satu kamar dengannya." jawab Ijekiel.

'Aku pikir aku yang pertama...'

"Lalu? Kenapa kau putus?" tanya Lucas.

"Entahlah, dia menghilang begitu saja. Menyebalkan bukan? Setelah aku naik ke kelas yang lebih tinggi, aku mendapatkan kabar kalau dia dikeluarkan karena dituduh melakukan itu dengan seorang siswi di asrama perempuan." lanjut Ijekiel.

Lucas mengangguk paham mendengar cerita Ijekiel.

"Yah, sekarang tidurlah." suruh Lucas, tapi malah dirinya yang merebahkan diri.

Ijekiel menatap Lucas yang tengah menutup matanya. Terjebak di masa lalu itu memang menyakitkan, ya? Bahkan Ijekiel merasa tak enak dengan Lucas.

Ijekiel mendekatkan dirinya ke Lucas lalu menutup matanya. Mengikuti Lucas pergi ke dunia mimpi.

---

"Hoaam~"

Ijekiel menatap sekitar dengan linglung. Disampingnya masih ada Lucas yang tertidur dengan damai.

Rival or Lover? [LucasxIjekiel FANFICTION]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora