14

82 62 26
                                    

5 remajan beda jenis kelamin dan karakter sedang berjalan menuju gerbang sekolah

" pusing banget deh pala gue hari ini pelajaran sejarah habis itu matematika! " kata ucup dengan wajah sebal

" heran deh kenapa di matematika banyak huruf x ya ? " kata mita dengan muka serius

" bales dendam kali karena jarang dipakek di bahasa indonesia makanya migrasi ke matematika. " jawab rara ngawur

" gue punya lagu bagus li lebih bagus dari lagu yang lu pilih. " kata ucup senang. Karena bisa mengerjai rara. Itung itung bales dendam sama rara yang suka jail ucup.

" apan cup? " kata lia serius

" albi nadak . " kata ucup jail

" albi nadak artinya apaan? " tanya lia

" hatiku memanggilmu. " jawab rega

Mereka sedang bingung lagu sedangka si rara sibuk mencari barang.

" li lu tau gantungan kunci yang gue pasang di tempat pengsil gue gak?" tanya rara

" gak gue gak lihat. Jatuh kali ra?" kata lia

" kalian lihat gak? " tanya rara. Dan dibalas gelengan oleh mereka

" cek rara rara gantungan udah buluk juga masih lu cari, kalo mau gue beliin se lusin deh besok. " kata mita

" mau udah buluk kek atau jelek kek gantungan itu ada kenangan  dan amat berarti bagi gue. " kata rara

" emang gantungan dari siapa ra? " tanya rega

" dari orang lah! " jawab rara

" maksutnya rega itu orangnya siapa rara sayang " kata lia sambil menyentil dahi rara

" dari orang yang gue sayang ." jawab rara nyolot

" emang dari siapa sih orangnya kok gue penasaran? " tanya mita

" dari doi lu ra?, tapi kan lu gak punya   doi terus dari siapa? " kata lia kepo

" mana ada yang mau sama rara orang rara tomboy and galaknya minta ampun. Baru mendekat aja lansung di tonjok. " kata ucup panjang lebar

" besok jadi lagu apa ra? " tanya rega pada rara. Tapi si rara masih sibuk mencari gantungan kuncinya

" woi ra ditanya tuh. Punya telinga itu buat mendegar bukan untuk pajangan. " kata mita

" cek tanya apa sih. " kata rara ngegas

" besok jadi lagu apa? " kata rega mengulangi pertanyaannya kembali

" terserah lu gue ngikut yang penting jangan albi nadak gak terlalu hapal gue. " kata rara

Dan tanpa disangka sangka ada yang memeluk rega dari belakang.

" ih rega kamu kok ganteng banget sih." kata rena 

Dan rega melepas pelukan itu

" kenapa dilepas sih ga padahal aku kan masih mau peluk kamu? " kata rena dengan senyum lebar

" cih gak tau malu. " kata ucup

" maaf bukan mahrom jadi jangan pegang pengang !" kata rega

" gue kayak denger bunyi patahan. Tapi apa yang patah apa ya? " kata mita dengan wajah dipolos poloskan

" hati seseorang. " kata lia

Dan rara yang malas berdebat hanya menonton saja.

" kalian kok mau sih berteman sama rara? .rara kan cabe cabe an. " tanya tanya rena

" gak ngaca ni orang." kata ucup

" heh ondel ondel ngapain lu sebut sebut nama gue ." kata rara

" ya mau lah rara kan baik dan yang paling penting bukan cabe cabena kayak lu. " jawab lia ngegas walaupun lia senag menjahili rara tapi lia tidak terima rara dihina

" lanjut jalan aja yuk. " kata rega. Karena rega tau bila tak dihentikan yang ada akan terjadi perdebatan yang panjanya kalahin debat pilpres

" yuk kalo ngeladenin cabe gak bakal ada habinya." kata ucup

" gue bakal balas ini semua rara." kata rena

" gue tungu and gue gak takut. " kata rara dengan tatapan mata tajam

Dan akhirnya mereka pergi meninggalkan rena.

" gue heran deh si rega kok banyak yang suka ya, alasanya kenapa? " tanya ucup

" tanya aja ke mereka yang suka rega."kata mita

" ga lu pakek apan sih kok bayang yang suka sama lu sih. Caranya gimana? " kata ucup

" lu nanya begituan buat apa sih cup?" tanya rara

" buat menahlukan hati seseorang. " jawab ucup serius

" buat siapa emangnya? " kini giliran mita yang bertanya

" buat ayang bebep lia tercinta. "

" mau muntah gue denger kata kata lu cup. Ogah banget gue suka sama lu. " kata lia dengan muka menahan amarah

" lu pulang naik apa ra? " tanya lia

" angkot. " jawab rara singkat

" gue anterin ya? " tanya lia

" gak makasih gue naik angkot aja. "

" gantungan kamu undah ketemu ra?" tanya rega dan hanya dibalas gelengan oleh rara

" jangan lupa besok kerumah gue. Awas kalo kalian lupa gue habisin satu satu. " kata lia denga gaya sok berani

" halah gaya lu li emang lu berani ama rara? " tanya mita

" heeee enggak sih sebenarnya." kata lia denga kekehan khasnya

Hallo semua pembaca cerita luka dan harapan. Menurut kalian part ini gimana?  Seru tau monoton?

Maaf banyak typo

Hayo coba tebak gantungan yang dicari rara dari siapa? 

{ jangan lupa vote and komen} 

                                        Salam kenal

                                     Rara dan Rega

Luka Dan HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang