20

34 3 12
                                    

" Ara aku kangen kamu ." kata orang tersebut

                           // ... // ... //

Semua orang menoleh ke orang tersebut dan orang itu adalah Riki. ( untuk yang lupa Riki siapa, cek di part 18). Riki pun langsung memeluk Rara. Sambil berkata

" Aku kangen banget sama kamu Ra, akhirnya aku ketemu kamu juga. " kata Riki dengan muka senangnya.

Rara yang tadinya hanya diam saja karena masih syok dan kaget akhirnya melepas pelukan Riki dengan kasar

" Ngapain lu meluk meluk gue jirr. " kata Rara ngegas

Orang orang yang disekitar mereka pun bertanya tanya ada hubungan apa mereka? .

" Kalo ada masalah diselesakan baik baik Ra, jan marah marah. " kata Rega menasehati

" Udah lah, gue cabut dulu ngeladenin manusia prik gak bakal ada habisnya." kata Rara sambil berlalu pergi begitu saja .

" Ngapain lu gak usah nyusul Rara biarin dia pergi." kata Ucup menahan Riki yang akan menyusul Rara

" Gue pengen ngomong sama Rara jirr ngapain lu nahan nahan. " Kata Riki tak terima

" Heh kutu buldok Rara itu gak mau ketemu lu, ngapain lu maksa? " kata Yori dan diangguki oleh yang lain

" Udah pergi aja lu disini cuman bisa jadi pengganggu doang lu. " kata Ucup

Dan akhirnya Riki pun berlalu meninggalkan mereka dengan muka malu.

" Yuk ganti baju dulu! " kata Yori mengajak teman temannya

" Eh Lia sayang mau ikut babang ucup ke ruang ganti gak? " tanya Ucup dengan mukak sablengnya

" Heh lu ngapak ngajak si Lia mau ngapain lu dua duan ama cewek di tempat ganti " Kata si Yori

" Kalian ganti baju dulu deh sana, kita tunggu kalian di parkiran. " kata Mita dan dibalas.

Disaat para kaum janta ganti baju. Para ciwi ciwi sedang berada diparkiran

" Weh semprul pakek kebelet segalak lagi gue. " kata Mita dengan muka menahan sesuatu

" Kebelet apaan lu? " tanya Lia sedangkan si Rara tengah asik memandang lagit sedari tadi .

" Kebelet ke toilet anteri gue dong Li!" kata Mita memohon pada si Lia

" Yaudah yuk, lu mau ikut gak Ra? " tanya Lia tapi Hanya dibalas ngelengan oleh Rara dengan terus memandang lagi yang berwarna biru nan cerah.

Setelah kepergian Lia dan Mita tanpa sadar Rara menitihkan air mata karna ingat dengan seseorang yang bagi Rara orang itu adalah orang yang tau kehidupan Rara yang dulu orang itu selalu ada buat Rara dan Selalu menyemangati Rara. Seketika Rara ingat kata kata orang itu

" Rara kalo sewaktu waktu aku pergi Rara harus ikhlasnya. Kalo Rara ada masalah atau rindu sama aku liat aja lagit karna aku suka banget sama langit . Apalagi pas kalo lagitnya warna biru cerah rasanya tenang banget. "

Kata kata tersebut terus berkecambuk di  Rara. Dan membuat air mata itu terus turun menetes tanpa henti . Tanpa sadar ada orang di samping Rara.

" Ra, are you okay ? " tanya Rega.  Dan orang yang disamping Rara adalah Rega . karena sadar ada orang Rara pun menghapus air mata itu dengan kasar

" Gue gpp kok, santai aja. Btw lu jadi ikut ?" kata Rara

" Jadi, kamu kenapa nagis inget abang kamu? " tanya Rega pada Rara

" Ya bengitulah. " jawab Rara singkat

" Ra udah jangan ditangisin. Cukup kamu doakan abang kamu supaya baik baik saja. " kata Rega memberi nasehat pada Rara . Dan teman teman yang lain pun telah datang menghampiri mereka .

Luka Dan HarapanWhere stories live. Discover now