BAB 3 : DIBALIK MAHAR

4.8K 681 78
                                    

"Sebaik-baik mahar adalah yang tidak memberatkan suami"

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Sebaik-baik mahar adalah yang tidak memberatkan suami"

✨Sabrina Novita✨

"Bos, acara pernikahan itu tetap dilaksanakan dikediaman keluarga Arjuna." lapor seorang pemuda yang menjadi bawahan seorang lelaki tampan dengan jas mahal yang dikenakannya.

"Sialan! Siapa yang berani merebut calon istri gue?! HAH? JAWAB!" marah orang itu.

Dengan sedikit ketakutan bawahan itu menyebutkan nama seseorang. "Langit Pratama Arjuna, bos."

"BANGSAT!"

"Sialan lu Langit! Gue bakalan kasih lu perhitungan karena telah merebut calon istri gue!"

"ARRGHHHH!" laki-laki yang dipanggil bos itu menendang semua furniture yang ada diruangan itu sampai hancur.

"Hancur rencana gue, setan!!" maki laki-laki itu lagi.

Liat apa yang bakalan gue lakuin sama salah satu orang tersayang lu, Langit.

♥♥♥

"MasyaAllah, Na. Itu suara bacaan Al-Qur'an nya Dwi? Kok ka Ila baru tahu suaranya merdu banget?"

Sabrina masih terus tersenyum meski suara lantunan Ar-Rahman itu telah berakhir.

"Ya Allah makan apa yah calon suami kamu Na bisa MasyaAllah, Allahu Akbar banget suaranya. Kok mas Tama suaranya kaya gajah mleduk," komentar Syahila.

"Kaya gitu aja kakak tetep bucin," geleng-geleng Sabrina.

"Bucin sama yang udah halal mah, seribu kebaikan."

"Sabrina juga ngga sabar mau jadi bucinnya mas Dwi," ujar Sabrina dengan pipi merona.

"Pantes aja kamu minta mahar hafalan surat Ar-Rahman sama Dwi, suaranya merdu banget gitu."

"Aku malah baru tahu kalau dia bakalan kasih mahar surat Ar-Rahman juga."

"Kok bisa?" kaget Syahila memandang bingung sang adik.

"Aku memang tidak ingin memberatkan mas Dwi, jadi terserah mas Dwi aja mau kasih mahar apa. Buat Sabrina bisa menjadi istri mas Dwi aja udah hal paling indah yang Allah kasih," senyum Sabrina dengan lebarnya.

"Emm, antara paham agama dan bucin inimah!"

"Biarin, wleee! Jangan kangen Sabrina nanti! Awas aja nangis minta ikut tinggal di Jakarta sama mas Tama!" ledek Sabrina.

"Ih ngapain, enakan juga Yogya lah! Wisatanya banyak, kuliner nya banyak murah-murah, dan no macet kaya Jakarta!" balas Syahila pada Sabrina.

"Jakarta banyak artisnya!"

"Yogya banyak keluarga Sultan Hamengkubuwono!" balas Syahila tidak ingin kalah.

"Jakarta banyak mall nya!"

Wedding Because AllahDove le storie prendono vita. Scoprilo ora