BAB 10 : BERBAGI BOBA

5.1K 608 1.2K
                                    

"Aku titip hati aku sama kamu, boleh? Jangan pergi lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku titip hati aku sama kamu, boleh? Jangan pergi lagi. Cukup disamping aku selamanya"

"Yah, gimana?"

"Tidak akan Nirmala. Putra bungsumu itu yang ingin kabur dan pergi dari keluarganya. Untuk apa, Mas mencarinya?"

"Perasaan Bunda ngga enak, Yah. Bunda mimpiin Dwi terus." beritahu Bunda Nirmala pada suaminya dengan nada suara yang terdengar begitu parau.

"Itu hanya kekhawatiran berlebihmu, Nirmala. Laki-laki tidak bertanggung jawab itu pasti baik-baik saja di luar sana."

Mendengar jawaban itu dari bibir suaminya membuat Bunda Nirmala mendelik dengan perasaan kecewa. "Baik. Maka biarkan aku yang akan mencarinya sendiri." putus Bunda Nirmala.

Air mata wanita paruh baya itu sudah mengalir deras membasahi wajah teduhnya.

Mendengar keputusan sang istri yang terdengar mengancam membuat kepala keluarga Arjuna menarik napas dalam sambil memijat lembut kedua ujung matanya. Dengan wajah kaku Ayah Hermansyah akhirnya menyetujui permintaan sang istri untuk mencari laki-laki yang sudah sangat mengecewakannya itu.

"Ayah, akan cari. Tapi jangan larang aku untuk tetap memberikannya hukuman atas apa yang telah dia lakukan pada keluarganya ini jika anak itu kembali nanti."

Mendengarnya Bunda Nirmala pun tersenyum lega. Ia mengangguk setuju dan langsung masuk kedalam pelukan suaminya.

Nak, Bunda harap kamu baik-baik saja di mana pun itu. Batin Bunda Nirmala berdoa untuk keselamatan salah satu putranya itu.

♥♥♥

"Assalamu'alaikum warrahmatullah," salam Langit mengakhiri gerakan sholatnya sambil menoleh ke arah kanan.

Sabrina yang menjadi makmum dibelakangnya mengikuti.

"Assalamu'alaikum warrahmatullah." salam Langit lagi sambil menoleh kekiri.

Sabrina pun kembali mengikuti.

Kedua pasangan pengantin baru itu baru saja melaksanakan ibadah sholat Setelah itu Langit mulai berdzikir dan melanjutkannya dengan berdoa kepada Allah sang pemilik alam semesta beserta segala isinya.

Sabrina dibelakangnya pun ikut mengangkat kedua tangannya mengaminkan segala doa yang suami sementaranya ucapkan.

Usai berdzikir dan berdoa tiba-tiba Langit menjatuhkan kepalanya kepangkuan Sabrina, hinggga membuat wajah cantik itu terlihat lucu karena memekik kaget.

"Ih! Modus banget kakak tuh!" kesal Sabrina.

Jantungnya ikut deg-degan lebih cepat dari biasanya.

Pipinya bersemu merah entah kenapa.

"Sebentar aja."

"Gamau ah pegel, Bina juga mau lepas mukenah."

"Nanti aku beliin boba." tawar Langit.

Wedding Because AllahWhere stories live. Discover now