BAB 8 : PERJUANGAN HIDUP DWI

3.9K 456 39
                                    

"Aku akan tetap membuka hatimu, meski tidak punya kunci itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku akan tetap membuka hatimu, meski tidak punya kunci itu. Kan ku gunakan Al-Fatihah untuk membukanya hingga terguncang Az-Zalzalah, karena aku tahu hatimu tidak sekeras Al-Hadid melainkan selembut Ar-Rahman"

"Pasien kritis, dok"

"Detak jantungnya mulai melemah dan hampir saja menghilang."

Mendengar itu, dokter Yahya pun panik begitupula dengan Dani yang memang sejak tadi sedang membicarakan kondisi tahanan bosnya tersebut.

Lama dokter Yahya melakukan penolongan semaksimal mungkin dengan semua alat-alat rumah sakit yang ia bawa kerumah besar milik laki-laki keras kepala itu.

Setengah jam kemudian dia keluar dengan wajah lega. Setidaknya pasien tahanan itu masih dapat tertolong.

"Bagaimana keadanya, dok? Saya mohon jangan biarkan kami menjadi pembunuh jika sampai laki-laki itu tidak tertolong lagi." panik Dani dengan wajah tegang.

"Syukur Alhamdulillah, fisik dan semangat hidup pasien lebih besar dari semua luka-luka yang dia alami."

"Ya Allah, terima kasih." syukur Dani begitu lega.

"Apa Arza tetap tidak membiarkan dia dibawa kerumah sakit, Dani?" tanya dokter Yahya.

Dokter Yahya sendiri memang tidak berdaya untuk menolak kekeras kepalaan dari anak almarhum sahabatnya yang memang telah banyak menolong keluargannya dulu.

"Maaf, dok. Saya juga gagal membujuk bos Arza." sesal Dani menjawab dengan muram.

"Saya merasa gagal tidak bisa membuat Arza mengubah sifatnya seperti dulu, Dani. Kepergian mendadak kedua orang tua dan kakek neneknya benar-benar membuat dia berubah menjadi anak yang  membenci Tuhannya sendiri, semakin keras kepala dan tidak terkendali." sedih dokter Yahya mengingat semua perubahan sifat pada Arza.

"Hanya ada satu wanita yang bisa membuat hatinya luluh dan lembut seperti dulu, dok." beritahu Dani.

"Lalu kenapa tidak kamu bawa wanita itu untuk selalu berada di samping dia, Dani?"

"Namanya, Sabrina. Dia sahabat masa kecil bos Dani. Sekaligus cinta pertama bos Dani sejak kecil."

"Tunggu! Sabrina? Kenapa pasien saya di dalam juga terus-terusan menggumamkan nama itu? Apa mereka wanita yang sama?" ingin tahu dokter Yahya.

"Ya, dok. Laki-laki di dalam adalah pacar sekaligus mantan calon suami dari wanita bernama Sabrina. Itu sebabnya bos Arza menyekapnya dan menyiksanya agar hanya bos Arza-lah yang menikah dan bersanding dengan Sabrina." jelas Dani yang langsung membuat dokter Yahya syok bukan main.

"Astaghfirullah, Dani. Itu tindak kriminal. Kenapa tidak kamu larang dan cegah dia?" marah dokter Yahya.

"Saya sudah berkali-kali membujuknya dokter, tapi dia tetap teguh pada pendiriannya." jawab Dani.

Wedding Because AllahWhere stories live. Discover now