Sepuluh

204 40 61
                                    

Selamat membaca ❤️

=================

Pulang maksud Reno adalah, tidak akan ada ikatan lagi di antara mereka. Pernikahan yang mereka bangun selama enam belas tahun akan berakhir di ruang sidang.

Yura buru-buru meminta maaf. Ia yang salah, ia yang kelewat batas.

Dulu, sebelum memutuskan menikah dengan Reno, sudah ada beberapa lembar tulisan, berisi poin-poin penting yang harus di turutinya tanpa bantahan. Poin penting itu termasuk juga 'jangan coba menasihati.'

Terlalu banyak poin-poin itu, sampai Yura lupa.

"Terus aja bertahan, kenapa nggak pilih pulang aja, kalau kamu ke sana, kamu bisa bebas."

"Tapi aku nggak bisa pisah dari kamu sama Sean."

Reno menyeringai. "Buktinya kamu bisa hidup terpisah dari aku."

Lebih tujuh belas tahun mengenal Reno, Yura kadang-kadang masih tidak mengerti dengan jalan pikiran suaminya. Lelaki itu sulit di tebak. Kadang lelaki itu sangat dingin seperti sekarang, kadang bisa lembut seperti seorang kakak yang harus melindungi adiknya dari bahaya.

Yura mulai menyadari satu hal. Tentang perasaan Reno selama ini. Jangan-jangan, memang rasa sayang Reno padanya hanya sebatas kakak ke adik. Tetapi jika Reno hanya menganggapnya begitu, kenapa harus menjadikannya istri dan ibu untuk Sean.

Reno bangkit dari duduknya, lalu keluar tanpa mengatakan apa-apa.

Pandangan Yura beralih pada sang anak. Ia usap kepala anaknya lalu mencondongkan tubuh ke telinga sang anak. "Maaf Nak, kamu harus denger pertengkaran Papa sama Mama."

Dan malam ini, Yura menangis lagi. Ia tidak dapat membendung tangisnya. Hatinya benar-benar hancur sekarang. Tidak ada satu pun yang menyemangatinya dan mengatakan semua akan baik-baik saja, ia terus-terusan disalahkan dan membuatnya merasa gagal menjadi seorang manusia.

🌹

Pukul enam pagi. Yura terbangun dari tidurnya saat seseorang mengguncang tubuhnya. Ia dengan badan yang masih sakit-sakitan akibat tidur di kursi merenggangkan otot-ototnya yang kaku.

"Pulang sana." Yura mendongak untuk memastikan siapa yang baru saja bicara.

"Kenapa? Aku mau di sini."

"Nggak! Aku aja yang jaga, kamu istirahat atau tidur , terserah!!"

"Kamu khawatir ya, Mas?"

Reno mengatup matanya sebentar. "Kemarin dokter yang rawat Sean bilang, kalau keluarga pasien butuh istirahat dan harus jaga kesehatan. Nurut ya! Nanti aku kena omel lagi." Katanya, memasang wajah kasian.

Kena omel lagi? Jadi dokter Fandi memarahi Reno kemarin? Sayang sekali, Yura tidak dapat bertemu dokter paruh baya itu kemarin dan menyaksikan reaksi Reno.

"Sampai kapan ya masih di sini?" Suara Reno menyadarkan.

Yura bangkit dari duduknya. Ide jahil muncul begitu saja. "Mas, boleh minta sesuatu, nggak?"

MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang