Rewrite My Heart [TERSEDIA DI GRAMEDIA]

45. Delicate

Happy reading!
Lagu yang cocok untuk part ini, OMG i beg you to go to ur Spotify!

[ Holy - Justin Bieber ]
[ Delicate - Taylor Swift ]
[ Wildest Dream - Taylor Swift ]

яєωяιтє му нєαят

"Ya, makasih udah antar dia."

"Oke."

Sagara mengubah pandangannya ke arah Kiana saat mobil Raksa sudah melesat meninggalkan area rumah Kiana.

"Why?"

"Apanya?" Kiana bertanya balik.

"Lo bisa telpon gue?"

"Tapi tadi gue gak bawa handphone."

"..."

"Pak Dima?"

"Saga, of course i with supir kalau datang kan?"

"Ya..," ucap Sagara pada akhirnya.

"Jadi apa sekarang?" Kiana bertanya.

Mereka masih ada di pintu gerbang. Sagara pun tetap duduk di jalan keluar masuk mobil, sedangkan Kiana berdiri di hadapannya. Sagara harus mengangkat kepala untuk melihat dan berbicara pada Kiana.

"Terus kenapa lo duduk di sini?"

"Semua pintu dikunci, gue ga bawa mobil. Mobil yang itu kan kuncinya di dalam rumah."

Maksud Sagara dalam kalimat terakhirnya adalah sebuah kendaraan roda empat hitam bermerk Rolls Royce. Itu adalah mobil Sagara yang disimpan di garasi rumah Kiana.

Kuncinya juga ada di dalam rumah Kiana, tidak dibawa Sagara pulang ke apartemen, karena jika laki-laki keturunan Indonesia-Australia itu datang ke rumah Kiana menggunakan motor dan kebetulan hujan, maka saat pulang Sagara akan bawa mobil tersebut.

Sebenarnya Sagara tentu bisa mengendarai mobil apa pun milik keluarga Kiana, namun Sagara memilih agar Rolls-Royce phantom itu tetap tinggal di sana. Memenuhi apartment basement parking saja nanti.

Kiana lalu melangkah lebih dekat ke arah Sagara. Cewek itu menundukkan setengah badannya, kemudian memeriksa dahi Sagara yang berkeringat dan merah sebab panas matahari.

Setelah melakukan hal itu, tangan Kiana beralih mengecek tasnya untuk memastikan apa kunci cadangan ada di sana. Kunci rumah banyak digandakan dan hampir semuanya ada di ruangan papanya. Semoga satu ada menyelinap di tas Kiana, karena kalau tidak, entah akan sampai kapan mereka di sini.