Pertemuan

5.7K 479 39
                                    

   Cerita ini milik author sepenuhnya. Dan juga imajinasi dari saya.
•Happy reading guys•

~~~~

Jam menunjukkan pukul enam pagi. Terlihat seorang gadis kini merapikan buku sekolahnya. Setelah itu ia berjalan kearah cermin. 'Oke, semua dah rapih dan siap' Batin si gadis dengan senyuman tipis, dia adalah (y/n). Ketika semuanya sudah siap, (y/n) mengambil tas ranselnya dan pergi kelantai bawah.

Tiba dilantai bawah, (y/n) pergi ke dapur berniat untuk sarapan. "Ape pasal sepi sangat dapur ni?" Ucap (y/n) bermonolog sendiri. Saat ia melihat ke meja makan, tersaji telur matang yang masih hangat dengan sebuah note di samping piring.

Dimakan ye (y/n). Abang dah pergi kerja, ada misi yang harus diselesaikan di M.A.T.A. Jumpe lagi.
                                   -Abang tersayang

(y/n) menatap note tersebut dengan datar. 'Ish Abang nih, die pikir aku kecil lagi ke?' Batin (y/n) dengan kesal. Ya, karena abangnya selalu mengkhawatirkannya, meskipun ia sudah berumur 12 tahun. Dan juga abangnya ini ialah seorang agen di M.A.T.A. Yang dimana abangmu ditugaskan untuk pindah ke kota ciberaya, sehingga (y/n) juga harus ikut pindah sekolah.

Kesal karena terus memikirkan pasal abangnya, (y/n) memutuskan untuk sarapan sahaja. Daripada perut kosong dan pengsan di sekolah.

~~~~~


Sesampainye di sekolah, (y/n) segera pergi ke ruang guru. Untuk mengkonfirmasikan surat kepindahannya dan bertanya ruang kelas. Ketika masuk ke ruang guru (y/n) diarahkan untuk berbincang dengan Puan Munah, salah satu guru disekolah ini.

"Jadi kamu murid pindahan tu ke?" Tanya Cikgu Munah.
"Iya Cikgu" Jawab (y/n) singkat. Puan Munah sibuk membaca surat keterangan milik murid barunya, sementara (y/n) sibuk memperhatikan salah satu guru yang sedang membaca buku di mejanya. Guru itu ialah Cikgu Bidin.

(y/n) terus memperhatikan guru tersebut sampai tidak sadar Puan Munah telah memanggilnya.
"(Y/NN)!!" Ucap Puan Munah dengan meninggikan suaranya. Alhasil hal tersebut membuat (y/n) sedikit keget.
"I-iye Cikgu?" Tanya (y/n) sedikit takut.
"Ape yang kamu pandang tadi?" Tanye Puan Munah sedikit curiga.
"Eh, tak ade ape Cikgu" Jawab (y/n), hal tersebut semakin membuat Puan Munah curiga sampai dia berkata, "Dah, baik sekarang ikut Cikgu pergi ke kelas".
"Ba-baik Cikgu" Ucap (y/n) merasa lega. Beruntung gurunya ini tidak mau ambil pusing soal dirinya.

'Fyuh, nasib baik tak kene marah' -Batin (y/n)

Sementara di tempat lain.....

"Hah, nasib baik aku tak lambat" Ucap budak lelaki yang bernama Ali.
"Nasib baik ma, Cikgu belum datang" Ucap Viktor yaitu kawan Ali dengan logat Cinanya.
"Eh, pelik betul. Lepastu kenapa ada bangku kosong di belakang kau Viktor?" Tanya Ali sembari menunjuk bangku kosong yang berada di belakang Viktor.
"Mana saya tahu, mungkin ada murid baru ma" Ucap Viktor, sementara Ali hanya ber-oh-ria.

Tepat setelah pembicaraan singkat antara Viktor dan Ali. Pintu terbuka dan menampakkan Cikgu Munah dengan (y/n) yang mengikuti dari belakang. Hal tersebut membuat seluruh murid dikelas bertanya-tanya siapa gadis itu.

"Semuanye harap tenang, Harini kita ada murid baru." Ucap Puan Munah sembari mengeluarkan tongkat rotan miliknya. Yang mana membuat seluruh kelas terdiam.
"Nah, sekarang sila perkenalkan diri." Ucap Puan Munah kepada (y/n), dan dibalas anggukan darinya.

Ejen Ali x ReaderDonde viven las historias. Descúbrelo ahora