Misi : Bersama

1.8K 177 47
                                    

|Happy Reading Guys|

(Name) duduk di sofa lobby Academy MATA, dirinya sudah berada disana setelah bel pulang sekolah berbunyi. Sementara Alicia dan Ali, entah kemana. Semenjak kejadian kemarin, dirinya diberi peringatan untuk tidak membawa perasaan pribadi ke dalam misi. Mengingat sang gadis yang biasanya pintar dalam mengontrol emosi, dan tiba-tiba bisa lepas kendali kapan saja membuat beberapa mentor khawatir dengan (name).

"Haahh.. aku pun tak ingat apa yang dah terjadi kemarin.. hmmm, apa yang dah aku perbuat eh?" monolog sang gadis sendirian. Yang dirinya ingat adalah ketika dirinya melepas clip IFOXnya saja, dan setelahnya tidak ada. Semakin dirinya berusaha mengingat, semakin sakit kepala. Sampai akhirnya perhatian sang gadis teralihkan ke pemuda yang duduk disampingnya, Zass. Pemuda tersebut tampak mendengarkan musik menggunakan headphone miliknya sembari menggoyanggakan kepalanya pelan, membuat (name) mengurungkan niat untuk mengajaknya bicara. Lagipula dirinya tak pernah sekalipun berbicara dengan Zass.

Hening beberapa saat, keduanya sama sekali tak berinteraksi. Sampai akhirnya Zass menyentuh bahu (name) menggunakan jari telunjuknya membuat gadis tersebut menoleh ke arahnya. Zass memiringkan kepalanya, dengan raut wajah khawatir. Dirinya menanyakan keadaan sang gadis yang tampak cemas?. (Name) tersenyum melihat Zass, kemudian dirinya berkata, "aku oke Zass, jangan risau ye,". Zass hanya mengangguk, dan setelahnya hening. (Name) bingung ingin bicara apa dengan Zass, ia tidak tahu harus bicara apa. Sementara pemuda tersebut hanya memperhatikan (name) dalam diam.

"Kenapa kau khawatir dengan aku? Kau tahu dari mana kalau aku kena masalah?" tanya (name) kepada Zass. Zass menjawab dengan lirikan mata dan bahasa isyarat ditangannya, membuat (name) sedikit bingung. Sampai akhirnya dirinya paham bahwa Zass mengetahuinya dari gosip teman temannya. (Name) menghela nafas lelah, memahami apa yang dikatakan Zass membuatnya harus lebih peka. "Kenapa kau tak pernah cakap Zass? kalau boleh cakap kan lagi bagus.. boleh tukar cerita dengan teman yang lain kan," ucap (name), sementara Zass hanya diam tak menjawab. Melihat Zass yang hanya diam membuat (name) menjadi canggung, dirinya benar benar dibuat pusing oleh Zass.

Zass melirik sang gadis dan mendekatkan dirinya ke (name). Menurunkan sedikit kerah yang menutup mulutnya, Zass berbisik tepat di telinga (name). "Hmm.. cakap macam ni ke?" ucap Zass berbisik pelan. "Ehh.." (Name) terkejut ketika mendengar suara Zass. Suara Zass terdengar rendah dan lembut, membuat sang gadis memerah.

(Name) memegang telinganya dan berteriak, "A

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Name) memegang telinganya dan berteriak, "A..apa hal kau ni Zass?". Sementara Zass hanya menatap cuek, memangnya ada yang salah dengan perlakuannya. Zass yang menyadari tingkah (name) hanya tersenyum simpul dan mendekati kembali sang gadis. "Hmm, tak boleh ke?" ucap Zass setengah berbisik, hal tersebut membuat (name) makin salah tingkah. Ia dengan pelan mendorong Zass menjauh darinya. Zass yang sedikit terdorong hanya tertawa pelan. 'ughh... Zass ni, diam diam banyak tingkah,' batin (name) ketika melihat tingkah laku Zass. Ternyata Zass yang pendiam bisa bertingkah seperti ini tiba-tiba.

Mereka tidak tahu saja jika ada yang sedang memperhatikan interaksi keduanya, yang tak lain ada Moon, Jet, Chris, Roza, dan juga Rudy. "Seronoknyee main berdue yee?" ucap Moon tiba-tiba menghampiri mereka berdua. (Name) dan Zass yang melihat kedatangan teman-temannya segera menormalkan diri mereka. Zass kembali diam dan tampak tak peduli, sementara (name) hanya tersenyum melihat teman-temannya datang. "Kalian rupanya.. aku kira sape tadi?" ucap (name) sedikit canggung. "Alah (name), jangan lah nak tipu nih.. kau tampak akrab je dengan Zass.." ucap Jet membuat sang gadis tersenyum kesal ke arahnya. "Betul tu, macam dekat sangat," ucap Roza ikut memanasi (name). "Ambooyy, kenapa malu malu nih (name)," tambah Chris diselingi dengan tawa.

Ejen Ali x ReaderWhere stories live. Discover now