Misi : Analog『2』

1.6K 183 10
                                    

|happy reading guys|


"Ape?" Ucap dari Dr. Mala.

Kakek tersebut yang ternyata adalah Analogman melemparkan banyak bola logam kecil ke arah Dr. Mala. Dan dengan sigap ditangkap oleh robopol.
Semua orang ya tengah menonton bertepuk tangan dan bersorak ria, menganggap semua ini adalah bagian dari pertunjukkan.

"Woah, hebatnye pertunjukkan ni," ucap Viktor kagum.

Sampai bola bola kecil tersebut yang ternyata adalah bom, kini meledak dan menghancurkan salah satu robopol. Semua orang yang menonton segera berteriak ketakutan dan pergi berlari meninggalkan tempat tersebut. Robopol yang mendeteksi adanya bahaya segera menembakkan leser kepada Analogman dan dihalang dengan mudah menggunakan payung miliknya yang berubah menjadi perisai.

Analogman berjalan perlahan mendekati penyangga gedung sembari menghalangi tembakan robopol untuk bersembunyi disana. Hal yang sama juga dilakukan oleh Dr. Mala, Ia bersembunyi di tangga panggung.

Sementara itu, teman-teman Ali kini berteriak ketakutan, menangis, dan mulai berlarian ke sembarang arah.
Cikgu Munah dengan sigap melindungi murid-muridnya.

"Semua berkumpul dibelakang Cikgu! Cepat!" Ucap Cikgu Munah memberi arahan.

Semua murid kini berlari mendekati Cikgu Munah, kecuali Alicia, Ali, dan (y/n). Mereka bertiga berkumpul dan dengan cepat mengganti pakaian mereka di dekat pintu masuk yang telah diberitahu Ali.

Sementara itu tampak Analogman yang melihat Dr. Mala bersembunyi, melemparkan bom waktu miliknya ke arah Dr. Mala. Belum sempat benda itu meledak dan melukai Dr. Mala, robopol segera mengambil bom tersebut dan memeluknya sehingga robot tersebut hancur bersamaan dengan meledaknya bom tersebut.

Analogman terus menerus mengincar Dr. Mala, sampai semua robotnya hancur akibat bom waktu dari analogman.

Alicia, Ali, dan (y/n) yang kini mengamati keadaan dari belakang alat pameran berusaha untuk meminta bantuan.

"keadaan semakin memburuk. cepat panggil bantuan!" ucap Alica, yang dibalas anggukan oleh Ali dan segera menelpon Uncle Bakar.

Tutt...

Tutt...

Tutt...

"Ah! Uncle tak angkat" ucap Ali kesal

Kemudian tampak cikgu Munah mengevakuasi semua muridnya sampai alarm berbunyi dan menutup akses masuk tempat tersebut. Sehingga tinggalah Alicia, Ali, (y/n), Dr. Mala serta Analogman di tempat tersebut.

Tampak Analogman yang menaruh beberapa bom disetiap alat pameran, dan setelahnya pria paruh baya tersebut membawa sebuah alat besar yang berisi rakitan bom serta pengaktifan dari bom tersebut.

Ketika ia mengeluarkan kunci dan berniat mengaktifkan bom tersebut, sebuah leser panas tiba tiba melewati dirinya, membuat Analogman menoleh asal dari leser tersebut. Tampak Dr. Mala yang kini memegang tangan robopol dengan sedikit takut.

"Saye tak kan biarkan kamu memusnahkan tempat ini!" ucap Dr. Mala. Analogman yang tampak kesal melemparkan kembang api ke arah Dr. Mala, membuat ia terkejut dan terjatuh.

Sementara itu Ali, Alicia, dan (y/n) yang sendari tadi berusaha memanggil bantuan kini mulai beranjak dari tempatnya.

"Cepat, kita dah tak ade masa lagi," ucap (y/n) yang berdiri dari tempatnya dan disusul oleh Alicia dan Ali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kini tampak Dr. Mala di ikat dikursi didekat alat milik Analogman. Pria tersebut mengeluarkan jam saku miliknya dan berkata, "pernahkah kau tengok ape dipinggir Cyberaya?
Betapa miskinnya penduduk disana." ucapnya sembari memasukkan jamnya kembali. "Berapa ramai yang disingkirkan! Hanya sebab kami tak mampu mengikuti arus kemajuan teknologi ini," lanjut Analogman yang kini mengeluarkan kunci dari jasnya dan berjalan mendekati alat miliknya.

Ejen Ali x ReaderDonde viven las historias. Descúbrelo ahora