Misi : Cabar 『2』

1.5K 168 20
                                    

|happy reading guys|
|w a r n i n g|

Flashback...
Diruang rapat..
"Tapi.... ade satu lagi hal yang agak membimbangkan," ucap Ejen Bakar. "Tentang Ali dan Rudy ke?" tanya Ejen Leon yang dibalas anggukan oleh Ejen Bakar. "Jangan risau, saya tahu ape yang perlu dilakukan," ucap Ejen Leon.

Flashback end...

Dan begini lah sekarang, Ali, Alicia, (name), Rudy, dan Uncle Bakar sedang melaksanakan misi bersama. Hal ini dilakukan sebab arahan dari Ejen Leon, agar Ali dan Rudy dapat berkawan baik. Sementara (name) diharuskan ikut sebagai penengah antara keduanya dan juga agar dirinya tidak berdiam diri saja di Academy MATA.

Ali menatap Rudy dengan kesal, sementara yang ditatap hanya cuek saja melihat ke arah lain. 'Duh, kenapa harus ikut lah. Malas tahu tak, kenapa pula aku disuruh jadi penengah nih, ishh.. merepotkan je,' batin (name) yang tampak lesu berjalan disamping Rudy. Ali kini mulai mengeluh ke Uncle Bakar tentang masalah Rudy yang ikut satu misi dengan dirinya, ditambah Alicia yang ikut mengomeli pemuda tersebut. Sementara (name) hanya fokus mengikuti Rudy.

"Kearah sana, jom," ucap Rudy menunjuk kedalam ruangan dan berjalan masuk, diikuti oleh (name), Alicia, dan comot dibelakang. Ali sendiri masih sibuk mengeluh kepada Uncle Bakar, tentang Rudy. Tak lupa juga dirinya meledek apa yang diucapkan oleh pemuda berambut landak tu.

Rudy, (name), Alicia, dan comot kini memasuki ruangan yang tampak redup. Pandangan mereka yang sedang melihat-lihat kini terfokus ke comot yang tiba tiba mengeong. Mereka bertiga segera mendekati ke arah comot, nampak kamera pengintai hancur dengan beberapa serpihan besi kecil berbentuk balok dilantai. "Ape yang dah terjadi nih?" ucap Alicia sembari melirik kedua rekannya. (name) mengambil salah satu serpihan besi yang berserakan sambil mangaktifkan IFOX miliknya dan memindai benda tersebut. "Aku tak pasti tapi... benda ni macam robot kecil, tapi macam dah tak aktif," jelas (name) sedikit ragu dan kemudian memberikan serpihannya kepada Alicia serta menonaktifkan IFOXnya. Alicia menoleh kebelakang berniat memberitahu hal tersebut ke Uncle Bakar, namun ia terhenti sebab melihat Ali yang terus-menerus mengoceh.

Alicia yang melihatnya hanya menatap kesal Ali sembari bersedekap dada. Rudy yang merasa kesal sebab dirinya terus dibincangkan oleh Ali, kini menghampiri pemuda tersebut dan ikut beradu mulut dengan Ali. Alicia menyikut (name) yang hanya diam memperhatikan, memberinya tanda untuk menghentikan kedua temannya tersebut. Dan berakhirlah (name) ikut ikutan mengomel.

"Oi, boleh tak korang diam sekejap. Bising tahu tak, lagipun kita nih tengah ada misi. Jangan sibuk dengan urusan lain je," ucap (name) memperingati Ali dan Rudy, membuat keduanya terdiam ketika melihat gadis tersebut marah. Dan tiba tiba saja Alicia menembakkan peluru ketapelnya kearah mereka, membuat mereka bertiga menatap Alicia. "Kenapa kau tembak aku?!" ucap Ali tak terima dengan perlakuan Alicia. Fokus Ali dan yang lainnya kini beralih ke arah serpihan balok yang tiba-tiba aktif dan terbang layaknya serangga. Robot-robot kecil tersebut berkumpul menjadi satu dan membentuk sebuah tangan yang kemudian menghempas ke arah mereka.

"Tepi!" teriak Uncle Bakar yang segera mendorong Ali, (name), dan Rudy agar tidak terkena hempasan robot tersebut, membuat ketiganya terdorong hingga jatuh ke lantai. Ali tampak bersusah payah untuk berdiri, sementara Rudy terjatuh dengan posisi memeluk (name) dan melindungi kepala gadis tersebut agar tak terkena benturan. "Kau oke?" tanya Rudy pada (name) yang hanya dibalas anggukan. 'Kenapa harus dipeluk sih!!!!' batin (name) malu. Namun ketiganya kembali menoleh ke Uncle Bakar yang tampak dikerumuni oleh robot-robot tersebut. "A..Ali..," ucap Uncle Bakar sebelum dirinya tak sadarkan diri.

"Uncle!" teriak Ali berniat membantu pamannya, namun aksinya terhenti ketika Alicia memegang lengannya. "Jaga IRIS!" ucap Alicia memberi arahan. "Tapi kita harus tolong die," balas Ali. "Kita tolong Ejen Bakar nanti, kita harus urus robot serangga yang lainnya dulu!" balas (name).

Ejen Ali x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang