Misi : Analog

2.5K 232 47
                                    

(y/n) kini termenung di aula utama Academy M.A.T.A. Manik kemerahannya bergulir menyusuri setiap postingan yang ada di ponselnya. Bosan akibat tak ada misi yang harus dilaksanakan.

"Hah... Bosan..." Monolognya pada diri sendiri. Awalnya dia ingin ikut menjalankan misi bersama Ali dan kelompoknya, tapi dilarang oleh Jenderal. Membuat dirinya bosan setengah mati. Kakinya kini naik ke atas sofa dan duduk bersila. (Y/n) memutar matanya berusaha menemukan sesuatu yang menarik baginya. Tanpa ia sadari ada seseorang yang terus memperhatikannya dengan intens.

Ia memperhatikan (y/n) sembari bersandar di dinding. Melipat kedua tangannya, dengan tatapan yang tajam.

Mata (y/n) dan Rudy bertemu, keduanya saling tatap sampai Rudy memutus kontak mata dengan (y/n). Ia menggaruk tengkuk lehernya merasa canggung. Kemudian berjalan kearah sofa dan duduk disamping (y/n) dengan jarak yang jauh.

Canggung, tak ada yang berani memulai percakapan. Keduanya sibuk memikirkan hal yang saling berlawanan. (Y/n) yang masih mencari sesuatu yang menarik, sementara Rudy mencari sebuah topik untuk diperbincangkan.

"Ape yang tengah kau cari tu?" Ucap Rudy, ketika dirinya melihat mata milik (y/n) terus melihat keseluruh ruangan.
"Oh, tak ade. Aku bosan je," ucap (y/n), sembari menoleh ke arah Rudy. Manik milik (y/n) kini terpaku terhadap rambut Rudy, terlihat familiar baginya.

'Macam mane rambut dia bisa diri tegak macamtu, macam tak masuk akal.' batin (y/n) yang merasa aneh dengan rambut temannya. "Ade yang aneh ke dari rambut aku?" Ucap Rudy ketika melihat (y/n) memperhatikan rambut miliknya.
"Eh, tak ade. Tapi, macam mane rambut kau boleh berdiri macam tu? Kau jadi mirip landak" Ucap (y/n) asal bicara.
Rudy yang mendengar kalimat terakhir merasa kesal dan malu. Sehingga ia berkata, "Mane ade macam landak! Rambut aku nih halus tau! Kalau nak coba lah pegang sendiri!".
(Y/n) yang mendengar jawaban dari Rudy, segera berpindah duduk agar dekat dengan Rudy dan mengelus rambut milik sang remaja lelaki tersebut. Sementara Rudy membeku ditempat kala merasakan sentuhan tangan dari (y/n)

Deg...Deg...Deg...Deg....

'Ape pasal dengan jantung aku nih, kene serangan jantung ke?' batin Rudy yang merasakan detak jantungnya tidak normal. Ia meremas dadanya dengan kuat. Sementara (y/n) masih asik dengan rambut Rudy. Ia mengelus dan menyisir rambutnya dengan jari jemarinya. 'Halus...dan wangi' batinnya kala mencium rambut milik Rudy.

"Oi! Berhentilah! Geli tau!" Ucap Rudy, yang merasa tak nyaman dengan situasi ini. (Y/n) yang mendengarnya segera menghentikan perbuatannya dan kembali duduk dengan tenang, dirinya memandang Rudy dengan bingung.
"Maaf lah Rudy, aku tak bermaksud buat kau risih," ucap (y/n) dengan wajah acuh. "Suka hati kau je lah!" Balas Rudy dengan punggung tangan yang menutupi sebagian wajahnya.

"Mmm... Kau oke ke Rudy... Eh!?" Ucapan (y/n) terhenti ketika melihat wajah Rudy memerah. Dirinya seketika sadar akan situasi, sehingga wajahnya juga memerah. (Y/n) gelagapan berusaha tuk menutupi wajahnya. Rudy yang tengah melirik juga dapat melihat reaksi sang gadis, dan malah membuatnya semakin memerah.

'MANIIIIS!!!' -Rudy
'AAAAAHH! MALU BANGET!! ASTAGHFIRULLAH!!!!' -(Y/n)

(Jantung author dag Dig dug ser.. salting sendiri)

~~~~

Cikgu Munah kini tangah menjelaskan pelajaran, sampai bel sekolah berbunyi menandakan waktu istirahat. Semua murid hendak bangkit dari duduknya, tetapi segera dihentikan oleh Cikgu Munah yang memberikan pengumuman.
"Ha! Sebelum kamu pergi makan, Cikgu ade sedikit pengumuman. Esok kita akan adakan study tour sambil belajar. Siapa yang boleh tebak?" Ucapnya sembari memberikan pertanyaan.

Ejen Ali x ReaderWhere stories live. Discover now