H&Z

78.5K 7.5K 537
                                    

#SELAMAT MEMBACA

Sedari tadi wanita paruh baya itu menguping dari luar pintu, Bibir nya tersenyum manis ketika mendengarkan suara gelak tawa dari dalam kamar.

Jujur Enggeli sangat bahagia, Karena Hanfrel yang bisa dibilang dingin seperti kutub Utara itu mulai mencair karena sosok Zavanessa yang dicintai nya kembali lagi ke dalam kehidupan nya.

"Hanfrel, ini makanan nya zava." Ucap Enggeli setelah mengetuk pintu nya.

Pintu terbuka.

"Bunda, bunda ko ke sini, aturan panggil Zava aja bunda." Ucap Zavanessa lalu mengambil alih nampan yang disodorkan oleh Enggeli.

"Gak papa lagian kan ada Lift." Ucap nya tersenyum manis.

Enggeli menatap tajam kearah Hanfrel membuat Lelaki itu mengangkat kedua alis nya bingung lalu Beralih menatap kembali kearah Zavanessa dengan senyuman manis nya."Ya udah bunda mau ke kamar dulu." Ucap nya yang diangguki oleh Zavanessa tersenyum.

Zavanessa menutup pintu itu kembali setelah Enggeli benar-benar sudah tidak terlihat dari pandangan nya dan Ia mendudukkan diri nya diatas sofa dan menaruh nampan itu diatas meja.

"Kami ngomong apa sama bunda." Selidik Hanfrel sambil mengelus puncak kepala gadis nya.

Zavanessa mengangkat kedua bahu nya tak acuh."Kepo kaya Dora."

Lelaki itu beranjak dari duduk nya dan membaringkan tubuh nya diatas kasur king size milik nya, Tidak mendengarkan gadis nya yang sedang mencabik kesal.

"Adhi ih! sini temenin vane makan." Teriak gadis itu sambil menatap tajam kearah Hanfrel.

Kuping lelaki itu seolah-olah tuli tidak mendengarkan nya sama sekali ocehan dari gadis nya dan malah asik bermain game  online di ponsel nya.

Gadis itu mendengus kesal. Akhir nya ia memutuskan memakan nya sendirian, memasukan makanan itu kedalam mulut nya dengan kasar bahkan sampai belepotan di ujung bibir nya.

Setelah selesai makan nya, Zavanessa meminum air putih nya hingga habis dan Berjalan ke arah Hanfrel lalu duduk diatas perut lelaki itu bahkan menonjok-nonjok dada bidang milik Hanfrel.

Akhhh

Jerit hanfrel saat Zavanessa mengigit bahu nya sangat kuat, bahkan meninggalkan jejak bekas gigitan nya.

"Rasain." Ketus Zavanessa sambil menatap tajam kearah Hanfrel.

"Kenapa si Lo?" Tanya Hanfrel sambil menatap tajam kembali Zavanessa.

Sudah tidak heran lagi, bagi Zavanessa yang mendengar ucapan Hanfrel yang selalu memakai kata, saat memanggil diri nya aku-kamu dan bahkan lo-gue.

"Awas mata nya keluar." Cibir Zavanessa sambil menyolok mata Hanfrel.

Dasar laknat emang.

"Jangan keluar lah, nanti Adhi gak bisa liat Tante-Tante girang gimana dong." Ucap nya.

Zavanessa memukul bibir Hanfrel."mulut kamu, mau di ulek hah!" Nyolot nya.

Hanfrel memegang bibir nya yang sedikit sakit."Emang Lo tau apa Tante Tante girang?"

"Tau yang gendut kan yang jadi MC di Indosiar yang ditempat nyanyi-nyanyi ituh."

"Itu Gilang Dirga monyet!"

"Adhi bacot banget kaya Sugiyono." Ucap Zavanessa lalu turun dari atas perut Hanfrel dan membaringkan tubuh nya disebelah hanfrel dengan telentang.

Hanfrel membulatkan mata nya, Tau dari siapa nih bocil nama sugiyono, siapa yang sudah berani menodai otak polos gadis nya.

"Tau dari siapa nama sugiyono?" Tanya nya sambil memeluk tubuh Zavanessa dari samping.

"Adhi kepo kaya Dora." Cibir Zavanessa.

"Mau ngajakin berantem hah!!" Tantang Hanfrel.

"ayo, nantangin!!!"

"SINI MAJU KAMU!" Sinis nya.

Hanfrel terkekeh geli."ayo, pake bibir tapi." Bisik nya.

Zavanessa tidak mendengar kan ucapan Hanfrel, Ia malah memejamkan kedua mata nya dan menuju kealam mimpi yang sudah ia atur seperti adegan film yang ia inginkan.

Lelaki itu mendengus kesal, karena tidak ada respon sama sekali dari gadis nya dan dengan iseng nya ia menjepit hidung Zavanessa menggunakan telunjuk tangan dan jempol nya.

Nafas zavanessa tersengal-Sengal dan menatap tajam kearah Hanfrel."Adhi kalo vane mati gimana." Bentak nya ingin menangis.

"Mati ya tinggal kubur, apa susah nya." Ujar Hanfrel membuat Zavanessa mendengus kesal.

"Bodo ah, vane mau tidur." Ucap gadis itu mulai memejamkan mata nya.

Tetapi lelaki itu tidak bisa diam, Bahkan dengan usil nya menggoyang-goyang kan tubuh Zavanessa yang hampir saja tertidur lelap.

Gadis itu mendengus kesal padahal Mata nya sekarang memang sudah benar-benar mengantuk, padahal sudah tidur waktu di sekolahan.

Zavanessa membuka tiga kancing atas seragam nya dan membuat Hanfrel mengeriyitkan kening nya bingung.

Bukan nya berpaling muka, tetapi lelaki itu malah memandangi nya dengan sorotan nafsu.

"Ini nenen aja, jangan berisik vane mau tidur." Suruh Zavanessa setelah mengeluarkan payudara nya.

Hanfrel menelan ludah nya susah payah, Bahkan lelaki itu berkeringat dingin dan yang dibawah sanah pun sudah menegang bahkan menyiksa nya.

"Emang boleh?" Tanya hanfrel yang masih meyakinkan.

"Hmmm." Hanya itu jawaban dari gadis nya bahkan nafas nya pun sudah beraturan.

Mata Hanfrel seketika berbinar dan langsung melahap puting yang berwarna coklat pink itu, lalu menghisap nya seperti bayi yang sedang kehausan.

Dengan gemas nya, Hanfrel menggigit nya dengan kencang, Tetapi gadis itu tidak merasakan sakit, bahkan masih stay di alam mimpi nya.

Masa bodo belom sah pun. Lagi pula Edward dan Farhan menyuruh nya untuk menjebolkan Zavanessa.


HANFREL & ZAVANESSA [ SUDAH TERBIT! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang