H&Z

61.2K 4.7K 30
                                    



Erli dan Zavanessa sudah pulang dari sekolah nya dan Mereka berdua terlebih dahulu mampir ke restoran pelangi.

"Selamat datang."

Erli dan Zavanessa yang baru saja masuk kedalam restoran dan langsung disambut ramah oleh kasir.

Zavanessa dan Erli melihat menu yang berada di restoran ini terlebih dahulu.

"Mba saya mau minuman cappucino cincau nya satu sama steak kentang nya satu." Ucap Erli.

"Kalo saya, milk shake rasa stroberi satu aja mba." Ucap Zavanessa.

"Baik saya bikinin dulu ya, nanti saya antar ke meja kalian." Ucap ramah mba kasir itu.

Zavanessa dan Erli pun sudah duduk dibagian meja paling pojok, agar tidak terlalu terlihat oleh sebagian orang.

Seorang pelayan menaruh pesanan milik Zavanessa dan Erli diatas meja mereka berdua."Selamat menikmati."

"SISIL." Ucap Zavanessa dan Erli kompak saat melihat Sisil yang menghantarkan pesanan mereka.

"Loh kalian berdua, ngapain kesini?" Tanya nya.

"Kita berdua makan, lo sendiri ngapain disini?" Tanya balik Erli.

"Gue kerja disini, jadi lo berdua terserah masih mau temenan sama gue apa engga." Ucap Sisil, ini yang ditakuti oleh diri nya.

Zavanessa mengeriyitkan kening nya, ia masih bingung dengan ucapan Sisil barusan."Kamu ngomong apa sih sil."

"Gue bilang jadi terserah kalian mau temenan sama gue apa engga, kan kalian berdua udah tau kalo gue kerja disini, siapa tau kalian malu kalo punya temen miskin ke gue." Bohong Sisil padahal hidup nya bercukupan dan ya walaupun papah nya hanya membiayai sekolah nya saja.

"Gue gak malu sama sekali temenan sama lo, malah gue bangga sama lo masih SMA udah kerja." Ucap Erli.

"Iya bener, Zava juga yang mau kerja tapi gak dibolehin sama papah." Tambah Zavanessa sambil mengerucutkan bibir nya.

Sisil tersenyum dan Ia tak menyangka, akan mendapatkan sosok sahabat yang seperti Zavanessa dan Erli yang sangat tulus bersama diri nya, tanpa harus memandang derajat.

"Maaf ya tadi ucapan gue, soal nya gue pernah di jahuin sama temen-temen gue dulu gara gara gue kerja." Ucap nya tersenyum kikuk.

"Sini duduk." Ajak Zavanessa.

"Gue lagi kerja zav." Ucap Sisil.

"Udah gak papa ini kan resto milik nya Zava sil." Sarkas Erli setelah meminum minuman nya.

"Tetep aja lah gue gak bisa, yang ada gue di gosipin makan gaji buta lagi."

Zavanessa menggeleng." Sini duduk."

Tangan Sisil langsung ditarik oleh Erli, sehingga gadis itu duduk ditengah-tengah.

"Sisil tangan kamu kenapa?" Tanya Zavanessa, saat melihat luka lebam yang berada ditangan Sisil, saat kemeja Sisil sedikit terangkat.

Sisil dengan cepat langsung menarik kemeja nya sehingga menutupi luka lebam nya kembali ."Kepentok."

Erli langsung menarik tangan sisil lalu menyibak semua kemeja tangan milik sisil dan terlihat sangat jelas, bahwa banyak sekali luka lebam ditangan Sisil."ini bukan kepentok, masa kepentok banyak banget."

"Pantesan kamu akhir-akhir ini sering make switer kalo sekolah, ternyata kamu mau nutupin itu kan." Ucap Zavanessa.

"Kenapa sil, siapa yang udah berani mukul lo?" Tanya Erli.

HANFREL & ZAVANESSA [ SUDAH TERBIT! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang