793 128 9
                                    

Setelah kejadian pagi tadi, [Name] sangat malu. Tapi ia mencoba senetral mungkin menyembunyikan perasaannya.

"Hei, kamu masih ngambek nih," tanya Keisuke.

"Ngga kok," jawab [Name] dengan senyumnya.

Marah ini mah, Keisuke bersweetdrop.

"Hei~ kamu marah? Aku kan cuma minta morning kiss bukan yang aneh-aneh," ujar Keisuke.

Ya, memang ngga jauh tapi kan kamu nafsuan Kei kalo ngga inget kita harus sekolah, batin [Name] merutuki Keisuke.

"Ah, Keisuke hari ini aku ada jadwal kontrol kamu mau ikut atau mau pulang duluan?" tanya [Name].

"Tentu saja ikut," jawab Keisuke cepat. Jawabannya memang sudah tertebak sebelum ditanya, tapi sebagai formalitas [Name] tetap bertanya.

***

"Kei, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya [Name].

"Iya, tanya aja," Keisuke mempersilahkan.

"Kamu di sekolah jadi anak baik, pakai atribut lengkap, rambut rapih, dan ngga punya catatan kenakalan," ujar [Name], "tapi kenapa saat kumpul dengan teman-temanmu kamu jadi berubah seratus delapan puluh derajat?"

"Aku ngga mau mengecewakan Kaa-san," jawab Keisuke.

"T-tapi . . ." ucap [Name] gantung. Kamu kan berandalan, apa yang tidak mau mengecewakan Kaa-san? Lanjutnya di dalam batin.

"Kenapa?" Keisuke penasaran.

"Hm . . . Tidak, kamu anak baik," [Name] tersenyum sumringah.

[Name] selesai kontrol, mengajak Keisuke ke lapas remaja menemui Kazutora. Sebelumnya [Name] juga sering mengunjungi Kazutora.  [Name] selalu menjenguk Kazutora seminggu sekali sehabis kontrol. Dalam pengamatan [Name], Kazutora benar-benar kacau. Ia mengalami gangguan mental, yang menyebabkan tidak dapat berpikir jernih, membedakan mana yang benar dan yang salah, dimata Kazutora semua yang menurutnya salah maka salah, begitu sebaliknya. Tapi selama berjalannya waktu, Kazutora sudah mulai terkendali.

Sehabis dari Lapas remaja Keisuke diam saja. Ia sibuk bergelut dengan pikirannya. "Kei, ada apa?" tanya [Name] khawatir.

"Tidak apa-apa, aku hanya merasa tidak enak pada Kazutora yang harus menghabiskan waktunya di dalam jeruji besi," ujar Keisuke.

[Name] ikut tertunduk, "tenang saja, selepas ia keluar mari kita hibur dia dan berikan kebahagiaan yang hilang selama dua tahunnya di penjara." Keisuke tersenyum.

Setahun telah berlalu. Hari ini [Name] mengunjungi Kazutora sendirian diluar jadwal kontrolnya. Mereka membicarakan banyak hal.

"Kazutora, aku menanti kepulangan mu, saat kau bebas nanti temui aku terlebih dahulu ya," pesan [Name]. Mata Kazutora berkaca-kaca, ia mengangguk pelan.

***

Kondisi [Name] tiba-tiba memburuk, ia dilarikan ke rumah sakit. Keisuke dengan setia menunggu [Name] diruang tunggu. Dokter keluar setelah memeriksa [Name]. Lagi-lagi banyak selang yang dipasang. Keisuke kesal, sebenarnya apa yang [Name] derita?

"[Name], sebenarnya kamu sakit apa?" gumam Keisuke setelah dokter keluar ruangan.

"Keisuke," panggil Papa Yuzuriha. Keisuke menghampirinya.

"Halo paman," Keisuke membungkuk hormat.

Papa Yuzuriha merangkul Keisuke, "jangan sedih, [Name] itu fisiknya lemah sejak baru lahir jadi tidak heran, tapi memang setelah keracunan makanan tahun lalu kondisinya makin memburuk, tapi paman yakin anak gadis paman pasti sehat," pintanya.

𝕊𝕙𝕚𝕘𝕠 || Baji Keisuke ✔Where stories live. Discover now