624 115 6
                                    

*********************************

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*********************************

Akhir pekan ini Keisuke bangun lebih pagi. Dia mandi bahkan shampo-an hari ini, tidak lupa dengan kondisioner. Memakai baju terbaiknya hari ini dan parfum dengan wangi yang soft. Hmps.. wangy wangy.g

"He~ aku tampan sekali," pujinya pada diri sendiri.

Ia terus berpose didepan kaca. Membangga-banggakan dirinya. Oh lihatlah pemuda ini, dia sedang dimabuk cinta hingga lupa bahwa sang ibu memperhatikannya terus dari depan pintu kamarnya.

"Ekhem, anak ibu mulai genit ya," ledek sang ibu.

Keisuke terkejut dan pura-pura membersihkan cermin. Ibu Baji mendekat dan menepuk pundak anaknya, "semangat, lakukan yang terbaik oke."

Keisuke terharu dengan sang ibu dan mengangguk mantap. "Ibu, aku berjuang dulu ya."

"Ya, jaga calon menantu ibu oke," kata Ibu Baji.

Saat membuka pintu ternyata sang pujaan hati juga baru saja keluar. Inikah yang dinamakan jodoh? Bahkan hal kecil seperti itu bisa berbarengan. Lihat. Warna baju mereka serasi. (Warna bajunya sesuka kalian)

"Wah aku ngga nyangka kita bakal samaan begini bajunya," kata [Name] takjub.

"Jangan-jangan jodoh lagi," tambahnya.

Ya, kita memang jodoh bukan, jawab Keisuke dalam hati.

"Haha, ya sudah ayo jalan," Keisuke mengulurkan tangannya.

[Name] menerimanya dan tersenyum, "ya ayo."























Mereka pergi mengenakan kereta kali ini. Tujuan mereka adalah Tokyo Disneysea melalui perjalanan 1 jam lebih dengan dua kali naik kereta dan satu kali naik bus. Sengaja datang lebih pagi karena akhir pekan yang ramai pengunjung, supaya tidak mengantri mau tidak mau datang lebih awal.

"Padahal hanya lewat beberapa menit tapi antreannya sudah sepanjang ini?!" keluh [Name].

"Mau gimana lagi, ini akhir pekan dan tempat ini adalah tempat yang digemari anak-anak," Keisuke bersweetdrop.

Ya mau bagaimana lagi, mereka harus sabar dengan ini. Ya sekitar 10 menit menunggu antrean akhirnya mereka berhasil masuk. Mereka mencoba semua wahana mulai dari Mermaid Lagoon, Arabian Coast, sampai Mediterranean Harbour. Semua wahana mereka naiki.

"Wah menyenangkan sekali!!" seru [Name].

Ya, benar-benar menyenangkan, Keisuke tersenyum.

Selesai dengan Tokyo Disneysea kini mereka makan malam di daerah Roppongi. Mereka mengunjungi Roppongi hills melihat pemandangan Tokyo dari atas sana. Indah.

"Aku harap aku bisa kemari lagi," ujar [Name].

Keisuke terperanjat kaget, "apa maksudmu? Aku bisa membawamu kesini jika kau mau."

[Name] tersenyum, "benar juga ya."

"Ayo ke taman," ajak [Name].

Mereka berjalan-jalan di Roppongi Midtown. Banyak pasangan yang menikmati waktu mereka berdua di sana. Keisuke yang melihat itu jadi gugup, ia ingin menggandeng tangan [Name] agar terlihat mesra tapi itu tidak baik bagi kesehatan jantungnya.

"Padahal musim semi sudah habis tapi pohon sakuranya masih bermekaran," ujar [Name] sembari menggandeng tangan Keisuke. Jantungnya berpacu cepat.

"Uh.. i-iya, indah ditambah hiasan lampu kelap-kelip," tambah Keisuke.

"Haha ya, aku harap waktu berhenti sehingga kita bisa menikmati ini lebih lama," gumam [Name].

"Nee~ Keisuke-kun, apa kau akan sedih kalau aku pergi?" pertanyaan random keluar dari mulut [Name] membuat Keisuke bungkam. Bukankah sudah jelas. Tentu saja Keisuke akan menangis.

"Tentu saja, kita sudah bersama sejak kecil," jawab Keisuke.

"Kalau aku bilang aku akan pergi studi ke luar negeri tahun ini bagaimana?" tanya [Name] lagi, apa kau akan menghentikan ku?

"Apa maksudmu? Bukankah kau masih bisa melakukan studi di sini?" mulut Keisuke kering serasa ada yang mengganjal di tenggorokannya.

"Ayahku . . .  dia mengajakku pergi ke luar negeri karena dia akan menjalankan bisnisnya disana," ujar [Name].

"Kenapa tiba-tiba? Dia disini sudah jadi bintang bahkan bayarannya lebih dari cukup, kenapa harus keluar negeri dan melakukan bisnis yang merepotkan?"

"Aku tidak tahu," muncul kerutan di dahi [Name].

Keisuke menghela nafas berat, "kapan kau akan pergi?"

"Besok."

Keisuke tak percaya. Secepat itu? Apa segawat itu sampai pergi terburu-buru? Keisuke bahkan belum sempat memberikan hadiah supaya [Name] terus mengingatnya, kini dia sudah harus pergi.

"Maaf ya, pasti kau kecewa," kata [Name]. Tidak. Ini bukan salahmu.

"Tenanglah, kita masih bisa bertukar kabar bukan?" Keisuke menenangkan walau nadanya gemetar.

"Ya. Kuharap," raut muka [Name] menampilkan ketidak percayaan dirinya.

Mereka pulang karena hari sudah larut. Di dalam perjalanan tidak ada obrolan. Keheningan menyelimuti mereka. Tidak ada yang mau membuka suara satu sama lain sampai mereka berpisah saja hanya berpamitan lalu masuk.

"Tadaima," kata Keisuke.

"Ara, okaeri . . .  Bagaimana kencanmu hari ini?" tanya Ibu Baji menambah murung muka putranya.

Keisuke tersenyum, "baik," lalu masuk  menutup pintu kamar dan menguncinya. Ia merubuhkan dirinya di ranjangnya tanpa mengganti pakaiannya dulu.

Keisuke POV

"Dia pergi ya," gumamku.

Pikiranku melayang kemana-mana. Masalahnya semakin rumit. Kini bukan lagi Mikey saingannya atau hati sang ayah mertua kekurangannya, tapi ini masalah jarak yang cukup serius. Bagaimana aku bisa aku melakukan hubungan ldr? Menulis surat saja tidak bisa. Bukannya suratnya tersampaikan yang ada suratnya hilang entah kemana.

"Bagaimana ini?" aku benar-benar frustrasi.

Aku bahkan tidak sempat menyatakan perasaanku, sekarang dia malah akan pergi. Apa yang harus aku lakukan?
































Aku berfikir begitu keras sampai tertidur. Saat membuka mata tiba-tiba saja aku melihat [Name] disisiku. Kapan dia kemari?

"Ah kau sudah bangun, ohayou Keisuke," ah suara yang akan aku rindukan.

"Ohayou," sapaku balik.

"Kenapa kamu kemari? Bukankah kau harus berangkat sekarang," tanyaku dengan nada dingin. Ya aku tidak mau terlalu sakit ketika ia pergi nanti.

"Masih ada enam jam lagi sebelum aku pergi, mau jalan-jalan?" ajaknya. Mana bisa aku menolah ajakannya? Curang.

"Aku mandi dulu." Dia tersenyum, uhg . . .  senyumnya candu, kalau dia pergi aku pasti akan sangat merindukan senyumnya itu.

***















Hehe mereka LDR nih ☞ ̄ᴥ ̄☞ lancar ngga ya, apa bakal terjadi sesuatu? Hm...

See you next chapter bai-bai!!

𝕊𝕙𝕚𝕘𝕠 || Baji Keisuke ✔Where stories live. Discover now