EMBROIDERY

4.2K 155 2
                                    

Derai termenung disamping ranjang kakaknya, Lentera. Sudah lebih dari satu tahunan ini saudara laki lakinya itu belum sadar juga karena katanya kakaknya itu terkena sihir, sudah beberapa orang mengobatinya namun tetap saja tidak bisa.

Ia bosan, seperti hari hari biasanya ia segera mengambil ranjang dari rotan untuk memetik buah buahan dan bunga, bisa saja ia meminta seseorang untuk memetiknya, namun ia lebih suka melakukannya sendiri karena baginya itu menyenangkan.

Ia berjalan hendak meninggalkan Istana nya yang sudah banyak disapa oleh setiap orang yang melihatnya tentu saja Derai membalas sapaan itu, ia menelusuri pinggiran hutan lalu seperti biasa ia menemukan buah raspberry yang sangat rimbun, ia mengulumkan senyumnya.

Memetik buah dengan tenang, hingga akhirnya bahu nya ditepuk oleh seseorang, ia menoleh.

"Putri Derai, benar?" tanya nenek nenek yang berada didepannya dengan sedikit membungkuk.

"Benar, ada apa?" tanya Derai sopan sembari menampilkan senyumannya

"Saya tau kejadian tentang saudara laki laki mu, dan juga obat penawar"

Derai bimbang antara harus percaya atau tidak

Nenek tersebut tersenyum tipis "Jika Putri mau besok silahkan datang di gubuk saya disana" imbuh nenek tersebut sembari menunjukkan rumah sederhana didekat hutan.

Derai mengangguk kemudian memperhatikan rumah tersebut, kemudian menoleh kearah nenek tersebut.

"Saya pergi dulu" ucap nenek itu lalu mulai melangkah meninggalkan Derai yang sibuk dengan pikirannya.

Derai kembali memetik buah tersebut, lalu segera pulang ke Istana, tiba tiba rasanya malas untuk memetik bunga.

Saat tiba di kamarnya sudah disambut dengan kelinci yang selama ini ia rawat, kelinci itu kini sudah berada dipangkunya.

"Apa aku besok harus kesana?" gumam Derai sembari mengelus kelinci yang berada di pangkuannya

Tok tok tok!

"Permisi, pangeran Braydon mencari nona" ucap pelayan itu dari luar kamar

"Baik, terimakasih" Derai mendengus temannya yang satu ini kenapa harus datang lagi, bukankah kemarin dari sini?

Ia berjalan menuju tempat pangeran Braydon berada "ada apa?"

"Aku hanya ingin melihat kondisimu"

"Oh ayolah, aku tidak sedang sakit"

"Ya, aku tau itu, mau berjalan jalan dengan kuda bersamaku lagi?" tanya pangeran Braydon

Derai tampak berfikir kemudian mengangguk "Baik" ucapnya kemudian berjalan mengambil jubahnya dan kembali menemui pangeran Braydon

Keduanya lalu berjalan menuju tempat kuda pangeran Braydon berada kemudian keduanya menaiki nya, dan seperti biasa, mengelilingi hutan sampai sore.

Sedari tadi Derai tampak memikirkan sesuatu, sementara braydon yang mengetahui itu sedari tadi kini membuka suara

"Kau tengah memikirkan apa?" tanya pangeran Braydon

Derai bimbang, apakah harus ia ceritakan? ah ia rasa tidak

"Tidak, sudah sore akan lebih baik kita kembali ke Istana" ucapnya, Braydon mengangguk kemudian menjalankan kudanya kearah Istana Lervador

Kini Derai sudah berada didalam kamarnya, Braydon pun sudah pulang, ia tetap saja sibuk dengan pikirannya, dan akhirnya ia memutuskan untuk menemui nenek itu besok.

Sebelum tidur, seperti hari hari biasanya ia menyempatkan untuk menjenguk saudara laki lakinya ke kamarnya, ia menghela nafas, sampai kapan ini akan berakhir?

PRINCESS DERAI ADVENTURE [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now