Sementara Derai dan Derion tampak melajukan kudanya dengan cepat agar segera sampai di Istana
"Derion apa setelah ini kita tidak akan bertemu lagi?" tanya Derai
"Saya tidak tau"
"Aku akan merindukanmu"
"Mungkin saya juga" ucapnya
Derion melihat kebelakang, ternyata penyihir itu tengah mengejarnya dan sesekali mengayunkan tongkatnya dan untung saja tidak mengenai mereka.
Tak lama akhirnya keduanya sampai di sekitar istana, Derion melihat kearah belakang memperhatikan penyihir itu yang tampak terpental saat memasuki sekitar istana
Derion memelankan kudanya saat ia rasa situasinya sudah aman "Derai, apakah di Istana ini menggunakan semacam pelindung?" tanya Derion
Derai tampak berpikir kemudian mengangguk "sepertinya, kekuatan jahat atau sejenisnya tidak akan bisa memasuki Istana ini" jelasnya dibalas anggukan pria dibelakangnya
"Kenapa kau menanyakan itu?" tanya derai
"Saya melihat penyihir tadi, Ftoru? terpental kebelakang" ucapnya dibalas anggukan Derai
"Berarti kita sudah aman bukan? yeyyy " pekik derai senang
Sementara Derion mengulas senyumnya lalu turun saat hendak sampai pada halaman depan istana, derai juga turun
"Ayo ikut aku masuk" ucapnya
Derion menggeleng "tidak" ucapnya dibalas
"Oh ayolah Derion masuk sebentar" mohon derai
"Tidak, masuk lah dan berikan air itu kepada pangeran Lentera terlebih dulu, lalu kau bisa menemui ku disini" ucap Derion
Derai tampak berfikir kemudian mengangguk "Baiklah, kau berjanji akan menungguku disini?" tanyanya
Derion mengangguk "Ya, saya berjanji, cepatlah masuk, semua orang tengah menghawatirkan mu" ucapnya dibalas anggukan Derai lalu berlari memasuki Istana yang sudah disambut
"Deraii, dari mana saja kau? kenapa banyak luka di tubuhmu?" tanya Ratu Rintik sembari menghampiri nya dan menghamburkan pelukannya
Derai membalas pelukannya itu tak lama Raja Petrt datang dan juga memeluknya "Dari mana saja?"
Derai melepaskan pelukannya lalu menoleh kearah ayahnya dan ibunya yang sangat ia rindukan "aku mencari obat penawar, dan ketemu" bangga Derai sembari menunjukkan botol yang berada ditangannya
Raja dan ratu tampak berpandangan "Apa kau yakin itu obatnya Derai?" tanya ibunya sedikit ragu
Derai mengangguk kemudian mereka berjalan menuju kamar kakaknya, lentera lalu memasukkan air itu kedalam mulutnya dan tidak bereaksi
Ayah dan ibundanya tampak menghela nafas nya "sudahlah, ikhlaskan saja Lentera" ucap ayahnya
Derai menggeleng sembari menggoyangkannya lengan kakaknya "Kak, aku mohon bangun" ucapnya namun tentu saja tak direspon
Kedua orang tuanya sudah pasrah "sudahlah Derai, mandi dan obati lukamu, kemudian istirahat lah" ucap ibundanya yang tampak berbalik lalu mulai melangkah
Derai menunduk lalu mengangguk, sepertinya air ini tidak berfungsi pikirnya lalu mulai beranjak dan berjalan
"Uhuk uhuk uhuk!"
Derai yang tangah berjalan hendak meninggalkan kamar kakaknya, lentera. ia mengurungkan niatnya saat mendengar suara batuk seseorang, ia berbalik, menampilkan lentera yang tengah berbatuk dan kini menatapnya, ya pria dengan mata berwarna hijau itu sudah bangun.
![](https://img.wattpad.com/cover/286684319-288-k956879.jpg)
YOU ARE READING
PRINCESS DERAI ADVENTURE [SUDAH TERBIT]
FantasyBukankah kita harus mengorbankan apapun itu demi keluarga? angsung ae baca, cuma 10 part yakalie gamau baca wakawaka