Sementara Derai yang tadinya sibuk memetik bunga lainnya kini menyerit lalu duduk disamping Derion "kau tengah membuat apa?" tanyanya namun tak dijawab oleh pria itu
Derai mendengus lalu melanjutkan memetik bunga yang ia rasa cukup cantik, dan juga beraneka ragam warna, tak lama Derion beranjak dari duduknya dengan salah satu tangan dibelakang memegang sesuatu, kemudian menghampirinya Derai yang tampak bermuka masam
Lalu menaruh hasil tangannya yang ia buat dari bunga itu keatas kepala Derai, sementara gadis itu yang merasakan kepalanya terdapat sesuatu itu menyerit kemudian mengambil benda itu
Derai tersenyum senang saat mengetahui yang berada dikepalanya itu mahkota dari bunga, lalu melirik kearah Derion yang tampak memperhatikannya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini kau yang buat?" tanya Derai
Pria itu mengangguk "Ya, semoga kau menyukainya"
"Aku sangat suka, sepertinya ini mahkota terbaik yang pernah aku lihat" kekeh Derai sedangkan Derion tampak menggeleng kan kepala
"Ayo kita melanjutkan perjalanannya, waktunya tinggal satu hari" ucap Derion
Sementara derai yang baru sadar akan hal itu mengangguk pasrah "padahal ini sangat menyenangkan" cicitnya
Derion berjalan menuju keranjang yang sedari kemarin bersamanya lalu membukanya, mencari keberadaan peta, ia membukanya, kosong, ia menyerit, aneh.
"Derai, kemari lah" perintah Derion sedangkan derai yang tengah memetik bunga dengan cepat itu berjalan menghampirinya
"Kenapa?" tanyanya
"Peta ini kosong, aneh" ucap pria itu, sementara Derai mengangkat salah satu alisnya, bagaimana bisa?
"Apa mungkin karena air?" tanya Derai di balas gelengan pria didepannya
"Tidak mungkin, jika terkena air mungkin terdapat noda tinta, sedangkan ini tidak, bersih seperti kertas baru, dan juga ukurannya dengan yang kemarin berbeda" jelas Derion
"Berbeda bagaimana?"
"Kertas ini lebih lebar" jelasnya
Derai menjatuhkan tubuhnya diatas rumput halus itu kemudian memandang langit "itu artinya kita tersesat Derion?"
Derion menghendikan bahunya "mungkin" ucapnya sembari melihat isi keranjang itu
"Waktunya tinggal satu hari lagi Derion, apa itu cukup?" tanya derai tak yakin
"Pasti cukup"
"Derai kemari lah" ucapnya, mendengar perintah itu derai segera menghampirinya lalu duduk didepannya
"Kau ingat bubuk apa yang kemarin kau taburkan?" tanya Derion
Derai tampak berpikir tak lama kemudian ia mengangguk "Ya, aku ingat, saat ingin mematikan tumbuhan itu aku menyebar bubuk dari kantong berwarna merah tapi yang terjadi tumbuhan itu semakin lebat dan banyak, sedangkan untuk tanganku aku beri bubuk berwarna hitam tanganku sangat panas dan saat terkena air menjadi perih" jelas Derai