DO NOT BE SAD

523 59 0
                                    

Derai berjalan sangat berhati hati begitupula dengan Derion, Derai melihat sekeliling nya tidak semengerikan yang ia bayangkan, bahkan rumput dan tumbuhan disini terlihat halus dan lembut

Ia menoleh kearah Derion "Derion, lihatlah ini tidak seperti yang aku bayangkan, hutan ini kelihatannya sangat nyaman"

"Belum tentu, kau hanya belum melihat sisi mengerikannya, Derai" ucapnya dibalas anggukan oleh Derai

"Tetap waspada dan berhati-hati" bisik Derion dan lagi lagi dibalas anggukan oleh gadis disampingnya itu

Kini matahari semakin naik, namun keduanya masih berada di hutan Zairo, Derai mengusap perutnya, ia lapar.

Derai memberhentikan langkahnya lalu melirik kearah Derion yang masih berjalan didepannya "Derion aku lapar, ayo makan"

Derion menoleh, ia mengangguk, kemudian berjalan mendekati nya dan duduk disampingnya

Sementara Derai membuka keranjang nya yang terdapat kelincinya dan juga beberapa makanannya, ia mengeluarkan kelinci itu, dan juga beberapa makanan yang akan mereka makan.

Ia menghela nafas saat sadar bahwa roti dan buah buahan yang ia bawa kini sudah hampir habis "Derion, bagaimana jika makanan kita habis?"

"Kita bisa memetik di sekitar sini, pasti ada" ucapnya dibalas anggukan oleh Derai

Derai menyodorkan wortel untuk kelincinya lalu buah dan juga sepotong roti untuk Derion

Derion menoleh kemudian menggeleng "Saya tidak lapar"

"Oh ayolah Derion, jika kau tidak makan aku juga tidak akan makan" ucapnya, sementara Derion menghela nafas lalu mengangguk

"Saya makan" ucapnya lalu menyantap makanannya

"Derai, jangan terlalu berlama lama di hutan ini" ucap pria itu dengan suara yang cukup lirih

Derai mengangkat salah satu alisnya "kenapa?"

"Berbahaya" ucap Derion dibalas anggukan Derai kemudian keduanya segera melanjutkan perjalanannya.

Tak lama kaki Derai itu tiba tiba lemas, ia tak terbiasa berjalan sejauh ini.

Derai meringis lalu memberhentikan langkahnya "Derion, bisakah kita beristirahat sebentar? kakiku sakit" ucapnya lirih

"Mau saya gendong?" tanya pria didepannya itu memberhentikan langkahnya lalu menoleh kemudian berjalan mendekati Derai dan duduk disebelahnya

Gadis itu menggeleng cepat "tidak tidak, istirahat dulu boleh?" ucapnya dibalas anggukan pria disampingnya

Derai sedari tadi tampak melihat sekelilingnya dengan perasaan yang sedikit takut.

Kini keduanya sudah melanjutkan perjalanannya, tiba tiba pertanyaan muncul di pikiran Derai, ia menoleh kearah pria disampingnya

"Derion, sudah berapa hari kita berjalan?" tanyanya

Derion tampak berpikir "empat" ucapnya membuat Derai membelak kan matanya

"Apa? empat hari? jadi, waktuku untuk sampai ke istana 3 hari lagi Derion, bagaimana ini, aku tidak yakin bisa melakukannya" pasrah Derai

"Hei, kita bisa, sebentar lagi kita akan sampai, jangan sedih"

"apa kau lelah?" lanjut Derion dibalas gelengan oleh Derai

Kini sudah sore, dan mereka belum juga keluar dari hutan itu, padahal sesekali mereka berlari dan melihat kearah peta, sangat melelahkan.

"Derion, sebentar lagi akan gelap, bagaimana ini, aku takut" jujur Derai sembari memeluk keranjang yang berisi kelinci dan burungnya

PRINCESS DERAI ADVENTURE [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now