Part 2

3.4K 338 90
                                    









Suara cipratan air menggema di ruang lembab ini. Seorang bertelanjang tengah memejamkan mata nya menikmati guyuran air hangat dari atas. Mematikan shower dan mengambil bathrobe lalu memakainya. Berjalan ke arah lemari untuk mengambil set pakaian. Pandangan nya terfokus pada sebuah bingkai usang berisi foto dua orang anak Adam yang berpose senang.




Kedua sudut bibir nya terangkat. Kenangan menyakitkan itu mulai muncul dalam benak nya. Ia rindu pada orang itu. Seorang yang pernah mampir ke dalam hatinya. Ah,sudah tertanam di hatinya. Namun sebuah peristiwa yang tidak diinginkan terjadi begitu saja meninggalkan dirinya yang terpuruk.




"Aku merindukan mu ddeonu ya"




Menidurkan tubuh tegap nya ke ranjang lalu mulai masuk ke dalam mimpi. Ah,bahkan hampir setiap hari mimpinya selalu mengenai orang itu.














Sunghoon merindukan ddeonu nya. Senyuman bak matahari yang menghangatkan seluruh hidup nya. Wajah cantik yang selalu ingin dipandang. Tingkah nya yang menggemaskan yang membuat siapa saja ingin membawa nya pergi. Sikap lembut nya bak ibu. Ah,ddeonu sudah seperti Dewi baginya.














Namun baru sekejap menepati mimpinya bayang bayang sunoo muncul dengan lancang nya di dalam benak nya. Sunghoon terbangun dengan tatapan dingin nya. Dia benci sunoo. Benci saat pemuda itu merenggut semua popularitas nya. Merenggut semua yang dia miliki. Sunghoon membenci nya, Sangat.




Tapi, wajah menjengkelkan itu mirip dengan ddeonu nya, Sangat mirip, Mungkin ddeonu versi dewasa?. Ah,tapi tetap saja ia sangat membenci nya.




"Akhh sial sial!!"




Sunghoon menjambak rambut nya dengan kencang. Berusaha agar bayangan sunoo segera hilang dari pikirannya. Nafas nya sedikit terengah-engah. Wajah nya memerah padam dengan aura hitam menyelimuti nya. Sial sekali pikirnya.





"Tapi kenapa dia sangat manis"



































Mobil hitam mewah itu berhenti di sebuah rumah yang sama sekali tidak ada penerangan. Apakah pemilik rumah ini belum pulang?. Sial, Rasa khawatir nya meningkat tinggi. Mencoba menghubungi orang itu. Namun lagi lagi tidak terjawab.





"Kau dimana sih!?"



































Mata elang itu perlahan terbuka. Sebuah wajah cantik lah yang pertama ia lihat. Wajah itu datar, Sangat datar. Tangan nya terulur untuk menyentuh wajah mulus itu namun langsung dicekal.





"Aku panggilkan dokter sebentar"





Dia tidak bisa berbuat apa pun selain menurut. Pria ber jas putih itu mulai masuk dan memeriksa nya. Tersenyum lega dan memberitahu bahwa dirinya baik baik saja dan langsung meninggalkan ruang ber cat putih itu meninggalkan dirinya bersama dengan pria manis yang tengah menatap nya tanpa ekspresi.





"S-sunoo ya"





"Besok kau sudah boleh pulang, Aku sudah mengurus administrasi nya, Ah aku minta maaf sebesar besar nya, Kejadian itu tidak disengaja, Istirahat lah Aku pamit dulu"





Senyuman hangat terpari di wajah tegas nya mendengar ocehan yang keluar dari bibir pemuda manis itu namun sedetik kemudian luntur sudah senyum nya saat pemuda manis itu pamit pergi. Dia tidak mau, Dia masih ingin melihat wajah manis itu dan melepas rindu.





𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐢𝐜𝐚𝐝𝐨Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora