Part 12

2K 220 97
                                    



Pria itu tidak henti henti nya meninju Ni-ki hingga terkurai lemas. Sunoo yang melihat itu tidak membiarkan nya melebih batas, sunoo kasihan dengan Ni-ki.

"Hentikan!!"

Bagaikan angin lalu pria itu masih saja meninju Ni-ki dengan membabi buta. Bahkan sekarang lebih kencang, sunoo menangis dan berusaha melepas pukulan pria itu pada Ni-ki. Hingga karena terlalu terbawa emosi pria itu menghempaskan tangan sunoo dengan sangat kencang, dikarenakan tubuh sunoo yang ringan, sunoo pun terhempas hingga menyusruk ke tanah, saking keras nya sunoo mendapat goresan luka pada pipi dan beberapa bagian tangan juga kaki nya dari batu kecil. Sementara pria tadi telah sadar dan langsung menghampiri sunoo yang mendesis sakit.

"Sunoo-ya, maaf aku ter–

Pria itu berniat membantu sunoo untuk berdiri namun karena sunoo sedang emosi ia pun menepis tangan pria itu dengan kasar dan berdiri sendiri.

"Sialan, sudah kubilang hentikan ya hentikan!!"

Sunoo pun berjalan menghampiri Ni-ki dan membantu Ni-ki untuk berdiri setelah itu sunoo memapah Ni-ki masuk untuk mengobati luka nya. Meninggalkan pria tadi yang menunduk dengan buliran air mata yang hampir menetes.

"Apakah sunoo akan membenciku?"




"Hiks.., maaf"

Ni-ki mengulurkan tangan nya untuk mengusap air mata yang tidak henti henti nya mengalir. Wajah sunoo memerah dengan mata yang sedikit bengkak. Sekarang sunoo tengah mengobati luka yang dibilang tidak sedikit. ia sangat amat merasa bersalah, walaupun sebenarnya bukan salah nya.

"Hey, jangan menangis nanti keimutan mu berkurang bagaimana?, sunghoon itu tidak mau menyukai mu jika kau jelek"

Entah kenapa Ni-ki merasa ia tidak seharusnya mengatakan hal ini. Sedikit rasa sakit namun ia bingung itu apa. Sunoo menggeleng.

"I-ini pasti sakit, maaf hiks"

"Jika kau terus menangis luka ku tidak akan sembuh, jadi berhentilah menangis"

Pada akhirnya sunoo pun berhenti menangis dan mulai fokus kembali pada luka Ni-ki. Wajah merengut dengan hidung yang memerah juga bulu mata yang sayup akibat terkena air mata, bibir yang dilengkungkan ke bawah sangat lucu baginya. Ni-ki terkekeh yang membuat sunoo bingung.

"Kenapa?, apakah ada yang salah di wajah ku?"

Sunoo meraba wajah nya sendiri mencari sesuatu yang salah pada wajah nya. Ia tidak mau terlihat jelek dihadapan orang lain.

"Kau ini sangat keterlaluan, membuat ku gila saja!"

Sunoo menatap Ni-ki dengan tatapan memelas nya. Apa Ni-ki marah padanya, sunoo pun mempout kan bibir nya kesal.

"Aku salah apa memang nya?!"

"Kau terlalu manis hingga membuat ku gila dan ingin memakan mu hidup hidup"

"Yak kau ini apa apaan!"

Sunoo menutup wajah nya dengan kedua tangan nya. Ni-ki gila batin nya, jantung nya berdegup dengan kencang. Rasanya sangat panas padahal di ruangan ini disediakan AC.

"Eyyy kau tersipu hm?"

"Tidak!, Siapa juga yang tersipu aku hanya terkejut karena kau berkata seperti itu, apakah sehabis diberi tinjuan keras kau langsung menjadi lebih gila?"

Ya menjadi gila yang membuat sunoo meleleh. Ni-ki tertawa terbahak bahak, tingkah sunoo sangat menggemaskan walau sedang merengut seperti itu, malah tambah manis.

Keduanya terus melempar canda tawa tanpa menyadari bahwa ada orang lain yang menguping di depan ruangan mereka dengan tangan yang mengepal. Telinga nya panas mendengar tawa bahagia sunoo bersama Ni-ki. Dan apa apaan!, Ni-ki berani menggoda sunoo seperti itu memang nya Ni-ki mempunyai hubungan yang lebih pada sunoo batinnya.





"Babi bangsat anjing pokoknya sialan!"

Sunghoon terus mengumpat saat pencarian sunoo tidak membuah apapun. Sedari tadi ia berkeliling untuk mencari keberadaan sunoo yang tiba tiba ditarik Ni-ki pergi. Ia bodoh karena tidak langsung mengejar. Namun langkah nya terhenti saat melihat seseorang yang ia kenal tengah duduk dengan kepala yang menunduk, dapat sunghoon lihat punggung pria itu bergetar menandakan bahwa ia sedang menangis atau tertawa.

Sunghoon pun mendekat untuk mengecek pria yang sekarang berada di depan nya. Ia ikut berjongkok dan memperhatikan pria itu.

"Jake?"

Oknum yang disebut namanya pun mendongak. Sunghoon menatap Jake dengan tatapan jijik nya. Mata bengkak dengan air mata yang terus mengalir, wajah memerah, dan ingus yang merembes.

"Yak, lihatlah ingus mu itu!, Bersihkan cepat!!, Sangat menjijikkan kau tau!"

"Hiks s-sunghoon"

"Ck, kau ini kenapa produser Jake yang menjengkelkan!"

"D-dia membenciku HUWAAA"

Sunghoon panik saat mendengar Jake berteriak. Kenapa Jake yang biasanya menjaga image menjadi seperti anak kecil. Dan apa katanya tadi?, Dia membenci Jake memang kenapa?.

"Dia siapa?, Bicaralah yang jelas, aku akan mendengar kan mu!"

"Orang yang kucintai membenciku"

Wajah sunghoon berubah menjadi datar dengan sedikit wajah julid. Hanya karena itu pikirnya, memang siapa yang bisa membuat Jake yang dikenal juga akan lovephobic menjadi menangis hanya karena seseorang. Mungkin manusia biasa yang mengguna guna Jake pikirnya lagi.

"Halah cuma seperti itu saja?"

"Kau!!, Dia orang yang paling spesial dalam hidup ku, dia seperti bidadari yang terus menghantui ku untuk terus memikirkan nya"

Wajah Jake seketika berubah 180°, senyum gila Jake pancarkan mambuat sunghoon menjauh. Ia takut, apa benar Jake diguna guna. Jika iya itu keterlaluan.

"Memang siapa sih?, Hanya perempuan biasa kan?"

"Kau tidak perlu tau!"

"Terserah sih"

Rasanya Jake ingin sekali berteriak jika sunoo lah orang yang ia sukai namun ia gengsi. Sunghoon yang malas pun berdiri dari jongkok nya dan berniat untuk pergi dan mencari sunoo kembali.

"Kau mau tau siapa dia?, dia..., Kim sunoo"

Langkah sunghoon pun berhenti. Tangan nya mengepal, dan wajah nya memerah menahan kesal namun sebuah ide terlintas di otak nya. Senyum miring pun tercipta, berbalik dan menatap Jake yang juga menatap nya dengan senyum mengejek.

"Pfftt, kau tau bahwa sunoo....., menyukaiku?"






"Sunoo-ya!!"

Jay berjongkok dan meremat rambut nya kasar. Dimana sunoo, ia sudah setengah jam berdiri di depan pintu rumah sunoo.

"Kau dimana?!"

Jay sudah menelepon sunoo berulang ulang. Ia tidak peduli jika sunoo tengah ada urusan tentang karir nya. Ada satu hal yang harus ia bicarakan bersama sunoo.

DOK

DOK

DOK

Jay terus menggebrak pintu itu kasar. Walau sebenarnya ia tau jika sunoo tidak ada di rumah, hanya menjadi bahan pelampiasan nya saja sebenarnya. Tangisan mulai terdengar, Jay menangis meraung Aung.

"Sunoo hehe, aku mencintai mu sayang, hehe"

Jay tertawa sendiri. Di buka nya ponsel nya. Melihat foto dengan tiga anak kecil yang berpose lucu.

"Aku mencintaimu sunoo, dan aku membencimu–




































–jungwon"

CONTINUED

𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐢𝐜𝐚𝐝𝐨Where stories live. Discover now