Part 10

2.3K 216 48
                                    



Sunoo berjinjit mengendap endap. Padahal ini rumah nya sendiri tapi entahlah. Baru saja ia masuk setelah menghabiskan waktu bersama jungwon dengan melakukan kegiatan yang memenuhi hasrat. Sangat gelap, rumah sunoo bagaikan rumah tak berpenghuni sebelum nya, karena gelap itu yang membuat sunoo sudah melihat, sial nya ia tidak memiliki senter maupun lilin bahkan sunoo melupakan ponsel nya, rencana besok sunoo akan mengambil nya.

Grekk

"Huwaa-!!..., Suara siapa itu?"

Sunoo mengedarkan pandangan nya pada sekeliling ruang yang tidak bisa dibilang kecil, sia sia karena sunoo tidak bisa melihat apapun karena gelap. Sunoo merasakan sedikit aura panas di belakang nya.

'Ya Tuhan sunoo masih mau hidup'

Dengan seluruh keberaniannya sunoo perlahan memutar tubuh nya untuk melihat sesuatu yang berada di belakang nya. Namun nihil kan tidak ada penerangan jadi sunoo tidak dapat melihat. Dasar manusia bodoh makinya sendiri dalam batin. Menghela nafas lega dan hendak kembali berjalan ke lantai atas untuk membersihkan diri. Namun sebuah kain dengan bau aneh tiba tiba menyerang nya, sunoo memberontak namun tubuh nya perlahan lemas, penglihatan nya semakin menggelap dengan isi kepala yang seakan kosong.

Sunoo akhirnya tumbang di pelukan Ni-ki. Yah Ni-ki akan menjalankan misinya mengerjai sunoo. Ia sudah mengirim hotel yang akan sunoo dan Jake tempati. Kalian pikir Ni-ki melakukan hal gila ini hanya semata mata?. Tentu saja tidak, Ni-ki mempunyai niat terselubung di balik ini semua. Sebenarnya ada rasa ingin membatalkan niat nya ini namun akan sia sia bukan?. Lagipula Jake sudah menyetujui nya dan sunoo, masa bodoh dengan nya.

Ni-ki menggendong sunoo keluar dan membawa sunoo pergi ke hotel tujuan nya. Butuh Waktu sekitar dua puluh menit untuk sampai ke tujuan, Ni-ki menggendong sunoo hingga ke atas di depan kamar yang ia sewa.

Sangat kurang menarik jika sunoo hanya berpenampilan seperi ini bukan. Maka dari itu Ni-ki mengeluarkan benda benda laknat dengan berbagai macam jenis. Ni-ki juga mengganti baju sunoo menjadi baju yang biasanya sering ditemui di club malam di luar sana, kali ini baju nya berwarna hitam dengan bando kucing berwarna senada yang terpasang cantik di kepala sunoo, dan jangan lupakan ekor kucing yang sangat cantik. Ni-ki hampir saja tergoda namun ia hiraukan dengan cara menampar pipi nya sendiri.

Ni-ki juga menyuntikkan sesuatu pada lengan sunoo. Mengecup sekilas kening sunoo lembut dan pergi dari ruangan itu. Ia hanya tinggal menunggu dan mendapatkan hasil nya. Semua ini sudah Ni-ki persiapkan dari awal.










"Apakah benar ini kamar nya?"

Jake masuk ke dalam kamar inap di hotel. Menulusuk masuk ke setiap ruangan kecil, sialan baginya, sesuatu yang mengejutkan kini ia lihat di depan matanya. Sunoo yang tengah bergerak gusar di atas ranjang dengan pakaian yang menggoda iman. Terpaku sesaat lalu berjalan dengan senyum miring nya.

"Kau susah payah menyiapkan ini untukku?"

Jake merangakak naik ke atas ranjang, mengukung sunoo dengan bibir bawah yang ia jilat sensual. Jemari nya menelusuri setiap inci wajah cantik sunoo yang berkeringat membuat sang empu sedikit bergetar menikmati setiap rangsangan. Menghirup aroma khas sunoo dan menggigit pelan pundak mulus sunoo sehingga tercetak lah sebuah ruam merah keunguan.

"Anghh nghh s-sentuhh aku"

Pandangan dalam Jake berubah menjadi lebih dalam dan gelap seakan hanya dengan menatap nya kamu akan masuk ke dalam sebuah gairah yang membuncah dengan panas dan nikmat yang dapat memenuhi nafsu dan kesenangan mu. Jake mulai melepas kemeja yang dipakainya, menyambar bibir plum sunoo dengan kasar, berperang lidah, Salva yang entah milik siapa mengalir indah pada dagu hingga leher sang submisif yang menambah kesan sexy pada sunoo.

"Hmphh- uhmm"

Jake melepas tautan kedua nya, menatap sunoo dalam dengan hormon yang terus membuncah saat melihat wajah sayu milik sunoo.

"A-aku tidak sabarhh..., Masukkan milikmu dadhh"

"Hmm?, Milikku?"

"Ck, masukkan penis mu"

Jake tersenyum kecil. Sangat nakal. Sunoo terlihat seperti kucing garong yang marah karena tidak dikawinni.

"You asked"

Jake melepas celana bahan nya dengan cepat dengan boxer hitam nya yang langsung menampakkan penis jumbo miliknya. Sunoo takjub, walaupun pernah melihatnya. Oh sial, rasa panas itu semakin menjalar dalam dirinya. Sunoo butuh sentuhan yang mampu membuatnya sampai pada titik klimaks nya.

"A-AAKHHH KAU GILA AKHH"

Sunoo berteriak frustasi dengan air mata yang mengalir dengan cantik nya pada pipi nya. Tiga jari langsung menerobos masuk ke dalam hole nya tanpa pelumas. Tanpa memberi jeda Jake langsung menggerakkan tiga jarinya dengan pole menggunting dan mengacak tak teratur. Sunoo mendongakkan kepala nya keatas dengan lidah yang dijulurkan, sakit namun nikmat. Cairan milik sunoo muncrat mengotori perut Jake. Jake mengeluarkan jari nya pada hole sunoo dan mengambil lelehan sprema sunoo pada perut nya, memasukkan kembali jarinya dan memaju mundurkan jarinya. Sunoo lagi lagi hanya dapat mendesah nikmat.

"Hnghhh anghh ahh"

Dirasa sudah cukup basah Jake mempersiapkan penis nya di depan hole sunoo. Memasukkan nya sedikit demi sedikit yang membuat sang submisif mendesah frustrasi karena Jake sangat lama.

"C-cepatlahh angh AKHHH HEYY!!"

Sunoo meremat sprei dengan kencang hingga sprei yang sebelum nya sudah berantakan kini semakin berantakan. Ia ingin cepat bukan seperti ini, Jake langsung memasukkan nya dan tanpa ba-bi-bu langsung menggerakan nya dengan tempo cepat.

"Heunghhh ahhh ahhh anghhh"

Tubuh sunoo terhentak keatas dan kebawah. Rasa panas itu bukan membuat nya sakit namun nikmat. Setiap dorongan yang Jake berikan pada tubuh nya membuat gairah dan hasrat nya meningkat. Sunoo menarik kepala Jake agar mendekat ke arahnya, mencumbu bibir tebal milik Jake dan memainkan nya dengan kasar, menghisap nya seakan bibir milik Jake adalah lollipop. Jake tersenyum kecil dalam cumbuan nya.

"Heumph uhmm"

Bunyi kecipak basah terus menggaung pada ruangan kedap suara ini. Di tengah sinar rembulan kedua anak Adam tengah bergelut dan berperang panas untuk menuntaskan hasrat nya masing masing dan mencapai puncak kenikmatan mereka.

Tanpa menyadari adanya beberapa kamera yang menyala pada beberapa sudut ruangan yang terus memantau kegiatan panas keduanya. Di balik itu semua Ni-ki tersenyum puas. Tujuan nya agar segera tersampaikan.

"Dua orang yang bodoh"

Ni-ki berdecak kesal karena kali ini ia tidak dapat menahan sesuatu pada bawah nya. Ia pergi menuju kamar mandi dan menuntaskan hasrat nya dengan menyebut nama sunoo di dalam racauan nya.









CONTINUED


Mampir book baru ku yuk,sunoo Harem juga yang pasti:)

𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐢𝐜𝐚𝐝𝐨Where stories live. Discover now