part 3

8.9K 799 0
                                    

Sesampainya mereka di mansion mewah milik keluarga Lee, Jeno sempat terpaku melihat besarnya rumah mewah itu. Namun perhatiannya harus teralihkan dengan beberapa pelayan yang menatap sinis kearahnya, ia juga bingung apa yang salah darinya?

"Daddy!"
Teriak Minhyung memanggil sang ayah, membuat Jeno sedikit terkejut. Minhyung langsung berlari-lari mengitari rumah untuk mencari sang ayah yang tentunya sedang tidak bekerja sekarang.

Sedangkan Yuno hanya diam dengan es cream Vanilanya yang tidak habis-habis dari tadi.

"Daddy!"

Plak!

Tepukan cukup kuat Minhyung rasakan di kepalanya saat menyadari kehadiran sang ayah di belakangnya. Dengan cengiran, sang anak menatap sang ayah.

"Kenapa berteriak seperti itu? Apa kau tidak punya sopan santun?"
Tanya Mark mengingatkan sang anak. Minhyung masih tersenyum membuat Mark merasa jika Minhyung mungkin sudah kerasukan sesuatu dari luar sana.

"Daddy, aku membawa mommy baru!"
Ucap Minhyung dengan senyuman bahagianya.

"Mommy?"
Tanya Mark menaikan sebelah alisnya.

"Iya!"
Angguk Minhyung antusias. Mark terkesan tidak peduli.

"Bawa pulang! Daddy tidak tertarik dengannya"
Ucap Mark. Minhyung yang mendengarnya langsung mendengus pelan.

"Memangnya ada yang meminta pendapat daddy?"
Ucapnya dengan ekspresi julidnya. Seseorang tolong sadarkan Minhyung jika mama yang ia maksud akan menikah dengan Mark tentunya.

"Dimana dia?"
Tanya Mark yang memilih mengacuhkan sang anak.

"Itu disana!"
Ucap Minhyung sambil menunjuk kearah Jeno yang datang bersama dengan Yuno yang berada di gendongannya. Sedangkan Jisung mengikuti mereka dari belakamg.

Mark yang melihat itu sempat terkesima dengan wajah manis Jeno.

"Daddy jangan tertarik dengannya. Dia itu pria"
Ucap Minhyung dengan ekspresi santainya. Mark yang mendengar itu langsung membulatkan kedua matanya. Menatap sang anak dengan kaget. Lalu menjewer telinganya.

"Kenapa tidak bilang dari awal?"
Tanyanya.

"Daddy tidak tanya!"
Balas Minhyung yang mengadu kesakitan. Jeno yang melihat itu langsung berlari kearah mereka dan menolong Minhyung.

"Maaf tuan, tapi tidak baik melakukan itu pada anak anda"
Ucap Jeno.

"Mommy!"
Teriak Minhyung yang berlari kearah Jeno.

"Tidak perlu membela bajingan kecil ini"
Ucap Mark dengan santainya.

'Bajingan katanya?'
Batin Jeno yang kaget.

"Perkenalkan saya Mark Lee"
Ucap Mark memperkenalkan dirinya.

"S-Saya Jeno. Jung Jeno"
Ucap Jeno yang menerima jabatan tangan dari Mark.

"Minhyung sudah menceritakan semuanya. Dia bilang kamu mau menjadi mom- maksud saya pengasuh untuk mereka"
Ucap Mark. Jeno yang mendengarnya mengangguk pelan.

"Tentu saya mau tuan, itupun jika saya di terima"
Ucap Jeno.

Mark yang mendengar itu langsung mengangguk pelan.
"Tentu saja saya akan menerima anda. Saya bisa melihat kedua anak saya sangat menyukai anda"
Ucap Mark.

Jeno yang mendengar itu telihat tersenyum malu.

"Saya hanya ingin berpesan untuk bersabar merawat anak-anak saya. Karena mereka sudah membuat 50 baby sitter menangis setiap hari pertama mereka bekerja disini"
Ucap Mark berkata jujur, membuat Jeno hanya bisa tersenyum maklum meski ia cukup kaget. Minhyung menendang pelan kaki sang ayah, memperingatinya untuk jangan menakuti Jeno.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin tuan"
Ucap Jeno pada akhirnya. Mark hanya mengangguk lalu meninggalkan mereka begitu saja.

"Saya akan mengantar anda ke kamar anda tuan"
Ucap Jisung.

"Saya langsung tinggal disini?"
Tanya Jeno yang kini menoleh kearah Jisung. Jisung mengangguk pelan.

"Saya akan mengambil barang-barang saya terlebih dahulu"
Ucap Jeno yang hendak menurunkan Yuno dari gendonganya. Namun Minhyung menghentikannya.

"Kami akan menemani mu"
Ucapnya. Jeno yang mendengar itu langsung tersenyum lembut.

"Terimakasih"
Ucapnya. Dan kedua anak itu pun ikut tersenyum manis.




















VannoWilliams

Mom And Dad (Markno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang