part 10

6.7K 661 0
                                    

Pukul satu malam, Mark pulang ke mansion miliknya dengan menenteng belanjaan yang Jeno minta. Terlihat beberapa pelayan yang masih bekerja di dalam mansion. Seharusnya Mark tau jika pelayan yang bekerja di mansionnya memang bekerja selama 24 jam karena mereka melakukan pertukaran shift setiap 12 jam sekali. Lalu kenapa Jeno berbohong kepadanya? Dan kenapa ia percaya begitu saja?

Terlihat Jeno yang turun dari lantai atas dengan menggendong Yuno dan Menggandeng tangan Minhyung di sebelahnya.

Wajah Jeno terlihat canggung saat melihat Mark yang berdiri menunggu mereka dengan belanjaan yang sangat banyak di kedua tangannya.

"Mommy hanya pesan ini, kan?"
Ucap Mark saat Jeno sudah berdiri di depannya. Jeno menggigit bibirnya dengan gugup.

"Ini permintaan Minhyung"
Cicit Jeno.

Sudah Mark duga. Pasti anak sulungnya yang sudah meminta Jeno berbohong hanya untuk mengerjainya.

"Dasar anak nakal"
Kesal Mark memandang sinis Minhyung yang hanya tersenyum puas karena sudah berhasil mengerjai Mark.

"Lalu? Apa kita jadi membuat pudingnya?"
Tanya Mark. Jeno langsung mengangguk pelan.

"Tuan istirahat saja. Biar saya yang urus semuanya"
Ucap Jeno yang berusaha mengambil belanjaan dari tangan Mark. Namun Mark menahannya.

"Aku akan membantu mu"
Ucap Mark yang langsung membawa barang-barang itu ke dapur. Sebenarnya beberapa pelayan sudah ingin membantu Mark sedari tadi. Namun pria itu melarang mereka melakukannya, dengan alasan yang tidak jelas. Lagi pula Mark adalah boss mereka, kenapa Mark harus memberi alasan pada mereka?

Setelah meletakan Minhyung di atas meja yang ada disana dan Yuno yang sudah bersama Jisung tentunya. Jeno segera bersiap-siap membuat puding untuk mereka. Karena berhubung Mark membeli bahan yang banyak, maka Jeno akan membuat puding untuk mereka semua.

"Kenapa kau belum tidur?"
Tanya Mark pada Minhyung yang masih memperhatikan Jeno yang tengah sibuk dengan kegiatannya.

"Belum mengantuk"
Jawab Minhyung dengan gedikan bahunya.

"Apa ada yang mengganggu mu?"
Tanya Mark yang seakan tau dengan keadaan putranya.

Minhyung hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Mark tidak ingin bertanya lebih biar Jisung saja yang menjelaskannya nanti.

Jeno masih di sibukan dengan peralatan dapurnya sedangkan Mark hanya memperhatikannya tanpa mengatakan apapun.

"Tuan bisa menunggu bersama Minhyung"
Ucap Jeno yang merasa tidak enak.

"Bisa tidak kamu tidak memanggil ku dengan sebutan tuan?"
Tanya Mark.

"Lalu aku harus memanggil tuan dengan sebutan apa?"

"Santai saja. Kamu bisa memanggil ku dengan nama ku, atau apapun itu"

"Tapi saya tidak bisa melakukan itu, tuan"

"Kenapa?"

"Saya merasa tidak sopan"

"Bukankah kamu ibu mereka, anggap saja aku suami mu"

Braaakk!

Panci yang Jeno pakai untuk mengisi air tiba-tiba saja terjatuh membuat semua yang ada disana terlihat kaget bahkan Yuno sempat terbangun tadi namun ia kembali tidur di gendongan Jisung.

"Mommy nggak papa?"

Minhyung segera berlari kearah Jeno dan memeriksa keadaannya.

"Tidak, mommy nggak apa-apa"
Jawab Jeno sambil mengelus rambut Minhyung yanh tengah memeluknya dengan erat.

Ia melirik kearah Mark yang hanya menatap santai kearahnya. 

"Ada apa?"
Tanya Mark dengan wajah tanpa bebannya. Jeno rasanya ingin menampar wajah itu dengan kuat. Tidak sadar diri sekali pria satu ini.

"Kamu keberatan?"
Tanya Mark lagi.

'Tentu saja aku keberatan!'

"Lalu dengan apa aku harus memanggil mu?"
Tanya Jeno, ia masih memeluk Minhyung.

"Sayang"

"Ha!?"

Keduanya saling menatap dengan Minhyung yang berada di tengah-tengah mereka.

Minhyung mendongak lalu menatap lurus kearah Jeno.

"Memangnya kenapa, mommy? Aku sering mendengar kakek memanggil nenek demgan panggilan itu. Bukankah itu hal yang wajar?"
Ucap Minhyung dengan tatapan polosnga. Mark juga ikut mengangguk mengiyakan.

'Astaga ayah dan anak ini!'

"Baiklah terserah kalian saja"
Pasrah Jeno yang langsung membuat kedua Lee itu tersenyum menang.

Sebenarnya ini permintaan Minhyung yang memaksa sang ayah melakukannya. Jujur Mark tidak ingin awalnya. Namun karena bujukan dari Yuno yang sudah dibayar escream sama Minhyung untuk merayu Mark. Membuat Mark tidak bisa menolak permintaan sang anak bungsu.

Entah apa tujuan anak sulungnya itu sebenarnya? Untung saja Jeno mau bekerja sama dan tidak marah padanya. Walau dilihat dari raut wajahnya terlihat kesal, namun ia tau Jeno pasti akan paham nantinya.






















VannoWilliams

Mom And Dad (Markno)Where stories live. Discover now