107 | Garam

68.1K 8.7K 1K
                                    

[WARNING 18+]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[WARNING 18+]

Playlist : Traitor

_________

"Saya tau siapa Fat, Pak."

Sontak saja mata dua dosen itu menatap tepat pada gadis yang bersuara tadi. Rasel mengerjapkan kedua kelopak matanya. Melirik Rafi sekilas, lalu tangannya menarik tas yang ia bawa dan menyusul langkah Bara.

Bara melihat ponselnya sejenak. Bodoh, sangat bodoh, bisa-bisanya ia sedari tadi tidak mengecek ponselnya sama sekali.

 Bodoh, sangat bodoh, bisa-bisanya ia sedari tadi tidak mengecek ponselnya sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Luar biasa bodohnya Bara ini. Bahkan sebelum panggilan-panggilan tak terjawab dari Aufar, Ibu mertuanya pun juga sudah mengirimkan pesan.

"Cyn tunggu doong eke ikut!" Rafipun tak kalah, ia harus turut serta membantu kesulitan sahabatnya itu.

Di sepanjang perjalanan menuju parkiran, Bara terus berusaha menelfon nomor istrinya itu, tetapi nihil, tidak ada jawaban. Berkali-kali ia mencoba sampai pria itu merasakan kekalutan yang luar biasa.

Apa yang terjadi pada istrinya?

Rafi yang berjalan cepat di samping Bara mengetahui apa yang sedari tadi pria itu lakukan dan bagaimana air wajahnya saat tak mendapat jawaban.

Sedikit cara ia coba untuk menenangkan pria itu. Ia tahu pasti bagaimana perasaan seorang Bara yang amat mencintai istrinya pada situasi seperti ini.

"Tenang, Bar, bismillah, kita cari Naqi bareng-bareng ya." Ucapnya lembut menenangkan sahabatnya yang tengah kalut.

Kini mereka telah berada di dalam pajero sport hitam milik Bara, dengan Rafi yang duduk rapi di samping kursi kemudi sembari merapikan rambutnya yang berantakan karena berlari.

"Awas aja ya, Neng kalo kamu ternyata salah Fat, tunggu akibatnya! Auto E IP mu di matkul saya." Omel Rafi dengan mata menatap tajam Rasel di pantulan cermin.

Rasel berdecak dan menggeleng, "Nggak mungkin salah. Saya udah seratus persen yakin pasti Fat Fat itu ya Fat yang saya tau."

"Ya awas aja deh pokonya," Kesal Rafi. "Ini mau kemana kita, Bar?"

Bayi DosenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang