4. Kak Arji

2.7K 540 40
                                    

"Kejar mimpi dari Maudy Ayunda. Seven nine point O, selamat malam menuju pergantian hari. Bersama gue Arji yang akan menemani overthinking kalian."

Mulu Tara terbuka dengan sendirinya saat mendengar pembukaan radio yang dipandu oleh Jioon. "Cocok, sih. Mulutnya emang sering minta dihujat," gumam Tara. Ia memang sengaja mendengarkan siaran Jioon melalui website.

"Malam ini topik pembicaraan kita cukup berat, nih. Cocok banget buat lo yang seharian ini haha hihi ketawa bahagia karena besok siap bertemu weekend. Nah, sekarang waktunya kalian kembali merenung, memikirkan masa depan."

"Ada manusia yang mau dengerin siaran ini?" gumam Tara. "Orang nyetel radio cari hiburan, bukan nambah beban hidup."

"Yuhuuu, malam ini gue mau ngomongin tentang mimpi. Cita-cita, harapan, atau apapun yang berhubungan dengan masa depan." Jioon dengan lues berbicara di sebrang sana. "Jadi, buat lo yang ingin meluapkan keluh kesah tentang cita-cita, atau apapun itu. Bisa langsung curhat melalui whatsapp GenZ di 081234567891, DM di instagram generasi titik z, atau twitter gen underscore z .... Sambil nunggu curhatan lo, gue akan puterin lagunya J-Rocks, Meraih Mimpi." Alunan gitar listrik sebagai intro lagu tersebut langsung terdengar.

"Tadi Instagram-nya apa, ya?" gumam Tara. Ia mulai memainkan ponselnya, mengabaikan laptop yang sedang memutar lagu dari siaran Jioon. "Eh, kalo gue DM dari Instagram, nanti dia tau dong siapa gue. Whatsapp aja apa, ya-Ck! Ngapain, sih, Ta? Lo mau curhat ke radio? Mending lo ngerjain jurnal yang belum selesai!"

Perdebatan Tara dengan dirinya sendiri masih terus berlanjut. Alunan lagu J-Rock sudah sampai pada reff. Mahasiswi semester 5 itu memilih untuk kembali fokus pada laptop dan mengerjakan tugasnya.

"Mimpi gue apa, ya?" gumam Tara tiba-tiba. "Ketemu sama Lee Jongsuk? Atau ikut fan meeting Song Joongki?" Jari-jari yang baru sebentar berselancar di keyboard kini sudah berubah tugas menjadi menopang dagu. "Kenapa gue masuk komunikasi, ya? Emang cita-cita gue nyambung sama jurusan yang gue pilih sekarang?"

Niat Tara untuk mengerjakan tugas langsung sirna. Ia kembali mengambil ponselnya, membuka aplikasi Instagram, mencari nomor whatsapp untuk mengirim pesan ke tempat siaran Jioon. Ia sudah masuk dalam jebakan overthinking Kak Arji.

.
.
.

Tangan kiri Jioon langsung menyalakan mikrofon, lalu mengecilkan volume lagu. "Masih bersama Arji yang kedinginan di studio satu. Sekarang waktunya kita baca-baca WhatsApp, nih." Dengan lancar Jioon berbicara sesuai dengan outro lagu yang masih berputar hingga benar-benar selesai.

"Dari Ayara." Tangan kanan Jioon memegang ponsel yang menerima pesan masuk para pendengar. "Nggak pernah punya cita-cita, mimpi atau sejenisnya. Ngerasa kalau hidup gitu-gitu aja, jalan ngikutin arus."

Senyuman jahil Jioon langsung terbit. Tentu saja ia tahu siapa Ayara yang mengirim pesan ini. "Waduh bahaya, nih," kata Jioon. "Coba Mba Aya pikir-pikir lagi, atau mulai cari cita-cita dari sekarang. Misalnya ..., nikah sama gue." Bibir atas dan bawahnya ia lipat ke dalam, berusaha menahan tawa saat ekspresi Tara dengan mata membuatnya lewat di bayangan.

"Ngomongin orang yang nggak punya cita-cita, nih. Bukan tentang Mba Aya aja, ya. Gue pengen tau, deh. Lo jalanin hidupnya tenang banget atau cenderung ke datar? Soalnya gue sendiri dari kecil udah punya jiwa ambisi, gue ingin A, gue berusaha buat dapetin A."

Jioon kembali membuka pesan masuk berikutnya. "Oke, selanjutnya dari Via. Nggak pake Vallen,ya. Kak Arji request lagu Coboy Junior yang Terhebat, dong. Lagu spesial buat aku yang lagi insecure dan nggak yakin buat meraih mimpi yang terlalu tinggi," ucap Jioon membaca pesan tersebut. "Siap, laksanakan!" Tangan kiri Jioon langsung membesarkan volume, intro lagu sesuai permintaan sudah terdengar. "Spesial untuk kalian yang merasa harus nunggu bisa melakukan sesuatu untuk menggapai mimpi, coba lirik lagu ini diresapi sungguh-sungguh. Karena terkadang, kita hanya perlu memulai, tanpa perlu menunggu hebat. Coboy Junior ..., Terhebat," ucap Jioon dengan tangan kiri mematikan mikrofon, lalu membesarkan volume lagu menjadi full.

Si Julid ARJIOON✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang