28. Rumah Bunda

2.6K 496 81
                                    

Kemarin Tara sudah pergi ke taman apartemen, tetapi pagi ini ia juga masih ingin menikmati suasana tenang dari salah satu fasilitas tempatnya tinggal. Jioon tentu saja ikut, lelaki itu bahkan sudah lari beberapa putaran, katanya sekalian olahraga. Sedangkan Tara memilih duduk di salah satu bangku sembari menunggu suaminya.

"Mau beli sarapan apa?"

Tara mendongak ke arah Jioon yang baru saja muncul. Ia menyodorkan tumblr pada suaminya. "Jangan beli di luar, gue mau masak!" larangnya dengan tegas. Perempuan ini memang sedang tergila-gila dengan dapur sejak tempe bakarnya berhasil dan mendapat pujian enak oleh Jioon.

Selain tempe bakar, nasi daun jeruk dan ayam mentega Tara juga lolos verifikasi lidah Jioon saat makan malam. Percobaan pertama dan langsung mendapatkan hasil yang sangat baik, resep TikTok memang sangat bermanfaat. Jioon saja heran, bagaimana bisa istrinya yang dahulu tidak bisa membedakan jahe dan kunyit kini mengalami kemajuan yang cukup pesat.

"Emang lo mau masak apa?" Jioon juga ikut kecipratan senang. Ya, setidaknya masakan Tara enak, jadi lidahnya tidak tersiksa. "Ada resep TikTok apa lagi yang lo liat?"

"Nggak ada, pagi ini cuma pengen masak nasi goreng seafood," jelas Tara yang sudah antusias mendekatkan kepalanya ke telinga Jioon, "tapi kali ini pake resep rahasia abang-abang nasgor." Perempuan itu berbisik sangat pelan, seakan dunia tidak boleh tahu apa perkataannya.

Jioon menoleh pada Tara, senyumnya seketika terbit. "TikTok lagi?" tanyanya menebak asal muasal resep rahasia yang Tara dapatkan. "Bahannya apa aja?"

Wajah mereka sangat dekat, saling menatap dengan senyum terpampang dibibir masing-masing. Ini kalau ada pengunjung yang liat dari sisi belakang Tara atau Jioon, mereka akan mengira sepasang manusia ini sedang berciuman. Padahal, kenyataannya mereka sedang berdiskusi tentang resep rahasia nasi goreng abang kaki lima.

"Gue udah buat bubu alusnya, nasi bekas semalem juga udah gue cabut dari rice cooker." Tara semakin antusias bercerita tentang bahan-bahan yang sudah ia haluskan, bahkan review dari komentar di akun memiliki video tersebut juga Tara ceritakan. "Pokoknya gue bisa jamin ini juga enak, Kak."

Jioon dengan gemas mencubit hidung Tara. Kepalanya mengangguk setuju. "Iya deh gue percaya, nanti kalo enak banget kita cari modal buat bikin gerobak, terus buka usaha nasi goreng keliling tiap malem," ucapnya dengan santai dan semakin gemas mencubit hidung sang istri. "Masih mau di sini? Gue udah laper gara-gara lo ngomongin nasi goreng, nih."

Melihat suaminya beranjak dan mengulurkan tangan, Tara mau tak mau bangkit setelah menjadikan tangan Jioon sebagai tumpuannya berdiri. "Mau beli gorengan dulu nggak?" tawar Tara saat keduanya beriringan menuju gedung apartemen. Tangan kiri Tara masih berada di dalam genggaman sang suami. "Kalo mau kita ke sebrang dulu aja, Kak."

"Tepung bekas tempe goreng masih ada, kan?" tanya Jioon menoleh pada Tara. Tangan kirinya sesekali mengayun genggaman tangan mereka. "Bikin bakwan pake itu aja, sayur yang kemarin masih banyak."

"Iiih, mau gue jadiin sayur sop buat makan siang," protes Tara yang daftar menunya tiba-tiba harus berubah, "tempe goreng lagi aja ya?"

Sebelum membalas protes Tara, Jioon lebih dulu menekan lift di loby. "Bakwan aja, deh. Siang kita makan di luar," tawarnya berbarengan dengan lift yang terbuka.

"Mau ke mana?" Tara menekan lantai unit apartemen mereka. Tidak ada penghuni lain di dalam lift membuat mereka leluasa mengobrol. "Gue lagi seneng masak, lo malah ngajak makan di luar."

"Ya lo bisa masak di luar," ucap Jihoon dengan tenang. Tangan kirinya masih nyaman menggenggam jemari kanan Tara, "Kita makan siang di rumah Bunda."

Jelas mata Tara langsung membulat. Tangan kirinya siap melepas genggaman Jioon, walaupun ia kesulitan dan berakhir kalah. "Kok dadakan banget, sih? Gue mau nyetrika."

Si Julid ARJIOON✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang