Chapter 14: Finding Ways

74 2 0
                                    

"Selamat pagi" Ucap Danish saat memasuki ruangan Clarissa.

"Pagi" Jawab Clarissa sembari menatap Danish dengan bersandar di dekat jendela ruangannya bersama secangkir kopi di genggamannya.

"Clarissa, kurasa kita harus mulai bergerak sekarang. Kita harus segera mencari bukti mengenai video Ara" Ucap Danish sembari membuka laptopnya.

"Baiklah, mana videonya. Kita harus mengamatinya terlebih dahulu sebelum bergerak untuk menemukan celah lawan bukan?" Jawab Clarissa dan segera duduk bersama dengan Danish.

Danish terlihat membuka folder di laptopnya dan segera memperlihatkannya pada Clarissa. Mereka menontonnya bersama hingga selesai.

"Okay, aku sudah selesai mengingatnya. Setelah makan siang nanti kita pergi bagaimana? Aku tidak mungkin meninggalkan Meghan mengurus kantor sendirian hari ini seperti kemarin" Ucap Clarissa dengan wajah menatap Danish. Satu detik kemudian Clarissa mengerutkan keningnya.

"Kenapa kamu melihatku begitu? Ada apa juga dengan wajahmu?" tanya Clarissa ketika melihat wajah Danish memerah seperti kepiting rebus.

"Ah, nothing. Okay kita pergi setelah makan siang. Biar aku menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk sidang pembuktian nanti." jawab Danish sembari memalingkan wajahnya.

"Kau yakin kau tidak apa-apa" tanya Clarissa memastikan.

"Iya aku tidak apa-apa jadi pergilah, Meghan mungkin membutuhkan bantuanmu." Jawab Danish cepat tanpa menatap Clarissa.

"Okay kalau begitu aku keluar dulu." Clarissa tiba-tiba sadar saat melihat layar laptop Danish masih menunjukkan video Ara.

"Aaah apa kau malu karena menonton video itu? Kkk~ ternyata kamu begitu polos ya" kekeh Clarissa pelan.

"YAKK!! AKU TIDAK SEPOLOS ITU!! Heish! Sana keluar saja dan bantu Meghan" teriak Danish dengan rona memerah yang semakin menjalar ke telinganya. Clarissa pun segera berlari keluar setelahnya.

***

Setelah selesai makan siang, Danish dan Clarissa pun akhirnya mendatangi apartemen tempat Ara tinggal selama kuliah. Melihat-lihat kamar Ara secara keseluruhan.

"Jika seperti yang kuduga maka perekaman video itu seharusnya ada di sekitar meja, di walk-in closet*, serta di kamar mandi." ucap Clarissa tenang.

"Tapi bagaimana cara kita menemukannya? Jika itu adalah kamera tersembunyi tentu saja akan sulit mencarinya. Jika tidak ditemukan maka jelas pihak lawan mengatakan itu direkam dengan persetujuan Ara. Mereka bahkan mungkin menyiapkan bukti palsu untuk mendukung pernyataan mereka." Jawab Danish.

"Tenanglah, ini gunanya kamu meminta bantuanku kan?" Clarissa pun terlihat menelepon seseorang.

"Halo, Meghan bisa kau berikan handphonemu pada Kania? Aku membutuhkan bantuannya." ucap Clarissa dengan lawan bicaranya di handphone.

"..."

"Ah Kania, bisa tolong kamu lacak posisiku sekarang?"

"..."

"Sudah? Coba cek ada berapa devices yang ada di sekitarku. Aku sedang mencari kamera tersembunyi di tempatku berdiri saat ini."

"..."

"Enam? Termasuk handphone ku? Bisa kamu sebutkan spesifiknya?"

"..."

"Di sekitarku empat, ruang sebelah timur satu, dan di selatan satu. Okay thanks, kamu bisa kembali bekerja." ucap Clarissa sembari menutup teleponnya.

Designed for you, my LawyerWhere stories live. Discover now