|Park Jisung || Luka

70 37 65
                                    

○ Happy Reading__________

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

○ Happy Reading__________

Dibantu vote dan komen
Terimakasih

.
.
.
.
.

Luka

Apa kalian penah bertemu dengan seorang pembunuh disekitar kalian?

Apa yang kalian lakukan jika mengetahuinya?

Didunia ini terlalu banyak pembunuh yang sadar atau tidak tentang perbuatan mereka. Jika kalian melihat kearah cermin mungkin kalian akan bertemu dengan pembunuh yang tak sadar itu. bagaimana? sudah terlihat? ya itu dirimu.

Kalian tau apa yang telah kalian bunuh? tentu saja itu adalah karakter asli yang ada didalam diri kalian.

Kapan kalian membunuhnya? tentu saja saat kalian menginjak usia 15 tahun keatas.

Mau tau sebabnya? itu semua karena cita cita, mimpi, harapan yang terlalu tinggi, ekspetasi orang tua, gengsi, pertemanan, percintaan, dan ego kalian sendiri.

Tanpa kalian sadari untuk mencapainya kalian membuat karakter baru dalam diri kalian. karakter yang serakah, egois, dan cuek dengan hal disekitar kalian. Sekarang, kedewasaan kalian yang kembali mengingatkan tentang dirimu dimasa lalu yang telah mati. Sosok yang pernah ingin cepat dewasa, sosok yang pernah tertawa lepas tanpa berfikir beratnya hidup didunia kedewasaan ini.

Tapi apa gunanya menyesal? sosok itu sekarang telah lama mati. Dan siapa pembunuhnya? tak perlu berfikir lama, karena jawaban itu telah bersahut di hati kalian.

🌻🌻🌻


Ceklek

"Dari mana aja kamu haechan?"

"Dari rumah sakit"

"Ngapain?"

"Jenguk temen"

"Kenapa harus repot repot jenguk temen? Emang kamu gak punya waktu lain?"

"Apa salahnya sih yah?"

"Ya kamu ngapain buang buang waktu buat jenguk temen, kalo waktumu bisa dipakek buat hal lain"

"Hahh, maksud ayah belajarkan?"

"Ya, belajar dan terus belajar! Ayah malu kalo sampek ditanya temen ayah, nilai kamu jelek. Muka ayah taruh dimana?? Liat kakakmu! Dia bisa keluar negeri untuk olimpiade diusia yang sama kayak kamu. Sedangkan kamu yang sekarang cuman kelayapan gak tentu waktu, ikut ikut ekskul yang gak berguna hanya karena nilai keterampilan."

Silent || Park JisungOù les histoires vivent. Découvrez maintenant