"Park jisung! Pegang tanganku dan kita akan terbang bersama" teriak seorang perempuan berparas manis layaknya gula aren.
Menerima pegangan erat dari jari jari hangatnya untuk pergi keluar dari duniaku sendiri.
Sebelah sayapku yang tak sempurna akan...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
○ Happy Reading__________
Dibantu vote dan komen Terimakasih
. . . . .
Kotak harta
"Dia terlalu jujur" gumamku yang berlari masuk ke dalam kelas.
"Wle!" Uluran lidah yang ku tunjukkan padanya semakin membuat kesal wajahnya.
"Ichigo! Keluar lu"
"Lu aja yang masuk!"
Pipi jisung yang semakin mengembang membuatku ingin terus menggodanya.
"Chi, lu beneran pacaran sama jisung?" Tanya winter yang melihatku dengan cengiran tipisnya.
"Entahlah, gue belum berani ngomong tentang perasaan gue"
"Spill dong! Kelamaan, gue ambil tuh jisung" ancam winter yang sedikit membuatku ragu.
"Yaya, kalo gue udah siap. Gue bakal ngomong" jawabku yang tersenyum dengan masih melihat kearah jisung yang menunggu di depan kelas.
Ting dung
Pembelajaran ke 4 akan dimulai
"Bye bye, park jisung pabo!" Ujarku yang melambaikan tangan kearahnya.
Jisung akhirnya kembali ke kelasnya dengan wajahnya yang masih tertekuk.
🌻🌻🌻
Pulang sekolah akhirnya tiba. Berjalan kearah gerbang, hingga tak sadar tangan besar menculikku dan memasukkanku ke dalam mobil.
"Sung...."
"Hehe, lu ikut gue" cengiran yang muncul di wajahnya membuatku sedikit takut. Diam di mobil dengan melihat kearah jalanan yang padat.
Sawah yang akhirnya terlihat, memberikan suasana tenang. Kami akhirnya berhenti di sebuah rumah pedesaan yang tak ku ketahui milik siapa.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
