Kalah atau Menang

38.9K 5.4K 434
                                    


💸💸💸

Pagi ini, tiba-tiba Jovan memintanya untuk sarapan berdua di dalam mobil. Tentu saja Mikhayla menolaknya. Apa-apaan, mereka bisa sarapan bersama di meja makan kenapa harus di dalam mobil.

Tapi Jovan tetaplah jovan yang mempunyai kepada batu. Akhirnya dengan setengah hati mikhayla menuruti keinginan jovan dan harus menahan malu saat mami rissa bertanya kenapa dia tiba-tiba membawa kotak bekal.

Dengan lempengnya Jovan menjawab pertanyaan mamanya

"Aku mau sarapan di suapi sama mikhayla, ma"

Ya gak ada salahnya sih. T-tapi kan gak perlu sejujur itu juga. Apa dia sudah tidak mempunyai rasa malu dengan orang tuanya sendiri.

"Minum, yang.."

Mikhayla menyerah botol minuman pada jovan tapi tidak segera di ambil. "Ambil, gausah manja. Tangan kamu satunya masih bisa ke pake!" Ujar Mikhayla

"Kamu emang gak romantis"

Mikhayla hanya mencibir jovan yang mengatainya tidak romantis.

Sesudah sampai sekolah tangannya tiba-tiba di cekal oleh jovan saat mikhayla akan membuka pintu mobil.

"Tunggu sini, biar aku yang bukain pintu" perintah jovan

Mikhayla hanya menurut dan menunggu sampai Jovan membukakan pintu untuknya. Desas desus siswa-siswi terdengar saat mikhayla baru saja keluar dari dalam mobil. Matanya mengedar mencari apa yang sedang mereka bicarakan pagi ini.

Jovan merangkul bahunya dan tersenyum kecil pada mikhayla.

"Kenapa?"

Mikhayla mendongak dan menggeleng pelan pada Jovan. Kemudian matanya terpaku pada dua orang yang menjadi perhatian semua orang pagi ini

Benar-benar tidak tahu malu, makinya dalam hatinya. Coba lihat wajah bajingan itu. Dengan tidak tahu malunya dia bergandengan dengan perempuan lain sedangkan dia masih memiliki pacar.

Dia juga melihat catherine yang diam mematung dengan kedua yang tangan terkepal erat. Mereka berdua terlihat sangat menjijikkan di mata mikhayla. Dan kenapa catherine hanya berdiam di sana.

Mikhayla tersentak dengan usapan lembut di bahunya. Jovan mengelus bahu mikhayla yang sudah naik turun melihat Mario ada di depan sana bersama angeline.

"Kali ini aku minta kamu jangan ikut campur dulu urusan mereka." Kata Jovan

Mikhayla menatap tak setuju dengan ucapan jovan. "Tapi Mario itu beneran sinting, Jovan."

"Sayang. Aku tahu kamu khawatir sama catherine, aku tahu. Tapi biarin mereka selesain urusan mereka berdua dulu."

Jovan mengarahkan tatapan mikhayla pada catherine yang berjalan meninggalkan parkiran dan diikuti mario di belakangnya.

"Lihat, catherine tahu apa yang harus dia lakukan. Sekarang kamu cuma perlu support dia dari belakang. Apapun keputusan yang catherine ambil." Jelas jovan pada Mikhayla.

Mikhayla hanya mendengus tanpa menyahuti ucapan jovan. Dia hanya berharap catherine bisa menggunakan otaknya kali ini. Lalu tinggal menunggu bagaimana Mario mendapatkan karmanya akibat otak bodohnya itu.

💸💸💸

Di tempat lain, angeline masih tetap berdiri saat Mario meninggalkannya begitu menerima telpon dari catherine. Bibirnya dengan setia tersenyum tipis dengan tatapan lurus ke depan. Tapi diam-diam tangannya mencengkram erat tali tas yang dipakainya.

I Become The Antagonist's Friend [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang