liar

24.4K 2.5K 72
                                    


💸💸💸

"Jovano?"

Mata steven terbelalak melihat laki-laki di depannya ini yang mengaku sebagai jovano.

Sedangkan jovan masih menatap steven dengan mata tajamnya dengan kedua tangan yang mengepal di dalam saku celananya.

"Lo sekolah disini juga, no? Wahh ... Gue gak nyangka bakal ketemu Lo disini." Melirik mikhayla sekilas, Steven kembali menatap jovan didepannya.

Tangannya terulur ke arah jovan sambil memperlihatkan lesung pipinya yang dalam. "Lama ya gak ketemu. Apa kabar, no?"

Jovan masih dengan posisinya sedari awal tanpa melihat uluran tangan yang di berikan untuknya. Sesaat kemudian di menarik tangan mikhayla dan berbalik meninggalkan tempat itu. Tapi sebelum itu, suara dibelakangnya menghentikan langkah mereka.

"What's wrong, bro? Gue cuma mau nyapa temen lama gue," katanya

Belum selesai dengan isi pikirannya, mikhayla dikagetkan saat jovan melepas tangannya dan berbalik  dengan Langkah lebar lalu mendorong bahu steven dan berbicara dengan suara beratnya .

"Gak peduli siapapun Lo! STAY AWAY FROM MY GIRL!! "

"Jovan! Kamu apa-apaan sih!! Malu tau gak."

Mikhayla menatap steven yang diam dengan wajah tenangnya lalu berbalik menatap wajah tunangannya yang masih di selimuti emosi. "Sebenarnya ada apa sama kalian? Apa yang gak gue tau di sini!"

Dengan wajah tenangnya steven menatap jovan tanpa ada rasa takut sedikitpun di matanya. "Gue gak nyangka kalo Lo sebegitu terobsesinya buat ngalahin gue, no" ujarnya, kemudian matanya bergulir menatap mikhayla yang diam di antaranya dan Jovan. "Bukan masalah besar sampek harus lo pikirin mikh. Karena alasan gue balik kesini cuma mau ngambil apa yang harus jadi milik gue"

Steven memutar badannya dan melangkah menjauh setelah menyelesaikan kalimatnya. Dia hanya tersenyum tipis mendengar geraman Jovan di belakangnya tanpa perlu repot-repot untuk berbalik.

Setelah kepergian steven yang membuat sepasang kekasih itu diam dengan pikirannya sendiri. Sebenarnya mikhayla tidak terlalu memusingkan perkataan Steven barusan. Namun yang membuatnya heran adalah Jovan yang seperti menaruh rasa dendam yang sangat besar pada Steven.

Bahkan rahang sang kekasih itu belum juga mengendur. Apa yang terjadi di masa lalu yang tidak mikhayla ketahui?

"Ayo, gue antar lo ke kelas"

Mikhayla hanya diam menatap punggung kekasihnya itu dengan pandangan rumit. Lalu tatapannya beralih pada tautan tangan mereka.

Dengan sekali hentakan, Mikhayla menarik tangannya yang di genggam oleh Jovan. Dan saat itu juga Jovan berbalik dan menatap mikhayla yang  juga menatapnya datar.

"Apa yang sebenarnya gak aku ketahui jovan"

Jovan menipiskan bibirnya dengan rahang yang kembali mengeras. "Jangan tanyakan hal yang sama sekali gak penting, Mikhayla!" Desisnya tanpa menatap mata sang tunangan.

"Dan aku mau tau 'hal gak yang sama sekali penting' itu! "

Mikhayla langsung tersentak dan refleks memundurkan kakinya saat mata Jovan berkilat sarat akan kemarahan.

Tanpa bisa di cegah, Jovan langsung mengapit dagu tunangannya itu dan mengarahkan tepat di depan wajahnya. Dan seakan tuli dengan ringisan mikhayla, Jovan berbicara dengan suara yang berbahaya.

"Jangan buat gue ngulangin kata-kata gue, mikhayla. Apapun itu dan bagaimanapun nanti, Lo bakal tetep jadi milik gue. Dan jangan sesekali berfikir buat pergi. Karena apa?

I Become The Antagonist's Friend [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang