twilight

33.6K 4.2K 202
                                    

💸💸💸

Jovan mengerutkan dahinya setelah mendengar perkataan mikhayla. Kenapa dia selalu  merasa jika Mikhayla menyembunyikan sesuatu darinya. Mikhayla juga terlalu menduga-duga sesuatu yang belum tentu akan terjadi.

Dia mempererat pelukannya pada Mikhayla,  Meresapi debaran jantungnya yang selalu berdetak kencang saat bersama tunangannya itu. Jika dia boleh jujur, mulai detik ini jovan sudah menyerahkan seluruh hatinya untuk mikhayla.

"Kalo gitu biar aku aja yang mohon sama Tuhan biar kita berdua hidup abadi" ujarnya.

Mikhayla yang masih berada di dalam dekapan jovan terkekeh geli. Lalu dia mendongak ke atas  dan bertemu dengan manik hitam milik tunggangannya itu. Tampan.

"Mana ada sih Jo. kamu kira ini film twilight."

Jovan tak membalas perkataan mikhayla namun hanya tersenyum namun tidak dengan matanya yang menyorot dingin. Kemudian jovan membingkai wajah mikhayla dengan kedua telapak tangannya yang besar.

" Gak akan aku biarin siapapun yang bakal misain kamu dari aku. Aku_

"Kecuali kematian"

Mikhayla menatap tunangannya itu dengan tersenyum hambar. Dia harus segera mengatakan ini sebelum apa yang ada di dalam mimpinya menjadi kenyataan.

Mikhayla memegang tangan Jovan yang masih bertengger di kedua pipinya. " Entah kenapa aku ngerasa semua ini cuma mimpi. Nanti setelah aku bangun dari tidur semua ini cuma akan jadi sepenggal ingatan yang  bakal aku lupain." Ucap mikhayla.

"Termasuk gue?" Jovan menunjuk dirinya sendiri lalu mendengus keras. "Kenapa kamu bisa-bisanya ngomong kayak gini, Mikhayla."

Jovan mengambil ponselnya dan membuka rekaman suara. Lalu didekatkan ponsel itu di depan bibirnya.

"Hari ini tanggal 11 November. Gue jovano Nouval Miller bersumpah atas nama Tuhan  akan selalu mencintai Mikhayla Rosemary Alexandra sampai kapanpun. Jika pun ini cuma mimpi,  Gue rela tidur untuk selamanya."

Deg.

Mikhayla merasakan jantungnya yang seperti ditikam oleh benda tajam hingga matanya memanas. Kenapa. Kenapa jovan harus melakukan itu disaat Mikhayla masih belum mengerti bagaimana takdir bisa menuntunnya sampai di sini.

"Jo..

"Aku cinta sama kamu, mikhayla. Dari awal aku emang terlalu pengecut buat bilang ini sama kamu. Tapi hari ini kamu harus tau kalo aku beneran udah nyerahin hati aku sepenuhnya buat kamu"

"Jovan..

Jovan membawa Mikhayla ke dalam pelukannya. Dia bisa Merasakan dadanya yang basah karena air mata mikhayla yang sudah berjatuhan. Jovan tersenyum lega setelah mengatakan perasaannya pada mikhayla.

"Jangan pikirin apapun yang belum tentu akan terjadi. Sampai detik ini kamu masih sama aku. Milik Jovan"

Sedangkan Mikhayla, dia mencengkeram seragam Jovan. Tidak peduli jika seragam itu basah karena air matanya, dia hanya memikirkan bagaimana jika ini semua benar-benar hanya sekedar mimpi dan mikhayla harus meninggalkan hatinya yang terlanjur tersemat nama seorang Jovan.

"Andai kamu tau, jo. Kalau aku bukan orang yang kamu kenal. Bahkan aku berani bertaruh kalo kamu gak pernah tahu siapa aku. Nanti, Jo.  Ada waktunya kamu bisa tau dan mengerti siapa aku sebenarnya" ucap mikhayla.

I Become The Antagonist's Friend [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang