Kalah

38.3K 5.2K 701
                                    


💸💸💸

Catherine mengirimkan pesan kepada Mario untuk mengikutinya menuju rooftop sekolah. Dia tidak ingin menyerang keduanya di hadapan semua orang dan berakhir dirinya yang di tuduh macam-macam oleh mereka.

Maka dari itu dia meminta Mario untuk menjelaskan sendiri kepadanya. Tentang masalah mereka yang belum juga selesai Minggu lalu, di tambah Mario yang bergandengan tangan dengan sahabat perempuannya itu hari ini.

Ketukan sepatu keduanya terdengar bersahutan sepanjang mereka menaiki anak tangga. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir keduanya. Mereka masih saling diam saat sudah sampai di rooftop.

Catherine menatap Mario yang enggan untuk menatapnya. Rahang laki-laki itu tampak mengeras entah kenapa. Hingga beberapa menit mereka saling diam akhirnya catherine lebih dulu mengakhiri kebisuan mereka.

"Sekarang bisa Lo jelasin apa maksudnya lo gandengan tangan sama 'dia'  "ucap catherine dengan menekan kata'dia'.

"Maafin aku"

Catherine menarik nafasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan kasar. "Gue gak nyuruh lo minta maaf! Gue. Cuma nyuruh Lo jelasin apa yang gak gue ngerti."

Dia menatap Mario dari samping. "Apa salahnya tinggal jelasin. Gue ini pacar Lo, mario. Kenapa Lo gak pernah sedikitpun hargai gue sebagai pacar lo. Hati gue sakit, Yo. Sakit!!" Teriaknya pada mario.

Mario menoleh pada catherine dan menarik ke dalam pelukannya. Catherine tentu saja memberontak tidak ingin dipeluk, tapi mario tetap kekeh memeluk kekasihnya itu dengan erat seolah catherine akan hilang jika dia lepaskan sekarang.

"Maaf, sayang. Maafin aku" Mario menelan ludahnya dengan sudah payah. Dengan suara tercekat Mario mendekatkan bibirnya di telinga catherine. Dia berbisik dengan suara yang amat pelan "Ayo kita putus."

Deg

Tubuh catherine membeku di pelukan mario. Tangannya bergetar saat melepaskan pelukan mereka. Dia menatap lekat wajah kekasihnya yang tak menampilkan ekspresi apapun.

"A-apa?"

"Putus! Ayo kita putus!" Ulang mario

Catherine kembali terdiam di tempat. Demi Tuhan, dadanya terasa sangat sakit sekarang. Sebenarnya apa yang tidak dia ketahui saat ini. Rasanya baru kemarin dia  merasakan kehangatan Mario namun sekarang dengan teganya Mario menginginkan perpisahan dengannya.

"Apa ini semua karena dia?" Tanya catherine

Diam. Mario diam tak menjawab pertanyaan catherine. Hatinya sempat mencelos melihat mata catherine yang memerah.

"Lo pernah bilang. Lo gak akan berpaling karena gak akan ada cewek yang secantik gue." Catherine tersenyum miris pada Mario yang masih saja diam. "Jadi, apa dia lebih cantik dari gue? Secantik apa sampek lo bisa berpaling dari gue. Jawab mario. JAWAB!!!!!"

Catherine memukul dada Mario dengan bruntal seakan ingin Mario merasakan bagaimana sesak dadanya mengingat kenangan mereka yang terlintas di kepalanya.

Bagaimanapun mario pernah menjadi bagian terpenting di hatinya. Dan itu tidaklah sebentar. Dan sekarang dengan gampangnya mario mencampakkan dirinya demi perempuan hina itu.

Mario mengangguk sambil tersenyum pada catherine. "Iya, dia lebih cantik dan lebih segalanya dari lo_

_Dia, gak kayak lo yang gak bisa ngehargai perasaan orang lain. Gue malu. Gue malu sama keluarga gue punya pacar kayak lo. Sedikit pun lo gak akan bisa jadi kayak Angeline" ujar mario

Catherine menganggukkan kepalanya dengan kaku. Hatinya tergores mendengar mario berkata seperti itu "Ternyata gue yang kalah ya, Yo."

"Gak ada yang kalah atau menang, Catherine. Hubungan kita emang gak bisa di terusin. Karena nyatanya dia jauh lebih baik daripada lo" sahut Mario

PLAKK..

CUIHH..

Catherine menampar Mario dengan sangat keras. Lalu meludah di sampingnya. Dia sudah Muak. Muak kepada Mario dan lebih muak kepada dirinya sendiri yang masih menganggap ini hanya sebuah omong kosong.

"Jangan pernah. JANGAN PERNAH LO BANDINGIN GUE SAMA PEREMPUAN RENDAHAN KAYAK DIA!!"  Catherine menunjuk wajah Mario dengan geram.

"Dan lo bener. Gak ada yang kalah ataupun menang. Karena gak ada yang perlu di menangkan cuma demi seorang pecundang kayak lo!!" ujar catherine.

Catherine mendorong dada mario saat dia akan pergi. Tapi sebelum itu, dia berhenti di depan pintu rooftop. Tanpa membalikkan badannya catherine berucap hingga membuat Mario tertegun.

"Karma itu nyata, Mario. Karena Tuhan gak pernah tidur." Catherine menatap langit yang cerah pagi ini dengan tangan yang terkepal. "Gue akan sujud dan memohon sama Tuhan.  Agar lo di beri rasa sakit yang lebih dari apa yang gue rasain hari ini."

Catherine menahan mati-matian agar dirinya tidak menangis seperti bayi. Apalagi di depan mario. Tidak. Dia tidak akan pernah Sudi. Dia tidak akan pernah Sudi mengeluarkan air matanya untuk laki-laki brengsek ini.

"Oh, satu lagi. Hari ini, hari dimana Lo minta agar gue jadi milik lo. Dan hari ini juga, lo minta buat akhirnya itu semua" catherine berhenti untuk menormalkan suaranya yang tersendat.

"Happy anniversary, pecundang!!"

Catherine berlari menuruni tangga dengan cepat. Tepat di ujung tangga, tangganya di cekal seseorang. Dia langsung menyentak tangan itu saat tahu siapa yang yang memegangnya.

"Kamu gak akan bisa ngelawan aku, catherine. Apalagi pion kamu sekarang udah gak ada. Selamat ya, dear.."

Catherine menatap tajam Angeline. Lalu dengan gerakan cepat dia mencekik leher perempuan itu. Dia sangat geram dengan manusia di depannya ini.

"Lo. Perempuan iblis yang pernah gue temui. Jangan pernah Lo bandingin gue sama manusia busuk kayak lo bangsat!!!" Bentak catherine.

Angeline memegangi lehernya yang sudah hampir kehabisan nafas. Dia tersenyum culas melihat catherine yang terpancing emosinya. Dan lihat bagaimana nasib sial akan datang sebentar lagi.

"ANGELINE!!"

"CATHERINE!!












Halloooo....

Gimana hari kalian kali ini?

Yang sekarang lagi berusaha bahagia, yang sering dibandingkan atau ditekan keluarga dan di permainan oleh keadaan, jangan pernah menyerah.

Kalian hebat sudah bertahan sejauh ini.

Mereka yang men judge kamu di belakang atau di depan muka kamu, gak akan pernah tau dan peduli gimana hancurnya mental kamu.  Dan gimana perjuangan kamu hingga bertahan sampai saat ini.

So,. jangan pernah merasa kalian sendirian. Ada Allah yang selalu mencintaimu❤️❤️❤️❤️

I Become The Antagonist's Friend [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang