Seven

3.4K 568 51
                                    

Chika saat ini berada di kamarnya, ia duduk bersandar di atas kasur. Gadis itu benar-benar telah memenuhi pikirannya saat ini. Chika bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda dari Ara, dan itu yang membuat Ara bisa mengambil perhatian Chika dalam waktu pertemuan yang sangat singkat.

Chika mengingat kejadian tadi sore pada saat phobianya kambuh. Kebetulan yang sangat aneh, Ara tau bagaimana cara menenangkannya. Ah mungkin dia pernah berpengalaman dengan teman atau keluarganya.

Bagaimana dengan hatinya? Chika bukanlah seseorang yang denial. Ia tau persis bagaimana orang jatuh cinta. Hanya dengan menatap Ara, Chika bisa merasakan sensasi aneh yang tiba-tiba muncul. Debaran jantungnya selalu saja memberikan reaksi yang sama jika ia ada di dekat gadis itu.

"I'm into girl?" batin Chika.

Yang Chika tau, hubungan seperti itu jika dijalankan akan banyak mendapatkan penolakan dari banyak pihak, termasuk keluarganya. Tapi, ia juga tidak ingin menyiksa dirinya jika secara sadar menolak mentah-mentah apa yang hatinya itu rasakan.

Chika tiba-tiba tersadar, ia mengusap wajahnya pelan dengan kedua tangannya.

"Lo mikir kejauhan, Chik. Lo aja gak tau Ara udah punya pacar apa belum, dan lo juga ga tau Ara suka sama lo apa enggak. AHHH MANUSIA ES NGESELIN!" monolog Chika.

"Kentang banget deh gue" lanjutnya.

Chika baru kali ini merasakan dilema yang didasari oleh hati dan pikirannya sendiri. Jika Brielle ataupun teman-temannya tahu kalau pikiran Chika berhasil dibuat bimbang oleh seseorang, mereka mungkin akan terkejut. Pasalnya, karena terlalu banyak orang yang mendekati gadis itu membuat Chika jarang sekali menjalin asmaranya. Ia terkadang lebih memilih untuk menikmati kehidupannya yang lebih baik. Dan itu terbukti, Chika yang spontan menerima most wanted boy di Cite yaitu Mirza malah membuat hancur kepercayaannya.

Chika merebahkan dirinya dan memutuskan untuk tidur.


***


"Lo kemarin kenapa bisa tau kalo Chika takut sama petir?" tanya Brielle. Saat ini jam istirahat tetapi kedua gadis itu lebih memilih untuk datang ke ruangan khusus.

"Gue liat" jawab Ara.

"Lo kalo suka sama dia kayanya bakalan susah deh" ucap Brielle.

"Maksud lo?"

"Harus gue perjelas, Seara? lo orang yang gak peduli sama siapapun yang gak ada hubungannya sama lo. Lah ini? lo baru berapa hari kenal sama Chika. But too many things happen. Lo berkali-kali nolongin dia"

Ara memilih untuk tidak menjawab ucapan Brielle. Brielle hanya menghela nafas melihat saudaranya seperti itu.


Flashback On

Seorang gadis berumur 5 tahun mencoba berontak karena dirinya digendong oleh orang berbaju hitam yang menyeramkan baginya. Ia menangis histeris.

"Papa...mama..cici...tolongin Chika...hiks...takut..." Chika memukul-mukul orang yang menggendongnya.

Pada saat keluar kamar, Chika melihat semua orang di rumah ini tak berdaya. Mulai dari, pelayan, satpam, babby sitter, dan lainnya.

"Om jahat! turunin Chika hiks...huaaa mamaaa!!" Chika masih mencoba berontak.

NYCTOPHILE [ON HOLD]Where stories live. Discover now