Twelve

3.1K 532 33
                                    

"Udah siap semua?" tanya Brielle. Saat ini Chika, Dey, Ashel, Brielle, dan Azizi berada di rumah Brielle.

"Udah, tinggal nunggu Ara aja" jawab Ashel.

Brielle menangguk.

"Pake mobil Brielle aja, nanti ada satu orang yang nemenin Ara" usul Dey. Karena mobil Brielle hanya bisa untuk empat orang saja.

"Tuh anaknya" ucap Azizi.

Ara menghentikan mobilnya di halaman rumah Brielle. Pada saat keluar dari mobil, ada seseorang yang sedang duduk sembari makan eskrim tersenyum melihat siapa yang datang.

"Cakepnya Ara emang beda banget" ucap Dey.

"Setuju lagi gue, auranya beuh" jawab Ashel yang melihat Ara kini berjalan ke arah mereka.

Chika hanya diam dan masih mempertahankan senyumnya. Teman-temannya memuji Ara didepan pacarnya tanpa mereka tau.

"Lo mau ditemenin sama siapa?" tanya Brielle kepada Ara yang sudah bergabung dengan mereka.

"Gue" ucap Chika yang langsung berdiri dari duduknya dan menarik kopernya menuju mobil Ara.

Brielle dan yang lainnya pun melongo melihat Chika yang langsung menawarkan dirinya.

Ara menatap sekilas Chika yang sudah berjalan ke mobilnya.

"Tumbenan banget tuh anak" ucap Azizi.

"Biarin aja. Daripada kelamaan. Lo sama Chika gak papa kan, Ra?" tanya Brielle yang diangguki oleh Ara. Mengapa juga ia harus menolak.

"Yaudah yuk berangkat" ucap Ashel lalu diangguki oleh semuanya.

"Gak ada barang aneh kan di mobil lo?" bisik Brielle kepada Ara.

"Ada" jawab Ara.

Brielle terkejut, ia takut jika Chika menemukan pistol maupun barang-barang penyamaran milik Ara.

"Tenang aja si, gue simpen" ucap Ara.

Brielle mengangguk paham.

"Hati-hati. Lo bawa bidadari Cite tuh, jangan lecet" ucap Brielle sembari terkekeh.

Ara hanya tersenyum tipis lalu berjalan ke arah mobilnya. Ara membuka pintu mobilnya dan matanya menatap Chika yang masih sibuk dengan eskrimnya.

"Serius banget ngobrol sama Brielle" ucap Chika.

"Chika" panggil Ara.

Chika yang dipanggil Ara pun menolehkan wajahnhya ke samping.

Cup

Ara mencium singkat sudut bibir Chika.

"Manis" ucap Ara. Ara tersenyum tipis karena melihat pipi Chika yang saat ini memerah.

"Ih Araaa" Chika langsung mengalihkan pandangannya dari Ara. Ia malu.

Ara tersenyum lagi. Ia menatap mobil Brielle yang sudah siap untuk berangkat. Ara memajukan badannya dan memasangkan seatbelt Chika karena satu tangan digunakan untuk memegang eksrim dan satunya lagi memegang sendok eskrim.

"Makasih" ucap Chika.

Ara mengangguk, memasang seatbeltnya sendiri lalu menjalankan mobilnya.

"Tadi temen-temen ngomongin kamu" ucap Chika yang saat ini menyender di bahu Ara.

"Apa?"

"Ada. Susah emang punya pacar kaya kamu" ucap Chika.

"Kamu juga" jawab Ara. Chika hanya tersenyum mendengar jawaban Ara.

NYCTOPHILE [ON HOLD]Where stories live. Discover now