Twenty

2.7K 503 33
                                    

Chika membiarkan tubuhnya merasakan angin malam menemaninya. Ia saat ini berada disini, rooftop gedung perusahaan milik keluarganya. Jangan tanyakan tingginya. Sudah pasti cukup tinggi dibanding gedung yang lainnya.

Chika menghela nafasnya, menatap bulan dan bintang yang terlihat jelas malam ini.

Chika tersenyum simpul "Malam bunda"

"Chika capek banget tau bunda"

"Mau tanya dulu deh, Bunda lagi apa disana?"

Chika meringis mengingat kejadian hari ini.

"Jangan bilang bunda sedih karena Chika gagal jagain Karina?"

Chika tertawa hambar "Udah pasti sih itu"

Seperti ini, Chika tidak bisa mendatangi makam bundanya karena ada di USA. Chika selalu memandang langit dan berkomunikasi kepada bundanya.

"Ah, Chika mau cerita. Chika yakin kalau bunda udah tau. Maafin cuma bisa nepatin janji bunda tapi cuma sebentar.."

Chika menarik nafas lalu membuangnya.

"Janji yang bunda minta ke Chika. Bunda pengen Chika bahagia.."

Air mata Chika mulai menetes.

"Chika udah tepatin itu, Chika bahagia. Tapi maaf cuma sebentar. Dan bunda pasti tau siapa yang jadi alasan Chika untuk itu?"

Chika tersenyum "Seara, bunda. Ara yang udah buat Chika ngerasain bahagia lagi setelah bunda pergi. Tapi sayang itu cuma bertahan sebentar"

"Chika belum pernah kenalin bunda sama orang yang jalin hubungan sama Chika, jadi bunda jangan marah ya kalo anak pertama bunda sayang sama orang lain juga?" ucap Chika sembari tersenyum.

"Bunda.." air mata Chika jatuh lagi.

"Maaf, Chika capek.."

"Maaf Chika udah gak kuat lagi"

"Maaf kalo Chika belum jadi apa yang bunda mau"

"Sakit bunda, sakit" Chika memegang dadanya yang terasa sesak.

"Chika bukan haus kepedulian, tapi bukankah itu harusnya didapat dari seorang anak?"

"Dan sekarang Karin.."

"Sakit banget bunda lihat Karin kaya gitu"

Chika menyeka air matanya yang menetes.

"It's really painful"

"Maaf kalau Chika hari ini ngeluh"

"Maaf kalau Chika jadi anak yang lemah malam ini"

"Mama, papa, ci Shani. Mereka baik, tapi Chika gak suka"

"Chika mau minta satu hal.."

"Chika kangen bunda.."

"Chika cuma butuh bunda sekarang.."

"Bunda temenin Chika sama Karin lagi bisa?" ucap Chika yang mana air matanya mengalir deras saat ini.


***


"Kakak!" teriak Karina yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya.

Brielle yang mendengar itu pun langsung masuk ke kamar Karina.

"Hey kenapa?" ucap Brielle menghapus air mata Karina yang mengalir.

"K-kak Chika mana hiks"

Brielle membawa Karina ke pelukannya.

"Tunggu ya? kakak kamu lagi keluar sebentar" ucap Brielle.

NYCTOPHILE [ON HOLD]Where stories live. Discover now