Sixteen

3K 524 17
                                    

Ara yang mendengar Chika berteriak tanpa menjawab ucapannya pun langsung berbegas mengambil kunci mobil dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah Chika.

Perasaannya sungguh tidak enak. Sebisa mungkin Ara cepat sampai.

Hanya beberapa menit, Ara sudah sampai di komplek Chika. Matanya memicing seperti melihat orang yang ia kenal duduk di bangku taman tak jauh dari rumah Chika.

Ara memundurkan mobilnya lalu keluar dari mobil. Dugaannya benar, Ara lalu menghela nafas lega melihat Chika tidak kenapa-napa. Chika saat ini terisak dan ada satu gadis lain yang menenangkannya. Ara berjalan mendekati Chika.

"Chika" panggil Ara.

Chika dan orang di sebelah Chika mendongak. Ara dapat melihat dengan jelas kondisi Chika yang berantakan.

Dengan sigap, Chika langsung memeluk Ara erat. Ara membalas pelukan Chika dan mengusap punggungnya lembut. Chika menangis lagi di pelukan Ara.

"Aku takut..hiks.." lirih Chika.

"Maaf telat" ucap Ara.

Chika menggeleng.

Orang yang masih duduk hanya melihat interaksi antara Chika dan Ara.

"Mereka pacaran?" batin orang itu.

Ara menarik tubuhnya, ia mengusap air mata Chika yang masih mengalir.

"I'm here" ucap Ara lalu mengajak Chika untuk duduk. Chika langsung memeluk Ara lagi dari samping. Ara menenangkan Chika dengan usapan yang ia berikan.

Pandangan Ara bertemu dengan gadis di sebelah Chika.

"Ada apa?" tanya Ara langsung.

Orang itu merasa terintimidasi oleh Ara karena tatapannya yang sangat menyeramkam dan tegas baginya. Ia meneguk salivanya susah.

"G-gue Olla. Tetangganya Chika" ucap Olla.

Ara mengangguk mengerti.

"Chika hampir diculik" lanjut Olla.

Ara mengernyitkan dahinya "Diculik?"

Olla mengangguk.

Flashback On

"ARGHHHHHHHH!!" teriak Chika.

"Lepasin gue!" teriaknya lagi. Ponsel Chika terlepas dan terbanting ke jalanan.

Olla yang ingin keluar rumah pun terkejut dengan pemandangan yang ada didepannya. Ia mencari apa yang mungkin ia bisa gunakan.

Bugh

Bugh

"PERGI LO!" teriak Olla. Karena kejadian ini tepat di depan rumah Olla, Olla langsung mengambil balok kayu ukiran. Ukiran tersebut salah satu hiasan di rumahnya. Olla langsung memukul dua laki-laki yang hendak mencelakai Chika tepat di kepalanya.

Sebelum salah satu laki-laki itu melepaskan Chika, lelaki itu mencengkram erat tangan Chika dan membisikan sesuatu yang membuat emosi Chika naik. Setelah itu ia menghempaskan cengkraman tangan dari lelaki berbaju hitam karena terasa sangat sakit.

Chika yang terlepas dari mereka pun langsung sembunyi di balik tubuh Olla.

"Pergi atau gue panggil semua warga disini!" teriak Olla.

Dua lelaki yang kesakitan itu pun lalu memilih untuk kembali ke mobil.

"Awas ya lo berani kesini lagi gangguin temen gue!" teriak Olla lagi kepada mereka.

NYCTOPHILE [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang