07. Hyunjin Dan Masa Lalunya

198 24 24
                                    

"Keinginanku masih sama, ingin merasakan hangat dan bahagia dalam keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keinginanku masih sama, ingin merasakan hangat dan bahagia dalam keluarga."
.
.

Cerita ini bakal menjawab asal mula permusuhan Hyunjin dengan Si Kembar.

Special Chapter for Hyunjin and His past life.

VOTE-COMMENT!!! SIDER MINGGIR, BIKIN AKU LAMA UPDATE AJA!!!

*Ada revisi, aku lupa masukin sesuatu. Maaf ya? Happy malming!*


happy reading...

.
.

Musim Dingin bulan Oktober, Seoul.
[4 tahun yang lalu...]

Umur lelaki itu masih sekitar sebelas tahun dan masih menduduki bangku sekolah menengah pertama. Hwang Hyunjin. Lelaki yang memiliki wajah tampan dan senyum menggemaskan bagi siapa saja yang memandangnya. Tak jarang, ia selalu mendapat pujaan karena terlahir begitu sempurna. Rupawan dan terlahir sebagai orang berada.

Saat itu malam dengan suhu dingin begitu menusuk lingkungan Kota Seoul dan sekitarnya. Kediaman keluarga Hwang tengah mengadakan makan malam seperti biasanya dibawah naungan atap yang menyajikan udara yang lebih hangat dibandingkan cuaca yang tengah mengamuk diluar sana. Hidangan mewah begitu menggiurkan begitu memancing ingin segera dihabiskan.

Hanya ada Hyunjin Kecil, serta Tuan dan Nyonya Hwang disana. Sesekali pembantu atau suruhan akan menghampiri jika dari mereka memanggilnya.

Tidak ada percakapan basa-basi yang biasa sebuah keluarga lakukan, seperti menanyakan hal sepele yang terjadi hari itu mungkin, nihil sekali. Keluarga Hwang begitu monoton.

Hyunjin kecil menatap kedua orang tuanya secara bergantian. Mereka sibuk dengan tablet dan ponsel masing-masing, sesekali juga menghubungi rekan kerja. Kedua orang tuanya itu memang terlihat gila akan pekerjaan, seolah itu memang pusat kebahagiaan yang harus tetap dijaga.

Sudah berjalan sekiranya tiga tahun. Hyunjin hanya akan bermain dengan teman sekolah ataupun asisten yang menjaganya. Bahkan jika bosan, pemuda itu akan mengajak kedua sahabat andalannya, Jeno dan Jaemin untuk bertamu ke istananya.

Itu terjadi semenjak sang Kakek meninggal dunia dan sang ayah sebagai putra sulung sekaligus putra semata wayang disibukkan dengan perusahaan yang harus diambil alih, begitu juga dengan cabang-cabangnya yang akhirnya dipegang sang ibu.

Saat makan malam berlangsung masih sama heningnya, tiba-tiba saja asisten Hyunjin, Bibi Jung, menghampiri Nyonya Hwang ketika wanita itu memanggilnya.

"Iya, Nyonya?"

SEMPITERNAL : Raise A Lot Of HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang