MAS ANGGA 9

2.5K 111 0
                                    

“Lo dari mana, Za?” Faza yang baru saja duduk di bangkunya lantas mengolah pada Lani yang baru saja bertanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Lo dari mana, Za?” Faza yang baru saja duduk di bangkunya lantas mengolah pada Lani yang baru saja bertanya.

“Dari kamar mandi. Kenapa?” Lani menggelengkan kepalanya.

“Gak papa sih, tanya aja. Soalnya gue tadi masih liat lo duduk terus tiba-tiba ngilang.” Lani yang semula duduk menghadap ke depan kini memutar tubuhnya dan duduk menghadap ke belakang.

“Lo kan kalo udah bahas gosip artis emang suka lupa sama dunia gitu, gak heran sih gue.” Lani berdecak saat Sera berkata dengan nada mengejek padanya.

“Sirik aja sih lo. Gosip juga perlu kali buat nambah informasi,” balasnya yang seakan tak terima dengan ucapan Sera tadi.

“Informasi apaan coba? Berita gak bermutu yang isinya cuma pansos artis doang itu mah, gak nambah info sama sekali.” Sera dengan tenang mencomot keripik singkong milik Tina yang berada di atas meja. Menghiraukan Lani yang semakin kesal karena ucapannya.

“Serah lo deh, Ser. Orang kalo taunya cuma dunia fiksi ya gini, gak tau perkembangan informasi di negara sendiri. Kasian banget sumpah.” Lani masih belum berhenti membalas ucapan Sera karena merasa tersinggung.

Belum sempat Sera menjawab ucapan Lani, Tina lebih dulu bersuara yang langsung membuatnya mengurungkan niat untuk berbicara.

“Bandar gosip sama bandar cerita fiksi gak usah ribut. Asal lo berdua tau aja sih, dua hal itu gak ada yang masuk di ujian sama sekali. Jadi, lo berdua mau ribut sampe besok punya anak juga gak guna tau gak. Gak ada hal yang lebih bermutu dikit gitu buat diperdebatkan?” Tina menggelengkan kepalanya heran.

Faza yang mendengar ucapan Tina tak mampu menahan senyumannya. Puas melihat Lani yang kini kembali kesal karena ucapan Tina tadi memang benar adanya. Namun Sera hanya diam saja dan terus mengambil keripik singkong milik Tina yang bungkusnya terbuka lebar.

Lani dan Sera memang tak jarang terlibat adu mulut seperti tadi. Bahkan lebih sering mendebatkan hal-hal yang sama sekali tidak berguna dan hanya membuang tenaga untuk saling membalas pendapat masing-masing.

Suara ketukan pintu diikuti suara salam membuat semua penghuni kelas sontak menatap ke depan. Kelas mereka tengah kosong saat ini, guru yang harusnya mengajar tengah menghadiri seminar ke dinas pendidikan sehingga hanya meninggalkan tugas untuk para siswa kelas 12 IPA 5.

Di depan kelas, kini berdiri dua orang yang baru saja masuk sambil mengetuk pintu. Rian dan Tama, kehadiran dua laki-laki petinggi OSIS itu membuat seluruh penghuni kelas IPA 5 langsung kembali ke tempat masing-masing dan duduk tegap menghadap ke depan.

“Selamat siang teman-teman IPA 5, saya Rian selaku perwakilan dari OSIS ingin memberitahukan beberapa hal mengenai acara ulang tahun sekolah yang akan diadakan dua bulan lagi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami dari pihak OSIS ingin mencari sukarelawan untuk keberlangsungan rangkaian acara tersebut. Jadi, jika ada yang berminat menjadi sukarelawan di acar ulang tahun sekolah nanti, boleh mengangkat tangannya.” Suara bisik-bisik mulai terdengar setelah Rian selesai berbicara.

Mas Angga✔️Where stories live. Discover now