Lembar Ke Dua

20 10 12
                                    

✨✨
Before

Aku rasa, aku mengenalnya

✨✨

Aku terbengong setelah mendengarnya memperkenlakan dirinya.
Hingga saat Reva memperkenalkan diri aku tidak sadar.

“Hei Kayra! Sekarang giliranmu” bisik Reva.

Aku langsung terbangun dari rasa terkejutku. Hingga aku sadari semua perhatian tertuju padaku karena saatnya aku memperkenalkan diri.

Aku menghembuskan nafasku, ayolah rasa percaya diri keluar dari persembunyianmu!

“Oh hai, halo! Perkenalankan nama aku Kayra Adana. Aku baru saja pindah kembali ke Bandung setelah 7 tahun tinggal di Jakarta. Aku tinggal di ..”

Seketika aku baru menyadari bahwa alamatku sama atau lebih tepatnya aku kembali ke rumahku yang dulu dengan seseorang.

“Oh ya maksudku aku tinggal di suatu tempat di Bandung, sekian” tutupku cepat sambil tersenyum.

“Kamu tidak akan menyebutkan alamatmu?” tanya kaka pendamping kelompokku.

Aku hanya tersenyum sok manis, “Mohon maaf kak sepertinya aku tidak dapat mengatakannya karena.. Aku lupa”

Sontak kelompokku tertawa. Aku hanya menahan malu.

Alamat rumah yang menyebalkan.

Semua orang masih tertawa, bahkan sampai sesi perkenalan selesai. Tetapi tentu ada satu orang yang tidak tertawa, siapa lagi kalau bukan lelaki itu.

Setelah seluruh rentetan acara selesai, akhirnya kami dapat pulang ke rumah.

“Kay mau makan mie gacoan ga? Katanya mie gacoan di depan sekolah adalah mie terenak sebandung!” ajak Reva.

“Tentu. Yok!”

Aku dan Reva berjalan menuju sebuah rumah makan yang ramai, dan disana kami bertemu dengan gerombolan anak anak satu kelompok.

Saat kami selesai melakukan pemesenan, mereka mengajak kami makan satu meja bersama mereka.

Yah bayangkan saja bersama anak anak cowo ini.

Aku sesungguhnya merasa risih namun Reva berbanding terbalik, ia begitu menyukainya.

“Wah aku tidak menyangka akan bertemu kalian lagi disini” ucap Reva.

“Siapa yang akan melewatkan mie paling terkenal di bandung. Lagipula ini kan hari pertama kita” ucap Hugo, cowok blasteran Arab Indonesia.

Beberapa cowok yang lain sedang asik bermain game online. Reva sedang mengobrol bersama dengan hugo dan juga Ares sambil sesekali aku menanggapi.

Karena sesungguhnya mataku tertuju pada seseorang yang berada di paling ujung yang juga sepertinya ketahuan beberapa kali memandangiku.

“Kamu emang biasanya banyak diem ya Kay?” tanya cowok di sebelahku, aku bahkan lupa namanya.

Aku hanya tersenyum malu, “Eh engga juga. Sepertinya aku hanya mode beradaptasi”

Ia pun tertawa. “ kamu lucu juga. Nama kamu Kayra kan?”

Aku mengangguk sebagai jawaban.
“Nah sekarang kamu ingat ngga siapa aku?” tanyanya sambal memperhatikan ku dari mata ke mata seakan ingin menelanku.

Aku kagok, tentu saja karena aku lupa siapa dia.
“Duh mohon maaf karena tadi sepertinya banyak orang.. aku masih belum terlalu menghafal nama kalian..” ucapku sungguh-sungguh.

Lelaki di sebelahku tertawa, yang membuat anak anak lain melihat keraah kami.

“ Kenapa lu ketawa?” tanya Angga.

Lelaki di sampingku masih tertawa tapi akhirnya berhenti. “ dia bilang dia lupa sama nama kita haha”

Yang lain pun ikutan tertawa juga.
“Tapi wajar sih, kita tadi juga cukup banyak kan? Nah sekarang aku kenalin deh ke kamu” sambung Azriel.

“Kalau ini namanya Angga, ini Hugo, ini Ares , ini… “ Azriel mulai memperkenalkan kembali.

Aku mengangguk angguk memahaminya.
“Nah kalau ini namanya Aksa, trus ini Dafin..”

Disana aku bertemu pandangan dengan Aksa. Tapi aku langsung memalingkannya.

I hope bad things go away from me.

Setelah selesai makan, kami siap siap pulang kerumah masing masing. Anak cowok tersebut ternyata membawa motor mereka sendiri, ya kecuali aku dan Reva.

Reva terlihat bingung juga, walau sebenernya dia terbiasa berteman dengan laki laki, tapi untuk diantar pulang dia terlihat tidak mau.

“Kita pulang naik bis aja ya Kay.” Ucap reva.

Belum sempat kami berjalan menuju jalan raya tiba-tiba..

“Eh kalian mau kemana?” tanya Hugo tiba tiba tepat di depan kami bersama motornya.

“Mau pulang lah. Kenapa?”

“Udah ikut kami aja sekalian juga. Rumah kamu di jalan S.Parman kan ? Kebetulan gue mau beli kue dulu deket sana. “

Reva hanya terdiam, “Ah tapi…”

“Gaada tapi tapian. Masa lo mau ngerusak kesan pertama gue. Dah buruan naik” Tanpa aba aba, Hugo memberikan helm nya pada Reva.
Reva terlihat tidak dapat menolaknya.

“Okay ” jawab Reva.

Aku berpamitan pada Reva.

“Bye Reva hati hati di jalan. Kalau dia ke cepetan marahin aja” candaku.

Reva terdiam. Sepertinya ada hal yang dia sembunyikan. Aku segera berlalu pergi.

"Eh Kayra kemana? Itu ada Aksa. Belakangnya juga kosong” ucap Hugo lagi.

Aku terkejut begitu juga Aksa . “ Aa.. iyanih kosong juga” timpal Aksa.

“Ngga usah, aku bisa pulang sendiri kok” tolakku.

“Ngga Kay, kamu harus sama Aksa pulang nya ya” pinta Hugo, lagi.

Dan aku rasa saatnya beberapa rahasiaku akan terungkap.

✨✨

Penasaran sama Angga? Nih ya kenalkan Angga Yunanda.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
GUARDIANWhere stories live. Discover now