Lembar Ke-Enam

1 0 0
                                    

"Kita lebih menderita dalam imajinasi daripada dalam kenyataan."
- Seneca

Before

“kamu belum nulis apa-apa Kay?” tanyanya, seakan memastikan penglihatannya tadi.

Aku hanya mengangguk lemah. Lagipula untuk apa aku berbohong karena ia sudah melihatnya tadi..

Saat aku berbincang dengan Azriel, aku menyadari bahwa Aksa melihat kearahku 

✨✨

Hari ini matahari terlihat cerah, aku sudah bersiap berangkat ke sekolah.

“Ayah Kayra berangkat sekolah ya” teriakku kepada Ayah yang sedang berada di kamarnya, bersiap berangkat ke kantor juga.

“ya Kayra, hati-hati di jalan” balas Ayah.
“siaap” lalu aku segera berjalan keluar rumah untuk bersiap pergi.

Saat aku keluar dari pekarang rumah, aku melihat Aksa juga keluar dari rumah dengan motornya. Ternyata ia menaiki motor ke sekolah.

"halo good morning" sapaku padanya.
Ia menengok kearahku dan juga menyapaku kembali.

"pagi Kay." sapanya juga.

Aku tak sadar aku memandanginya yang sedang memanaskan motor sebelum sekolah hingga sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Saat ia mau berangkat, ia memandangiku.

"lo kenapa Kay? Kaga berangkat sekolah?" tanyanya
Aku langsung tersadar bahwa sejak tadi aku melamun memandanginya, ya anggap aja sedikit amaze dengan wajah dan penampilan dia hari ini.

Aku berlari langsung ke jalan raya dalam keadaan malu. Entah apa yang membuatku melamun, yang pasti hal tersebut memalukan.
Saat aku menunggu angkot, seketika Aksa sudah di depanku.

"buruan udah naik sini, jam segini mas angkot nya pada kaga ada. Dibanding telat dah ikut aku aja" ucapnya dan menarik tanganku.

Seakan tersihir, aku sudah berada di jok belakang motornya, dan berangkat sekolah bersamanya.

Saat tiba di sekolah, seluruh murid di sekolah memandangi Aksa, termasuk aku. Berbagai suara bisikan terdengar.

"eh tumben banget si Aksa berangkat bareng murid sekolah ini ya?"

"aku kira Aksa ga punya pacar. Tapi ga mungkin si orang seganteng dia ga punya pacar"

"bukannya ini masih pagi ya? Kok ada yang syuting FTV sih?"

Dan banyak komentar lain yang terdengar ditelingaku namun sepertinya Aksa cuek saja.

Aku hanya dapat menutup wajahku dengan tangan sampai di tempat parkir sekolah.

Banyak pandangan yang melihat kearahku walaupun aku sudah beranjak dari motor Aksa.
"hai Kayra!” Tiba tiba saja Reva menyapaku. Ia terlihat sangat senang hari ini.

Kami memasuki kelas berbarengan. Suasana kelas terlihat ramai karena sebentar lagi jam masuk sekolah.

Setelah itu pelajaran di sekolah kembali berjalan seperti biasa pelajaran matematika, bahasa hingga pelajaran IPA sudah terlewati, dan waktu pulang sekolah tiba.

“hai Kayara?” Sapa Azriel tiba-tiba saat aku berjalan keluar kleas. Reva yang semualnya berjalan bersamaku segera menjauh seakan paham dengan gerak gerik Azriel.

“halo, hai Azriel” jawabku kaku. Ternyata sifat pendiamku memang berperan banyak.

“kamu mau ke club kesenian kan?” Belum aku menjawab, Azriel sudah menarik tanganku.

Sehingga kami berjalan bersama menuju ruang klub kesenian.

Ruang klub kesenian terlihat ramai saat kami memasukinya dan banyak orang yang berkumpul, sepertinya lebih banyak dari kemarin.

Aku segera mengambil duduk dan menunggu arahan dari kaka senior yang lain.
Azriel mash memandangiku, dengan pandanannya yang tajam.

Kutunjukkan wajah yang seakan berkata “kenapa?” dan sepertinya ia paham akan hal itu.
Ia mengangkat bahunya seakan menjawab tak tahu.

Kuberanikan diirku untuk memandanginya balik seakan membalas jawabannya.

Dan Azriel malah terlihat salah tingkah.
“kamu kenapa malah memandangi aku balik?” Tanyanya berbisik tepat di telingaku.

Belum sempat aku menjawab, tiba tiba saja Aksa menarik bangku yang berada tepat di sebelahku dan memandangiku tajam.

Aku kembali memandangi Azriel untuk menanantannya, namun ternyata azriel sudah mengalihkan pandangannya.

Saat itulah kusadari beberapa pandangan mengarah kepadaku. Sepertinya karena dua lelaki tampan di sampingku ini.

✨✨

Bonus!

Azriel dan aksa pas lagi jamet🤣

Azriel dan aksa pas lagi jamet🤣

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
GUARDIANOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz