Lembar Ke Tiga

14 6 8
                                    

Before

“Ngga usah, aku bisa pulang sendiri kok” tolakku.

“Ngga Kay, kamu harus sama Aksa pulang nya ya” pinta Hugo, lagi.

Dan aku rasa saatnya beberapa rahasiaku akan terungkap.

✨✨

Aku memegang erat bagian belakang motor Aksa. Aku harap perjalanan kerumah ini akan berjalan lancar jaya tanpa hambatan.

“Kenapa ga bilang kalua balik ke Bandung lagi?” ucap Aksa membuka obrolan.

Aku terdiam dan tak menjawab pertanyaannya, berpikir.

“Karena semuanya tiba tiba”ucapku dan sebelum di bertanya hal lain aku memberikan pertanyaan padanya.

“Kabar tante bagaimana?” giliran aku yang bertanya padanya.

“Mama baik baik saja. Mamahmu bagaimana?”

Aku tak bisa menjawabnya. Seketika ingatan ku kembali ke masa dimana aku mendapat banyak kasih sayang dari mama. Old memories.

Untungnya tak kami sudah sampai di rumah Aksa dan aku tak perlu menjawab pertanyaannya.

Jangan bertanya mengapa aku tak diantar oleh Aksa ke rumahnya. Karena rumah kami tepat berdampingan.

Setelah mengucapkan terimakasih pada Aksa, Aku berjalan pulang ke rumah.

Aku memasuki rumah dan segera masuk ke kamar, mencuci kakiku lalu berganti baju.

Setelah keluar dari kamar mandi, bel rumahku berbunyi.

Aku menuju pintu dan penasaran siapa yang kerumah, karena setahuku tidak ada siapapun yang mengetahui kepindahan ku kesini.

“Eh Kay?” suara hangat keibuan menyambutku, ternyata itu Mama Aksa.

“Tante ?” aku sedikit terkejut tak menyangka kedatangan Mama Aksa kesini.

“Panggil mama aja dong Kay. Dulu kamu juga manggil gitu” aku hanya tersipu malu mendengar jawaban beliau.

“Iya ma..”

Aku mengajak Mama Aksa untuk duduk di kursi tamu yang baru saja kubersihkan kemarin.

“Wah kay ga kerasa kamu dah secantik ini ya. Dulu kamu masih kecil suka panas panasan cuma pakai kaus dalem doang disini” lalu kami  tertawa.

Saat tawa kami sudah reda, aku menanyai beliau "Tante mau minum apa?” tanyaku.

“Yang ada aja deh, kamu juga pasti cape kan..”

Aku segera berlalu dari ruang tamu menuju dapur menyiapkan minum untuk Mama Aksa.

Saat aku kembali ke ruang tamu, terdengar Mama Aksa sedang berbincang dengan seseorang.

“Kamu kok ga bilang ke Mama kalau Kayra balik ke rumahnya. Kalau tau gitu kan kita ngadain pesta penyambutan dulu”

Yang di ajak bicara hanya mengangguk angguk.

“Aku juga baru tau ma..”

Tiba tiba saja aku terbatuk sehingga memotong pembicaraan mereka dan perhatian mereka teralih padaku.

Aku hanya senyum canggung lalu memberikan Mama Aksa minuman, “Ini minumannya ma…”

Aku melihat ke arah Aksa yang juga memandangi ku memberikan minum pada mamanya.

“Mohon maaf Aksa aku gatau kamu datang jadi aku hanya menyiapkan dua gelas saja. Kamu mau pesan apa?” tawarku pada Aksa.

Belum sempat Aksa menyebutkan kehendaknya, sudah di potong oleh Mama Aksa.

GUARDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang