Keanehan

14 3 0
                                    

...Buuughhh .... "Aaaaaah...lariii.."...
Sontak Pras dan alin saling pandang, Alin berlari menuju pembatas balkon auditorium untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana sehingga menimbulkan suara yang cukup riuh.

"Pak lihat.." Alin mencoba membawa perhatian Pras pada sesuatu yang terjadi di bawah sana.
   
"apa yang terjadi di bawah sana..sepertinya terjadi keributan besar disana" Pras hendak bergegas turun melihat apa yang terjadi di bawah, namun Alin tiba-tiba mencegahnya.

"tunggu pak, bisa anda perhatikan terlebih dahulu dari sini...lihat.. orang-orang itu,tatapan dan tingkahnya, bukankah sangat aneh..mereka seakan-akan ingin menerkam orang lain di hadapannya namun tatapannya dingin dan kosong",benar.

Pras mencoba memperhatikan kembali apa yang terjadi pada orang-orang dibawah sana.

..srrk srrk...

"Pak Adit monitor pak Adit"

Pras masih fokus memperhatikan tingkah aneh orang orang dibawah sana hingga tak menyadari panggilan dari HT yang ia letakkan di saku belakang celana kerjanya.

"Pak Adit monitor pak adit..pak Adit monitor.."

HT nya kembali berbunyi kini ia menyadari ada panggilan dari benda itu.

"Ya masuk masuk Bu Andra" Pras membalas panggilan itu.

"pak Adit tolong segera arahkan seluruh karyawan yang belum melakukan vaksinasi untuk diungsikan ditempat yang lebih aman terlebih dahulu.." perintah orang di seberang sana.

"Baik Bu, tapi apa yang sebenarnya terjadi disana karena sekarang saya sedang tidak berada di area vaksinasi, bisa tolong jelaskan kronologinya" Pras meminta penjelasan atas apa yang terjadi hingga membuat dia harus mengamankan para karyawan yang belum di vaksin.

"Saya juga tidak tahu pak, orang orang yang sudah menjalani vaksin mereka malah mengalami kejang hebat dan tiba tiba saja mereka bertingkah aneh seperti menyerang orang lain dihadapannya..mereka seakan-akan bukan lagi manusia normal namun sudah seperti monster. Mohon untuk segera mengamankan yang lain pak situasi sudah semakin Tak terkendali.." sambungan suara dari HT itu terputus. Alin yang mendengar percakapan melalui HT itu mulai sedikit khawatir dengan apa yang terjadi.

"Pak apa yang sudah terjadi?" alin mencoba bertanya pada atasannya itu.

"Sebenarnya ada apa ini,alin saya butuh bantuan kamu sekarang juga ini menyangkut keselamatan semua orang yang saat ini berada dalam pabrik ini. Segera hubungi semua orang yang kamu kenal di perusahaan ini..siapapun sekarang juga"

Pras tak habis pikir dengan keadaan yang saat ini terjadi, Ia meminta bantuan Alin yang berada bersamanya saat ini untuk menghubungi semua orang yang dikenalnya di perusahaan ini.

"baik pak,apa yang harus saya katakan pada mereka"

"katakan pada mereka untuk segera mencari tempat yang aman,atau kamu bisa mengarahkan mereka mengungsi di auditorium ini. Bilang juga agar mereka sebisanya menghindari melintas di area vaksinasi dan observasi karena bisa saja mereka diserang oleh orang-orang yang sudah berubah menjadi aneh itu"

"baik pak, tapi sebelumnya tolong kembalikan hp saya"

"uh maaf,ini hp mu. Tolong lakukan dengan cepat" Pras memberikan hp alin kembali karena sejak tadi ia masih menggenggamnya. 

Alin langsung menghubungi semua orang yang ia kenal di perusahaan ini. Total semua orang yang bisa ia hubungi adalah kurang lebih 50 orang, tak kehilangan akal ia menyuruh orang yang dihubunginya untuk membawa teman-teman lain yang ada disekitar mereka.

Pras sendiri sibuk menghubungi rekan-rekannya baik melalui HT maupun ponselnya,ia mengarahkan semua orang yang dihubunginya untuk menuju auditorium dan sebagian lagi ia arahkan untuk menuju kantin pasalnya auditorium dan kantin adalah tempat yang cukup aman dan luas serta jauh dari area vaksinasi dan observasi pasca vaksin.

"Alin kamu tunggu disini saya akan berjaga di gerbang di depan tangga auditorium untuk mengarahkan semua orang yang masih bisa dievakuasi, oh ya..tutup semua pintu  menuju auditorium dan pastikan tak ada satu pintu pun yang terbuka kecuali gerbang depan auditorium yang saya jaga"

"iya pak, Saya akan menutup semua pintunya. Bapak tolong berhati-hatilah" alin menutup semua pintu dan jendela yang menuju ruang auditorium hingga tak tersisa satupun yg terbuka kecuali gerbang yang saat ini dijaga oleh Pras.

"Ayo cepat masuk masuk....percepat langkah kalian terus berjalan menuju auditorium jangan menghambat jalan. Sebagian masuk ke ruang kantin" Pras mengarahkan orang-orang yang mulai berdatangan menuju kantin dan auditorium yang kebetulan memang berdekatan.

perlu diketahui bahwa tepat dibawah auditorium adalah kantin. "Pak Pras " sapa seorang wanita seumurannya yang menggunakan seragam sama.

"Bu Andra,syukurlah anda baik baik saja"

"iya pak,saya sudah tak bisa menjelaskan lagi kondisi di area vaksinasi dan observasi.saya hanya bisa menyelamatkan mereka yang belum terinfeksi"

"terinfeksi?"

Pras tak mengerti terinfeksi apa maksudnya?,bukankah efek virus pandemi ini tak sebegitu parahnya hingga membuat seseorang kehilangan kewarasannya.

"benar pak,saya jelaskan kembali lebih banyak kali ini. setelah tadi saya perhatikan kembali, mereka yg sudah melakukan vaksin mengalami hal aneh hingga membuat tubuh mereka seperti kehilangan kendali dan mereka seperti sudah kehilangan kewarasan bahwa mereka sebelumnya adalah manusia. Orang-orang itu mulai menyerang dan menggigit orang lain dihadapannya seperti hewan buas yang kelaparan.  Setelah itu orang yang terkena gigitannya akan menjadi kawanan mereka dan nampak mereka seperti terus mengalami kelaparan dan hasrat ingin memakan manusia hidup yang mereka lihat dihadapannya..butuh sekitar beberapa menit sebelum mereka kehilangan kesadaran sebagai manusia, lalu pada akhirnya menjadi monster" jelas Bu Andra selaku Junior supervisor yang turut mengawasi dan mengatur jalannya vaksinasi masal ini.

Pras nampak mencerna ucapan rekan kerjanya itu "lalu area mana saja yang saat ini masih bisa dikatakan aman sebagai tempat evakuasi..karena kita tidak mungkin hanya mengandalkan ruang auditorium dan kantin saja yang saya rasa tidak akan cukup menampung sisa karyawan yg tidak terinfeksi"

Bu Andra berfikir sejenak,mungkin saja gedung 2 dan main office masih bisa dikatakan aman karena tadi dia sempat melihat disana sepi dan juga tempat-tempat itu jauh dari tempat vaksinasi dan observasi pasca vaksinasi.

"ada pak,kita bisa mengarahkan sebagian karyawan yang saat ini keberadaannya lebih dekat dengan main office dan gedung 2 untuk tak perlu jauh-jauh menuju kemari dan agar diarahkan saja untuk masuk ke area gedung 2 dan main office. Dua tempat itu sepertinya cukup untuk menampung sisa karyawan selamat yang ada disini" saran Bu Andra terdengar bagus.

"segera hubungi rekan-rekan lainnya yang ada didekat sana untuk mengarahkan sisa karyawan yg belum menuju kesini untuk memasuki main office dan gedung 2 saja dan suruh untuk bergegas serta langsung mengunci pintu-pintunya"

"baik pak" Bu Andra menghubungi rekan spv dan leader-leader lainnya agar mengarahkan masing-masing team mereka ke tempat aman terdekat yaitu gedung 2 dan main office.

Sementara itu Alin ikut sibuk mengatur sesama teman karyawan lainnya agar tidak berdesakan dan tetap tertib, serta tak membuat kebisingan karena dia memperhatikan makhluk-makhluk yngg terinfeksi dibawah sana sepertinya tertarik akan kebisingan.

"teman2 mohon kerjasamanya agar tidak menciptakan kegaduhan,harap tetap tenang dan jangan panik. Terus berdoa agar keadaan segera membaik" Alin memberikan arahan pada orang-orang yang ada di sekitarnya.
   
Setelah semua karyawan dirasa sudah sepenuhnya memasuki masing-masing ruangan dengan aman gerbang besi tinggi di depan tangga  auditorium dan gerbang kantin segera ditutup. Pras bertugas menjaga dan mengatur para karyawan yang berada di Auditorium dibantu beberapa leader,sedangkan Bu Andra bertugas menjaga dan mengatur sisa karyawan yang berada di kantin tak lupa juga dibantu beberapa leader yang ada di sana.

     

zombie in the companyWhere stories live. Discover now