survive bersama

3 2 0
                                    

Alin menyandarkan kepalanya di kaca pintu mobil yang terletak disebelah kirinya. Matanya memandangi suasana di sekitar mobil yang nampak mengerikan, lampu jalanan yang temaram menambah kesan horror daerah sekitarnya. Tidak ada manusia normal lagi diluar sana, hanya ada orang-orang yang telah berubah menjadi zombie disana.

Zombie-zombie itu berjalan tanpa arah mencari mangsa yang sekiranya bisa memuaskan hasrat untuk memangsa makhluk hidup lainnya. Alin menolehkan kepalanya kearah Pras, ia melihat pria yang menjadi atasannya itu melakukan hal yang sama dengan dirinya merenung sembari memandangi jalanan didepannya.

Setelah tadi, tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka. Alin dan Pras hanya sama-sama diam memikirkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

Sebuah mobil Mitsubishi Xpander berwarna Putih tiba-tiba berhenti disebelah kanan sejajar dengan mobil milik Pras. Alin yang tak sengaja melihatnya pun memberitahu pada Pras tentang keberadaan mobil itu.

"Pak, ada mobil berhenti disebelah kita" alin menunjuk mobil yang berhenti disebelah kanan mobil Pras.

Pras menoleh karena perkataan alin, ia melihat sebuah mobil berhenti sejajar dengan mobil miliknya. Pras tak membuka kaca mobilnya karena takut para zombie itu tiba-tiba menyeruak masuk kedalam mobilnya, kembali ia tajamkan penglihatannya untuk memperjelas siapa yang mengendarai mobil itu. Ia tak salah melihat bahwa orang yang berada didalam mobil itu sedang melambai-lambai padanya,dan juga jika diteliti dari pakaiannya, bukankah itu seragam yang sama dengan seragam kerja yang masih ia kenakan saat ini. meski mobil itu memakai kaca film, tapi seragam kerjanya yang berwarna krem cerah itu bisa terlihat jelas dari balik kaca mobil. Ya, Pras tidak mungkin salah mengenali seragam yang sama yang ia pakai setiap harinya. Itu berarti penumpang dalam mobil itu adalah orang selamat yang berasal dari pabrik tempatnya bekerja.

"Sepertinya mereka sama-sama berasal dari tempat kita kerja, kamu bisa lihat seragamnya kan? Tapi saya gak bisa lihat terlalu jelas siapa orang yang ada didalam sana" ujar Pras pada alin, membuat gadis itu jadi ikut memicingkan mata untuk memperjelas pandangannya pada penumpang mobil yang berhenti disana.

"Hm" gumam alin singkat membalas ucapan Pras.

Alin kemudian mengabsen ada berapa orang didalam sana, saat matanya tak sengaja melihat ke sisi jendela sebelah kiri di bagian kursi penumpang dari mobil itu, matanya seperti mengenali siluet wajah penumpang wanita yang duduk didekat jendela. Sepertinya alin memang mengenalnya.

"Sebentar pak..permisi" alin berpindah ke kursi penumpang di mobil milik Pras. Lalu ia menempelkan wajahnya ke kaca mobil demi bisa melihat dengan jelas siapa saja yang ada didalam mobil itu. Sedangkan Pras hanya memandangi saja tingkah alin itu.

"Caca?" Seru alin saat ia menemukan jika dugaannya benar mengenai orang yang dikenalinya itu. Ia tak menyangka jika salah satu orang yang ada didalam mobil itu adalah Caca sahabat sekaligus tetangga yang rumahnya bersebelahan dengan rumahnya.

"Pak..pak.. di kursi penumpang ada temen saya yang jadi admin pengadaan barang di pabrik pak" alin berseru heboh pada Pras untuk memberitahunya bahwa ia mengenal salah satu penumpang yang ada didalam mobil itu.

"Serius kamu Lin?" Pras menoleh kebelakang bangku penumpang.

"Iya saya yakin itu dia"

Alin melambai-lambaikan tangannya pada mobil di sebrang berharap temannya yang ada didalam sana melihatnya.

"Tapi kita gak bisa komunikasi sama mereka, terlalu beresiko kalo kita buka kaca mobil" Pras memikirkan cara agar mereka bisa berkomunikasi dengan orang-oramg yang ada didalam mobil itu.

"Hm..iya juga."

Pras mencari-cari alat tulis di dashboard mobilnya, beruntung, ia menemukan sebuah notebook berukuran sedang dan sebuah spidol merah. Sejenak ia, berpikir sejak kapan di dalam mobilnya ada berbagai alat tulis seperti ini. Tapi kemudian ia mencoba tak peduli akan hal itu, yang terpenting sekarang ia bisa berkomunikasi dengan orang yang berada didalam mobil sebrang.

zombie in the companyWhere stories live. Discover now